15 Macam Aturan Bacaan Mad (Penjelasan Dan Contohnya)

Assalamu'alaikum... Mad menjadi salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid, hal ini karena pemahaman yang minim terhadap aturan mad akan menjadikan qori’ jatuh pada kesalahan, memendekan yang seharusnya di baca panjang dan juga sebaliknya, yaitu memanjangkan apa yang seharusnya di baca pendek. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kita akan sama-sama mencar ilmu perihal Hukum Bacaan Mad, mencakup pengertian mad, macam-macam mad, cara membaca dan contohnya.. Baiklah mari kita bahas bersama..

Pengertian Mad

Bacaan Mad secaara bahasa mempunyai pengertian suplemen atau panjang. Sedangkan berdasarkan istilah, mad mempunyai arti memanjangkan suara, dikala harokat aksara tersebut bertemu dengan aksara mad.
Adapun aksara mad sendiri terdiri dari tiga macam huruf, yaitu alif (ا ) , wawu ( و )  dan ya’( ي ).

Macam-Macam Mad

 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

Secara umum, mad dibagi menjadi 2 macam, yaitu Mad Thabi'i ( Mad Asli ) dan Mad Far'i ( cabangnya atau bagianya). Mad Far'i sendiri ada 14 macam. Makara secara terperinci, mad itu terdapat 15 (lima belas) macam mad. Agar lebih terang perihal 15 macam mad tersebut marilah kita bahas satu-persatu.

A. Mad Thabi'i ( Mad Asli ) 


Mad thabi’i yakni bacaan aksara hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa, atau sering disebut mad pokok (mad asli). Cara membacanya yaitu dipanjangkan satu alif (2 harakat). Disebut mad Thabi’i apabila terdapat hal-hal berikut : 1. Jika ada ا jatuh setelah harakat fathah. Contoh : سا, ما, نا, وا, حا 2. Jika adaو jatuh setelah harakat dommah. Contoh : سو, مو, نو, وو, حو 3. Jika adaي jatuh setelah harakat kasrah. Contoh : سي, مي, ني, وي, حي b

Disalin dari : https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=15-hukum-bacaan-mad-pengertian-macam-contoh
Terima kasih sudah berkunjung.
Mad thabi’i yakni bacaan aksara hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa, atau sering disebut mad pokok (mad asli). Cara membacanya yaitu dipanjangkan satu alif (2 harakat). Disebut mad Thabi’i apabila terdapat hal-hal berikut : 1. Jika ada ا jatuh setelah harakat fathah. Contoh : سا, ما, نا, وا, حا 2. Jika adaو jatuh setelah harakat dommah. Contoh : سو, مو, نو, وو, حو 3. Jika adaي jatuh setelah harakat kasrah. Contoh : سي, مي, ني, وي, حي b

Disalin dari : https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=15-hukum-bacaan-mad-pengertian-macam-contoh
Terima kasih sudah berkunjung.
Apabila ada alif ( ا ) terletak setelah fathah atau ya’ sukun ( ي ) setelah kasrah ( ―ِ ) atau wau ( و ) setelah dhammah ( ―ُ ) maka dihukumi Mad Thabi’i. Mad artinya panjang , thabi’i artinya : biasa.

Cara membacanya harus sepanjang 2 harakat atau disebut 1 alif pola :

 مَالِكِ , الرَّحِيْمِ , مُفْلِحُوْنَ

B. Mad Far'i


Mad far’i yakni semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad far’i

Disalin dari : https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=15-hukum-bacaan-mad-pengertian-macam-contoh
Terima kasih sudah berkunjung.
Mad far’i yakni semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad far’i

Disalin dari : https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=15-hukum-bacaan-mad-pengertian-macam-contoh
Terima kasih sudah berkunjung.
Mad far’i yakni semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad far’i. Panjang bacaan Mad Far'i mencapai dua hingga enam harokat. Mad far’i ini juga masih terbagi dalam 14 macam, yaitu :

1) Mad Wajib Muttashil

Mad wajib muttashil yakni bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan aksara hamzah dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3 alif (6 harakat). 

Di dalam kitab suci Al-Quran, tanda dari Hukum Mad Wajib Muttashil  yakni garis yang melengkung tebal dan tanda ini menyerupai mirip gambar pedang,  yang letaknya berada di atas dari  aksara Mad Thobi’i ataupun terletak di antara Huruf hijaiyah Mad Thobi’i dan aksara hijaiyah Hamzah.

Contoh Mad Wajib Muttashil:

 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)


2) Mad Jaiz Munfashil
 
Mad Jaiz Munfashil ini terjadi dikala ada aksara Mad Thobi’i  bertemu dengan aksara hijaiyah Alif (ا)  tetapi tidak dalam satu kata. Secara etimologi, jaiz berarti boleh dan Munfashil berarti terpisah atau di luar kata.

Cara membaca dari Mad Jaiz Munfashil ini yakni boleh panjang 2, 4, atau 6 harokat.

Biasanya di dalam Al-Quran, kata / kalimat yang mengandung Mad Jaiz Munfashil tersebut diberikan suatu tanda berupa garis tipis yang melengkung pada kepingan atas aksara Mad Thobi’i tersebut atau juga sanggup berada antara aksara Mad Thobi’i dan aksara Alif tersebut.
Contoh Mad Jaiz Munfashil :

 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

3) Mad 'Aridh Lissukun
Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan aksara hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti).
Panjangnya yakni 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).  Apabila dibaca washol (lanjut), maka hukumnya kembali menyerupai mad thobi’i yaitu 2 harokat.

Contoh Mad Aridh Lissukun dalam Al Qur'an :
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

    
4) Mad Badal
Yaitu apabila ada hamzah (ء) bertemu dengan Mad. Mad badal terjadi apabila ada 2 buah aksara hamzah dan aksara hamzah yang pertama berharakat sedangkan aksara hamzah yang ke-2 disukun (mati), maka hamzah yang ke-2 diganti dengan alif, wau, atau ya. 

Panjang bacaan Mad Badal yakni 2 harokat (1 alif).

Berbeda dengan Al Qur'an keluaran Timur tengah, pada Al Qur'an standar Indonesia, memakai aksara hijaiyah alif sebagai aturan Mad Badal, yaitu :
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)
Contoh Mad Badal :
- Surat Adh-Dhuha ayat 4 
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

- Surat Al-Ghasiyah ayat 5


    
5) Mad ‘Iwad
Yaitu mad yang terjadi apabila pada final kalimat terdapat aksara yang berharakat fathah tanwin dan dibaca waqof (berhenti) . Panjang bacaannya 2 harokat (1 alif).
Contoh Iwad :

    
6) Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi 

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi atau disebut juga Mad Lazim Muthawwal terjadi apabila mad thobi’i bertemu dengan aksara yang bertasydid dalam satu kata. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi mempunyai tanda (simbol) berupa garis lengkung yang tebal menyerupai sebuah gambar pedang, menyerupai pada Mad Wajib Muttashil.Cara membacanya yakni dengan panjang 6 harokat (3 alif).
Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi :
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

    
7) Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Yaitu kalau mad thobi’i bertemu dengan aksara yang  bersukun dalam satu kata. Cara membacanya dengan 6 harokat (3 alif).

Secara bahasa, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi terdiri dari beberapa kata dalam bahasa arab. Yang pertama Mad berarti panjang, Lazim artinya wajib atau harus, Mukhaffaf bermakna ringan dan Kilmi yaitu kalimat.

Contoh Lazim Mukhaffaf Kilmi dalam Al Qur'an :
Dari sekian banyaknya Surat di dalam Al-Qur'an, hanya terdapat 2 kawasan saja yang mempunyai bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini, yaitu pada Surat Yunus ayat 51 dan 91.

- Surat Yunus ayat 51
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)
- Surat Yunus ayat 91
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)
     
8) Mad Lazim Harfi Musyba’
Mad ini biasa terjadi di awal permulaan Surat di dalam Al-Qur'an. Huruf mad ini ada delapan, yaitu : ن - ق – ص – ع – س – ل – ك – م
Panjang bacaannya yakni 6 harokat (3 alif)
Contoh Mad Lazim Harfi Musyba’ :

 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

Bacaan Mad Lazim Harfi Musyba' ini juga dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu:
  1. Mad Lazim Harfi Musyba' Mustaqqal, yaitu apabila hurufnya di idhgamkan, jadi cara membacanya menjadi diberatkan karena ada tasydid. Contohnya الــمّ
  2. Mad Lazim Harfi Musyba' Mukhaffaf, yaitu kebalikan dari yang diatas. Cara membacanya yakni ringan karena tidak ada tasydid. Contohnya كــهــيــعــص
     
9) Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada lima, yaitu :
 ح – ي – ط - ﻫ - ر
 
  

Cara membacanya yakni dengan panjang 2 harokat atau 1 alif.
Contoh Mad Lazim Harfi Mukhaffaf :
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)
    
10) Mad Layyin / Mad Lin
Mad ini terjadi kalau dalam suatu lafadz terdapat huruf berharokat fathah bertemu wawu sukun / mati atau ya sukun / mati, kemudian terdapat aksara lain yang juga berharokat, dan dibaca waqof (berhenti). Apabila dibaca washol (lanjut), tidak dibaca panjang.

Panjang bacaan mad layyin atau mad lin yakni 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).

Contoh Mad Layyin :
هَذاَ الْبَيْتِ
tulisannya hadzal baiti, tetapi karena waqof dibaca hadzal baiiiiiit
اِلَيْهِ
tulisannya ilaihi, tetapi karena waqof dibaca ilaiiiiiih

Surat Ali Imran Ayat 104

 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

Pada surat ali imran ayat 104 diatas, di kata wayanhauuuuuun terpaksa berhenti di tengah ayat, karena nafas yang tidak kuat, akan tetapi di wayanhauna kedua tidak dibaca panjang, karena tidak waqof [berhenti].
      
11) Mad Shilah Qashiroh
Mad Shilah Qashirah yaitu pemanjangan bunyi pada aksara "ha dhomir" dalam suatu kata, dimana sebelum "ha dhomir" yakni aksara hidup dan tidak diikuti aksara hamzah setelah "ha dhomir" tersebut. Pemanjangan bunyi pada aksara ha dhomir tidak disebabkan oleh aksara mad, tetapi karena diapit oleh aksara hidup, dengan tujuan supaya bacaannya menjadi mudah.

Panjang Mad Shilah Qashiroh yakni 2 harokat (1 alif).
Contoh Mad Shilah Qashiroh :

 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

    
12) Mad Shilah Thowilah

Yaitu bacaan Mad yang terjadi apabila “ha dhamir” (kata ganti) bertemu dengan aksara hamzah yang berharakat dan aksara sebelum “ha dhamir” tersebut juga harus berharakat.

Panjang bacaanya yakni 2-5 harokat (1 – 2,5  alif).

Contoh :


13) Mad Farqi
Mad Farq / Farqi yakni salah satu aturan Mad yang terjadi dari pertemuan Mad Badal dan aksara yang bertasydid. Dinamakan Mad Farqi ini karena untuk membedakan bahawa hamzah tersebut yakni hamzah yang dipakai untuk bertanya "Apakah?" atau sanggup juga disebut dengan nama Mad Istifham (pertanyaan).
Durasi panjang bacaan pada Mad Farqi ini yakni 3 Alif (6 harakat).

Contoh Bacaan Mad Farqi :
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)

Di dalam Al-Qur'an, kasus Mad Farqi ini hanya terjadi pada 4 kawasan saja, yaitu pada :

  • Surat Al-An’am (6) ayat 143 -144
  • Surat Yunus (10) ayat 59
  • Surat An-Naml (27) ayat 59

14) Mad Tamkin
Yaitu mad yang terdapat pada aksara ya’ berganda, dimana ya’ yang pertama bersimbol ‘tasydid kasroh’, dan ya’ yang kedua bersimbol sukun/mati. Syaratnya yakni apabila ia tidak diikuti lagi dengan aksara hidup yang dimatikan (karena ada di final bacaan), karena kasus demikian itu akan berubah nama menjadi Mad ‘Aridl Lissukun. Panjang Mad Tamkin yakni 2 harokat.
Contoh Mad Tamkin :
 Mad menjadi  salah satu aturan yang paling penting dipelajari dalam Ilmu Tajwid 15 Macam Hukum Bacaan Mad (Penjelasan dan Contohnya)


Dirangkum dari aneka macam sumber, mohon dikoreksi apabila terjadi kesalahan dengan meninggalkan komentar melalui kolom di bawah.

Demikianlah bahan Tajwid perihal Mad mencakup pengertian mad, 15 macam aturan mad beserta klarifikasi dan contohnya. Wassalamu'alaikum Warahmatulloh..