Fisiologi Tumbuhan
Laporan Praktikum Plasmolisis Pada Sel Daun Rhoeo Discolor
Dalam goresan pena ini akan dijelaskan mengenai laporan praktikum plasmolisis Rhoeo discolor dengan variabel berupa daun Rhoeo discolor ditetesi larutan gula. Untuk rujukan buku maupun jurnal plasmolisis Rhoeo discolor dalam acara praktikum ini sanggup ditelusuri sendiri sesuai dengan pencarian masing-masing. Berikut yakni pola laporan praktikum plasmolisis dan deplasmolisis pada Rhoeo discolor:
Latar Belakang
Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan, maka dasar utama dari keseluruhannya yakni memahami struktur dan fungsi sel. Salah satu organel sel yakni membran sel yang bersifat semipermeabel, yang berarti molekul air sanggup menembus membran tersebut. Peristiwa tersebut dinamaka osmosis.
Osmosis terjadi bila sel terdapat perbedan konsentrasi pelarut antara di luar dan di dalam sel. Pada sel flora akan terjadi plasmolisis jikalau konsentrasi pelarut lebih besar daripada di dalam sel, sehingga membran sel akan terlepas dari dinding sel.
Adanya plasmolisis sel flora sanggup dipakai untuk mengetahui konsentrasi yang dimiliki oleh cairan sel dan sanggup dipakai untuk menghitung tekanan osmosis sel.
Rumusan Masalah
- Bagaimana efek konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel Rhoe discolor yang terplasmolisis?
- Berapakah konsentrasi larutan sukrosa yang menimbulkan 50 % dari jumlah sel Rhoe discolor mengalami plsmolisis?
- Berapakah tekanan osmosis sel cairan sel Rhoe discolor dengan metoda plasmolisis ?
Tinjauan Pustaka
Untuk bahan tinjauan pustaka sanggup dilihat di postingan: Osmosis Pada Sel Tumbuhan
Metode Praktikum
A. Jenis Praktikum
Praktikum yang dilakukan bersifat eksperimental, lantaran dilakukan di dalam laboratorium dan mengambarkan rumusan masalah.
B. Variabel Penelitian
- Variabel kontrol : waktu, jenis tanaman, jenis larutan
- Variabel manipulasi : konsentrasi sukrosa
- Variabel respon : jumlah sel yang terplasmolisis
C. Alat dan Bahan
- Daun Rhoe discolor
- Larutan sukrosa dengan urutan molaritas antara lain: 0.28 M; 0.26 M; 0.24 M; 0.22 M; 0.20 M; 0.18 M; 0.16 M dan 0.14 M.
- Mikroskop
- Kaca obyek dan beling penutup
- Silet
- Pipet
D. Cara Kerja
- Siapkan larutan sukrosa sesuai dengan konsentrasi yang akan digunakan.
- Siapkan delapan cawan petri yang masing-masing telah diisi dengam 5 mL larutan sukrosa dengan masing-masing konsentrasi.
- Ambil daun Rhoe discolor dan sayatlah lapisan epidemis yang berwarna dengan silet.
- Rendam sayatan epidermis Rhoe discolor di dalam cawan petri yang telah diberi larutan sukrosa dengan masing-masing konsentrasi tertentu.
- Ambil sayatan periksa dengan memakai mikroskop sehabis 30 menit.
- Hitung jumlah sel dalam lapang pandang mikroskop (perbesaran 10 x 45) dan hitung juga sel yang mengalami plasmolisis.
- Hitung prosentase sel terplasmolisis terhadap jumlah sel total.
Hasil
1. Tabel Pengaruh Konsentrasi Larutan Sukrosa Terhadap Prosentase Sel Terplasmolisis
2. Grafik Pengaruh Konsentrasi Larutan Sukrosa Terhadap Prosentase Sel Terplasmolisis.
No | Konsentrasi Sukrosa (M) | Jumlah Sel Seluruhnya | Jumlah Sel Yang Ter Plasmolisis | Prosentase sel yang terplasmolisis (%) |
1 | 0.28 | 5 | 3 | 3/5 x 100 %= 60 % |
2 | 0.26 | 9 | 5 | 5/9 x 100 %= 55,5 % |
3 | 0.24 | 5 | 2 | 2/5 x 100 %= 40 % |
4 | 0.22 | 7 | 2 | 2/7 x 100 %= 28,57 % |
5 | 0.20 | 8 | 2 | 2/8 x 100 %= 25 % |
6 | 0.18 | 7 | 1 | 1/7 x 100 %= 14,29 % |
7 | 0.16 | 8 | 1 | 1/8 x 100 %= 12,5 % |
8 | 0.14 | 9 | 1 | 1/9 x 100 %= 11,11 % |
2. Grafik Pengaruh Konsentrasi Larutan Sukrosa Terhadap Prosentase Sel Terplasmolisis.
Analisis
Dari data diatas diperoleh peningkatan prosentase sel yang terplasmolisis seiring dengan meningkatnya jumlah konsentrasi. Semakin besar konsentrasi (0,28 M), maka prosentase sel yang terplasmolisis yakni 60%, dan sebaliknya semakin rendah konsentrasi (0,14 M), maka prosentase sel yang terplasmolisis yakni 11,11%. Sedangkan konsentrasi larutan sukrosa yang menimbulkan 50% sel Rhoe discolor terplasmolisis dari jumlah sel seluruhnya yakni 0,254 M. Untuk tekanan osmosis cairan sel pada Rhoeo discolor dapat dihitung:
M = nilai konsentrasi yang menimbulkan 50% sel Rhoe discolor terplasmolisis dari jumlah sel seluruhnya
T = suhu mutlak (273 0K + 27 °C) = 300 Pembahasan
Sel epidermis daun Rhoe discolor mengalami proses plasmolisis dikala konsentrasi pelarut di luar sel lebih rendah dibandingkan di dalam sel epidermis Rhoe discolor. Sebagai akibatnya air terdapat di dalam sel akan keluar dari sel. Selanjutnya sel mengalami proses kehilangan cairan tubuh dan terjadi pelepasan membran sel dari dinding sel yang disebut dengan plasmolisis.
Dengan meningkatnya jumlah konsentrasi sukrosa, maka tragedi plasmolisis akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan lantaran potensial air yang berbanding lurus dengan potensial osmotik. Dengan demikian plasmolisis akan terjadi jikalau pelarut didalam sel lebih tinggi dibandingkan diluar sel. Beberapa fakor yang menghipnotis kecepatan plasmolisis yakni perbedaan konsentrasi dan suhu.
Simpulan
Simpulan
- Semakin tinggi konsentrasi larutan sukrosa maka semakin banyak sel epidermis Rhoe discolor yang terplasmolisis.
- Konsentrasi yang menimbulkan 50% sel Rhoe discolor terplasmolisis dari jumlah sel seluruhnya yakni 0,254 M.
- Tekanan osmosis cairan sel epidermis Rhoe discolor sebesar 3,2 atm