Plasmolisis Sel Bawang Bombay: Menurut Letak Sel



Proses terjadinya plasmolisis sebelumnya sudah pernah dibahas dengan memakai daun Rhoe discolor (klik di sini). Namun dalam pembahasan kali ini akan menekankan pada efek letak sel dari umbi bawang bombay terhadap hasil plasmolisis. 

Letak sel pada bawang bombay ini dipengaruhi oleh vikositas atau tingkat kekentalan plasma sel yang sedang membentang. Pembentang sel tersebut juga dipengaruhi oleh komposisi dinding sel pada masing-masing sel. Sel yang berada di dalam umbi bawang bombay tentunya akan mempunyai tingkat pembentangan sel yang berbeda dengan sel yang ada di bab luar dari bawang bombay. Penjelasan mengenai hal tersebut sanggup dilihat dalam goresan pena sebelumnya (klik di sini). 

Untuk menguji tersebut, Saya memakai larutan KNO3 0,6 M sebagai larutan hipertonis. Sel bawang bombay bab luar dan dalam masing-masing direndam dalam larutan tersebut selama 30 menit dan lalu diamati di mikroskop. Hasil dpat dilihat pada Gambar 1. 

Gambar 1. Hasil plasmolisis sel bawang bombay antara umbi yang di luar dan yang di dalam

Larutan KNO3 yang diberikan pada jaringan-jaringan bawang bombay yang berbeda mengatakan bahwa sebagian sel yang mengalami plasmolisis ialah sel yang berada di jaringan dalam jikalau di jaringan luar. Hal tersebut sanggup dikaitkan bahwa pada jaringan yang terletak di dalam belum mengalami pembentangan secara maksimal sehingga tingkat ketebalan dinding sel kurang mengalami penebalan secara maksimal. Ketika diberi larutan yang bersifat hipertonis, maka jaringan yang berada di dalam sel mengalami kehilangan cairan tubuh lebih banyak dibandingkan dengan sel yang berada di luar. Sehingga keadaan yang terjadi ialah tingkat viskositas sel pada banyak sekali jaringan mempunyai tingkat yang berbeda-beda akhir dari efek pembentangan sel tersebut. 

Tingkat vikositas sel juga sanggup mempengaruhi tingkat elastisitas sel sehingga sanggup diistilahkan adanya viskoelastik. Sel pada banyak sekali perlakuan tersebut sanggup mengalami viskoelastisitas akhir efek tekanan osmosis larutan KNO3. Tingkat viskoelastik suatu sel sanggup dijelaskan dikala sel berada pada larutan dengan konsentrasi yang tinggi, maka membran sel akan terpisah dengan dinding sel akhir tingkat viskositas plasma sel yang semakin mengental. Namun dikala sel yang berada pada tingkat vikositas yang tinggi sanggup mengalami plasmolisis, maka dikala direndam dengan larutan yang hipotonis, maka sel akan mengalami turgor yang menyebabkan sel mengalami pembentangan secara maksimal dengan tekanan hidrostatis yang kuat.