Klasifikasi, Nama Ilmiah, Dan Deskripsi Cacing Tanah, Lengkap


Cacing tanah merupakan binatang dengan filum Annelida. Habitat binatang ini ada di dalam tanah. Cacing tanah merupakan organinsme tanah yang melaksanakan fungsi ekologis dan dalam ekosistem tanah. Cacing sangat berperan dalam kehidupan manusia, terutama untuk menyuburkan tanah. 

Klasifikasi Cacing Tanah
Cacing tanah yaitu binatang dari Filum Annelida, Kelas Oligochaeta. Berikut yaitu nama ilmiah dan penjabaran cacing tanah.

Kingdom: Animalia
..Filum: Annelida
....Kelas: Clitellata
......Sub-Kelas: Oligochaeta
........Ordo: Haplotaxida
..........Famili: Lumbricidae
............Genus: Lumbricus 
..............Spesies: Lumbricus terrestris, 
......... ..................Lumbricus rubellus, 
.............. .............Lumbricus castaneus, 
................ ...........Lumbricus festivus, 
................. ..........Lumbricus badensis.


Anatomi, Fisiologi, dan Morfologi Cacing Tanah
Cacing merupakan binatang yang mempunyai ruas tubuh. Bagian ujung anterior cacing tanah mempunyai tonjolan yang disebut prostomium dan sehabis itu terdapat mulut. Pada ruas ke 31 atau ke 32 sampai ruas ke 37 mengalami pembesaran menjadi menyerupai bentuk sadel yang disebut Clitellum yang dipakai untuk reproduksi. Pada bab masing-masing kecuali pada ruas yang pertama dan ruas yang terakhir mempunyai empat pasang bulu sikat yang terbentuk dari materi kitin yang disebut setae. Setae yaitu bab badan cacing yang sanggup bergerak alasannya adanya otot retractor dan protaktor. Setae sanggup tumbuh lagi jikalau hilang atau putus. Setae yang terdapat di ruas ke 36 mengalami modifikasi untuk prosesreproduksi. Cacing mempunyai badan yang terbungkus oleh kutikula yang trannsparan dengan tujuan untuk melindungi badan dari gangguan fisik atau kimia. Secara fisiologi, kutikula cacing tanah mempunyai kantung-kantung kelenjar yang sanggup mengeluarkan cairan sehingga badan akan kelihatan mengkilat. 



Mulut merupakan bentuk sabit, terletak dibelakang ventral dari prostomium. Letak anus di bab ruas yang terakhir. Pada ruas ke 35 terdapat muara kanal vas defern (saluran sperma). Di muara tersebut membentuk bibir, sedangkan lubang oviduct lebih kecil dan terdapat pada ruas ke 14 yang mana dari lubang oviduct tersebut akan keluar telur. Dua ekor cacing tanah yang saling berlekatan (melekatkan diri) akan saling membuahi. 

Sistem Pencernaan Cacing Tanah
Alat pencernaan pada cacing tanah terdiri atas rongga ekspresi pada ruas 1-3, pharynx pada ruas ke 4-6, oesophagus pada ruas 6-14, crop (provenriculus) pada ruas 15-16, ventrculus pada ruas ke 17-18, Intestinum terletak pada ruas ke 19, dan berakhir di anus. Bentuk usus yaitu kanal yang berbentuk silindris. Sekitar kanal pencernaan pada bab dorsal yakni antara pembuluh darah mempunyai sel-sel Chloracogen yang membantu proses penghancuran makanan dan membantu ekskresi.

Sistem Peredaran Cacing Tanah
Darah pada cacing terdiri atas plasma darah sehingga warna merah pada cacing tanah dikarenakan oleh adanya hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Adapun saluran-saluran darah yang penting pada cacing tanah yaitu :
  1. Saluran darah dorsal.
  2. Saluran darah ventral.
  3. Dua kanal integumen. 
  4. Saluran darah dibawah batang saraf.
  5. Lima pasang jantung pada ruas ke 7-11.
  6. Sepasang kanal darah lateral batang saraf.
  7. Saluran cabang dari kanal darah dorsal ke usus.
  8. Saluran cabang dari darah ventral ke nefridia dan dinding tubuh.
  9. Saluran darah typhlosole yang menghubungkan diri dengan kanal darah dorsal.
  10. Saluran parietal menghubungkan kanal darah dorsal ke kanal darah dibawah batang saraf.


Sistem Respirasi Cacing Tanah
Cacing tanah tidak memilki alat respirasi yang khusus untuk mengambil Odan membuang CO2. Fungsi respirasi dilakukan pada membran seluruh permukaan tubuhnya. Dengan demikian, di bawah kutikula terdapat banyak pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mempermudah pertukaran gas CO2 dan O2

Sistem Ekskresi Cacing Tanah
Alat ekskresi cacing tanah berupa suatu alat yang disebut nephridia terdapat pada tiap-tiap ruas, kecuali ruas 1-3 dan ruas terakhir. Tempat nephridia yakni dua ruas yang berbatasan. Setiap ruas terdapat nephridia. Saluran nephridium yang bersilia disebut nephrostome pada ruas sebelah muka. Sedangkan saluran-saluran lainnya berbelit-belit pada bab ruas yang belakang. Bentuk silia pada nephrostome menyebabkan cairan akan tergiring ke dalam coelom serta akan masuk ke kanal yang membelit yang kemudian dibuang ke muara pada permukaan tubuh.

Sistem Koordinasi Cacing Tanah
Sistem saraf terdiri dari sentral yang terdiri dari dua bagian, pada bab dorsal disebut otak atau ganglion supra pharyngeal. Ganglion tersebut dihubungkan oleh sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub-pharyngeal yang posisinya terletak di bawah pharynx dan terdapat saraf afferent dan efferent. Disamping itu juga terdapat alat perasa yang peka terhapap sinar dan rangsang lain.

Sistem Reproduksi Cacing Tanah
Alat reproduksi terdiri atas jantan dan betina pada seekor cacing (hermaprodit). Namun pembuahan sendiri mustahil terjadi pembuahan yang terjadi selalu bersilang. Saat dua cacing melaksanakan kopulasi, dua cacing akan bersatu  dengan menciptakan serbuk coccon yang berupa zat perekat yang dikeluarkan oleh kelenjar pada kawasan clitellum.