Karya Ilmiah (Pengertian, Syarat, Tahap Penulisan, Contoh)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Bahasa Indonesia wacana Karya Ilmiah meliputi Pengertian, syarat, tahap penulisan, contoh karya ilmiah, berserta contoh soalnya.

1. Pengertian Karya Ilmiah


Karya tulis ilmiah ialah karangan ilmiah yang biasanya disusun oleh siswa dan mahasiswa. Karya tulis tersebut sanggup disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat menuntaskan jenjang sekolah atau mata kuliah atau untuk membahas suatu duduk masalah walaupun tidak secara mendalam dan biasanya berupa kajian pustaka. Selain itu, karya tulis sanggup juga merupakan suatu goresan pena yang berisi hasil penelitian (kecil-kecilan). Oleh alasannya itu, isi sebuah karya tulis sanggup berupa hasil pengamatan atau pemecahan masalah.

2. Syarat Karya Tulis Ilmiah


Sebagai karya ilmiah, karya tulis harus memenuhi syarat berikut ini:
a. Mempunyai duduk masalah dan pemecahan.
b. Masalah harus objektif,
c. Penyusunan dengan metode tertentu,
d. Karanan haruslah lengkap,
e. Karangan dikemukakan dengan pemikiran yang sehat,
f. Karangan disusun dengan suatu sistem,
g. Bahasa yang dipakai harus efektif.

3. Tahap-tahap Penulisan Karya Ilmiah


Untuk sanggup menciptakan karya ilmiah, penulis harus menempuh cara sebagai berikut:
a. Pemilihan naskah/pembatasan topik,
b. Pengmpulan bahan,
c. Penyusunan kerangka tulisan,
d. Pengembangan kerangka,
e. Memperbaiki isi,
f. Memperbaiki bahasa.

4. Contoh Karya Ilmiah


a. Halaman Judul

PENULISAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR DALAM SURAT-MENYURAT RESMI



Disusun Oleh : M. Al Ikhsan Nur
NIS : 2008112193


KELAS 9.B
Sekolah Menengah Pertama BUDIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2011-2012



b. Kata Pengantar
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, lantaran atas berkah, rahmat dan karunia-Nya, penulis sanggup menuntaskan karya tulis ilmiah ini tanpa suatu hambatan apapun. 

Dalam hal ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Ibu Lismayati, S.Pd. selaku guru pembimbing mata pelajaran bahasa Indonesia, serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini. Semoga amal bakti semuanya mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.Amin.

Karya tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan sumber contoh baca, dipelajari, dan dipahami penulis dengan segala keterbatsannya. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan dalam penulisannya. Oleh lantaran itu, dukungan pikiran dari pihak pembaca akan menambah ilmu yang bermanfaat bagi penulis dalam upaya perbaikan karya tulis-karya tulis selanjutnya.

Palembang, Januari 2012

Penulis

i

c. Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………………………………
Pendahuluan………………………………………………………………………………….
Pembahasan…………………………………………………………………………………
Penutup……………………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..

ii


d. Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Surat-menyurat merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam komunikasi tertulis. dalam kegiatan ini terlibat tiga komponen yaitu penulisan,isi, dan pembaca surat.
Penulisan surat sanggup mencapai sasarannya secara efektif bila bahasa yang dipergunakan sanggup menungkapkan isi surat sesuai dengan sifat surat, kedudukan penulis, dan pembaca surat. bahasa sebagai alat komunikasi dalam surat memegang peranan penting, dismping bentuk-bentuk nonbahasa.
Surat pada hakikatnya ialah sebuah komposisi atau karangan. oleh lantaran itu,semua ketentuan mengenai komposisi berlaku juga dalam surat. Surat sebagai salah satu bentuk komposisi khusus tentu terikat oleh kaidah-kaidah khusus mengenai surat-menyurat, supaya surat itu memenuhi syarat penyusunan surat yang baik dan benar serta sanggup mencapai sasarannya secara bertepat guna dan berhasil guna.
“Salah satu kegiatan berbahasa di kalangan masyarakat ialah kegiatan surat-menyurat, yaitu kegiatan berbahasa dalam, komunikasi tertulis untuk memberikan pernyataan atau informasi. tim penulis beranggapan bahwa kegiatan surat-menyurat pun perlu diadaptasi dengan tingkat perkembangan kebahasaan cukup umur ini. Dengan kata lain, perkembangan kosa kata, tata bahasa, dan laras bahasa perlu diterapkan ke dalam bahasa surat, khususnya surat dinas, surat niaga, dan surat resmi.”(sudarsa,dkk.,1991)
Dalam praktek berkomunikasi dengan surat, ternyata masih banyak instansi atau organisasi yang kurang memperhatikan pentingnya penulisan yang benar dalam surat-menyurat.
“Berdasarkan kenyataan, kegiatan surat-menyurat higga ketika ini masih memperlihatkan kelemahan yang berkaitan dengan duduk masalah Bentuk dan penggunaan bahasa. Masalah yang sering timbul dalam penulisan surat cukup umur ini adalah:
- pemakaian abjad dan tanda baca yang menyalahi kaidah penulisan ejaan;
- bentuk dan pilihan kata yang kurang cermat;
- pemakaian kata, ungkapan, dan istilah yang tidak baku;
- pemakaian kalimat yang kurang lengkap atau terpenggal-penggal;
- bentuk pemerincian yang tidak bernalar;
- pemakaian laras bahasa yang kurang tepat;dan
- penggunaan bentuk surat yang tidak efektif.”(sudarsa,dkk.,1991)

1.2 Perumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam goresan pena ini ialah bagaimana penulisan bahasa Indonesia yang benar dalam surat-menyurat resmi.

1.3 Tujuan dan Manfaat
Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada pembaca wacana bahasa Indonesia yang benar dalam surat –menyurat resmi serta kaidah-kaidah umum yang berkalu dalam surat-menyurat.selain itu, diharapkan pembaca sanggup menulis beragam bentuk surat resmi sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

1

d. Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN

Menurut Bratawidjaja (1984), penulisan surat resmi yang benar ialah sebagai berikut:
2.1 Bagian-bagian Surat Resmi
Setiap surat resmi mempunyai bagian-bagian surat, dan masing-masing bab itu mempunyai kegunaan tertentu. Penempatan atau letak bagian-bagian surat tergantung pada bentuk yang dipakai oleh penulis surat. Dalam karya ilmiah ini bagian-bagian surat yang akan dibicarakan terdiri atas:
- kepala surat.
- tanggal surat,
- nomor surat,
- lampiran,
- hal/perihal,
- alamat yang dituju,
- salam pembuka,
- paragraf pembuka surat,
- paragraf epilog surat,
- salam penutup,
- tanda tangan,
- nama terang penanda tangan,
- jabatan penanda tangan,
- tembusan,
- inisial

2.2 Penulisan Bahasa Indonesia yang Benar dalam Bagian-bagian Surat Resmi
2.2.1 Kepala Surat atau Kop Surat
Dalam kepala surat yang lengkap tercantum (biasanya sudah tercetak):
- Nama instansi atau badan;
- Alamat lengkap;
- Nomor telepon;
- Nomor kotak pos;
- Alamat kawat;dan
- Lambang instansi atau logo.
- Bahkan, jikalau instansi atau tubuh tersebut bergerak dalam bidang bisnis atau dunia usaha, selain bagian-bagian di atas, dalam kepala surat tercantum:
- Alamat kantor cabang,
- Nama bank, dan
- Jenis usaha.
Cetaklah nama instansi atau tubuh perjuangan yang bersangkutan dengan abjad kapital semua pada bab atas kertas, di tengah-tengah secara simetris kiri-kanan. Alamat kantor dituliskan dengan abjad kapital pada awal kata, tetapi ukurannya lebih kecil dari pada huruf-huruf untuk nama instansi. Unsur-unsur kalimat dipisahkan dengan tanda koma, bukan dengan tanda penghubung. Kata jalan dituliskan lengkap jalan, jangan disingkat Jl.. atau Jln. Jika kantor tersebut mempunyai nomor telepon, dituliskan kata telepon, bukan tilpon, dan bukan pula abreviasi telp. Atau tilp. Kemudian nomor telepon tidak perlu diberi tanda titik, lantaran bukan merupakan suatu jumlah. (telepon 4896558, bukan 4.896.556). tuliskan kata kotak pos jikalau kantor tersebut memilikinya, bukan PO Box.

2.2.2 Tanggal Surat
Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota lantaran nama kota itu sudah tercantum pada kepala surut. Selanjutnya, nama bulan itu jangan disingkat atau ditulis dengan angkah (November menjadi Nov. Atau 11; Februari menjadi Feb. Atau 2 atau 02). Tahun juga dituliskan lengkap, tidak disingkat dengan tanda koma di atas. Pada tamat tanggal surat tidak dibubuhkan tanda baca apapun, baik titik maupun tanda hubung.

2.2.3 Nomor Surat
Kata nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jikalau nomor itu disingkat dengan No..penulisannya diikuti tanda titik, kemudian diikuti tanda titik dua. Garis miring yang dipakai dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan diikuti spasi. Kemudian, angka tahun sebaiknya dituliskan lengkap dan tidak diikuti tanda baca apapun.

2.2.4 Lampiran
Kata lampiran atau lamp.: diikuti tanda titik dua, kemudian, cantumkan jumlah yang dilampirkan dan barang yang dilampirkan , tidak diikuti tanda baca apapun.

2.2.5 Hal Surat
Dalam kaitan dengan ini, kita sering juga menjumpai kata perihal dalam surat dinas. Walaupun kata hal dan perihal itu sinonim, atau berarti sama, sebaiknya dipakai kata hal, lebih singkat. Pokok surat yang dicantumkan dalam bab ini hendaknya diawali abjad kapital, sedangkan yang lain dituliskan dengan abjad kecil. Pokok surat tidak dituliskan berpanjang-panjang, tetapi singkat dan jelas, serta meliputi seluruh pesan yang ada dalam surat.

2.2.6 Salam Pembuka
Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri garis tepi dengan nomor, lampiran, hal dan alamat surat. Huruf pertama awal kata ditulis dengan abjad kapital, sedangkan kata yang lain dituliskan dengan abjad kecil semua, kemudian salam pembuka itu diikuti tanda koma.

2

e. Penutup

BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai surat-menyurat yang cukup panjang ini, dapatlah ditarik kesimpulan dan pokok pemikiran sebagai rangkuman isi dan misi dari makalah ini bahwa surat ialah satu sarana untuk memberikan informasi dalam bentuk tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain. Informasi ini sanggup berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, sanggahan, pemikiran dan sebagainya.
Surat sering dipandang sebagai utusan atau duta organisasi pengirim surat. Ia merupakan citra, cermin mentalitas, jiwa serta petunjuk kondisi intern dari organisasi pengirim surat.
Mengingat bahwa surat merupakan duta organisasi, maka surat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam komunikasi antar organisasi. Kedudukan surat semakin penting lantaran surat juga berfungsi sebagai :
- Tanda bukti tertulis yang autentik,
- Sebagai alat pengingat dan berpikir bilamana diperlukan,
- Sebagai dokumentasi historis,
- Sebagai jaminan keamanan,
- Sebagai pedoman bertindak,
- Dan sebagainya
Dengan membaca dan mencermati uraian di atas, maka penulis berhak kepada semua pihak, mulai dari pimpinan instansi, pimpinan lenbaga atau organisasi serta staf karyawan/karyawati di bawahnya sanggup lebih memahami arti penting dari sebuah surat, serta sanggup menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya wacana surat-menyurat. Tentu, pada kesannya penulis juga berharap supaya ilmu yang sudah diperoleh (tentang surat) tersebut sanggup diterapkan secara benar oleh semua pihak dalam acara (komunikasi) sehari-hari.

3.2 Saran
Kepada semua pihak supaya selalu memperbaharui wawasan pribadinya wacana arti dan makna surat, selalu menambah ilmu pengetahuannya dengan cara membaca dan mencermati materi wacana penggunaan bahasa indonesia yang benar, terutama dalam bahasa tulis.

3

f. Daftar Putaka

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zainal. 1979. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. Jakarta:
Medyatama Sarana Perkasa.

Bratawidjaja, T.W. 1984. Surat Bisnis Moderrn. Jakarta: Pustaka Binama Presindo.

Sudarsa, Caca dkk. 1981. Surat-menyurat dalam Bahasa Indonesia Seri Penyuluhan 2.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

4

Contoh Soal Bab Karya Ilmiah:


1. Yang bukan termasuk ke dalam bab kata pengantar adalah.....
a. Sambutan c. Ucapan puji syukur
b. Permohonan kritik dan saran d. Ucapan terima kasih
Jawaban: A
Pembahasan:
Pada umumnya, kata pengantar terbagi atas 3 hal penting. Yaitu: (1) Ucapan puji syukur, (2) Ucapan terima kasih, (3) Permohonan kritik dan saran.

2. Bagian pendahuluan yang berisi wacana rancangan hasil tamat yang diinginkkan/ dicapai dalam penelitian tersebut adalah...
a. Latar Belakang c. Tujuan penelitian
b. Tinjauan Pustaka d. Manfaat penelitian
Jawaban: C
Pembahasan:
Bagian pendahuluan yang berisi wacana rancangan hasil tamat yang diinginkkan/ dicapai dalam penelitian disebut dengan tujuan penelitian.






Berilah tanda silang (X) pada salah satu abjad a, b, c dan d sebagai balasan yang benar!
Soal Pembahasan
1. Perhatikan ilustrasi berikut!
Judul Buku : Anak Perawan di Sarang Penyamun
Pengarang : Sutan Takdir Alisyahbana
Tahun Terbit : 1992
Penerbit : Dian Rakyat
Kota Terbit : Jakarta
Penulisan daftar pustaka berdasarkan data tersebut
ialah ........
a. Alisyahbana, Sutan Takdir. 1992. Anak Perawan di Sarang Penyamun. Jakarta: Dian Rakyat.
b. Alisyahbana. Sutan Takdir, Anak Perawan di Sarang Penyamun. 1992. Jakarta: Dian Rakyat.
c. Sutan Takdir, Alisyahbana Anak Perawan di Sarang Penyamun. Jakarta: Dian Rakyat, 1992.
d. Alisyahbana, Sutan Takdir, 1992, Anak Perawan di Sarang Penyamun, Jakarta: Dian Rakyat.

2. Penulisan judul karya tulis ilmiah yang tepat sesuai dengan ejaan, tanda baca, kebakuan bahasa dan ketepatan diksi adalah…
a. Strategi Bertanding Tinju bagi Kalangan Atlet
b. Hubungan Majas dengan Bahasa.
c. Analisis Kontastif Kemajemukan Bahasa di Indonesia
d. Korelasi Pembelajaran Aktif Dengan Hasil Evaluasi
Siswa

3. (1) Judul,
(2) Pendahuluan,
(3) Daftar Pustaka
(4) Daftar isi
(5) Kata Pengantar
(6) Bagian Inti
(7) Penutup
Kerangka Karya tulis tersebut akan
tepat jikalau disusun dengan urutan …
a. 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 – 7
b. 1 - 2 - 5 - 4 - 6 - 7 – 3
c. 1 - 3 - 7 - 6 - 2 - 5 - 4
d. 1 - 5 - 4 - 2 - 6 -7 – 3

4. Paragraf yang mempunyai ciri-ciri sebagai karya ilmiah adalah…
a. Indahnya bukit ini laksana permadani hijau yang tergelar
luas. Tatkala pagi menjelang, tetesan embun menetes
kolam permata tersebar di rerumputan.
b. Pardi melaksanakan penelitian ilmiah dengan bimbingan
guru fisika di sekolah. Setelah selesai, Pardi akan
menulis karya ilmiah wacana sesuatu yang sudah
ditelitinya.
c. Penelitian ini menghasilkan simpulan penting. Satu
diantaranya, wacana pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sehabis sebuah tempat dilanda banjir.
d. Kebersihan merupakan dambaan setiap insane. Oleh
lantaran itu, wahai saudaraku, marilah bergandeng
tangan kita ciptakan kebersihan.

5. Bagian epilog sebuah karya ilmiah berisi tentang….
a. Latar belakang permasalahan dan tujuan penulis
b. Pembahasan duduk masalah dan simpulan penelitian
c. Simpulan dan saran atas duduk masalah yang diteliti
d. Manfaat penulisan dan kerangka tulisan

6. Kerangka karya tulis yang tepat adalah….
a. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Ruang lingkup
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika penulisan
Bab II : Isi makalah
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
b. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II : Isi Makalah
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
c. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Sistematika Penulisan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Tujuan
Bab II : Isi Makalah
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
d. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II : Isi Makalah
Bab III : Penutup
3.1 Saran
3.2 Kesimpulan

7. Perhatikan paragraf di bawah ini!
……………………..
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna. Karena itulah penulis sangat mengharapkan saran dari pembaca yang budiman, demi sempurnanya karya tulis ini. Akhirnya penulis berharap, semoga karya ini sanggup bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Paragraf di atas sanggup kita temukan dalam bagian…
a. Simpulan c. Pendahuluan
b. Penutup d. Pengantar

8. Cermati kutipan bahasa karya tulis berikut!
Kondisi menyerupai ini, untuk memperoleh gagasan dan semangat baru, dibutuhkan kembali penggabungan energi mahasiswa dengan gerakan kelompok lain, menyerupai petani dan buruh. Akan tetapi, sinergi ini dilakukan tidak untuk kepentingan elite politik tertentu. Segala yang dilakukan harus berada di atas rel.
Bahasa yang tepat untuk mengganti bahasa kias yang bergaris bawah dalam kutipan karangan ilmiah tersebut sehingga bermakna lugas adalah.....
a. mempunyai wawasan
b. teguh pada pendirian
c. berdasarkan peraturan
d. memperkuat keberadaan.

9. Topik Karangan Ilmiah: Meningkatkan motivasi siswa
dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Kalimat latar belakang yang sesuai dengan topik tersebut
adalah….
a. Berbagai upaya dilakukan guru untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah angat ditentukan oleh siswa dan guru yang mengajar.
c. Banyak siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia yang diberikan guru di kelas.
d. Pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif tidak hanya selalu ditentukan oleh keberhasilan guru, tetapi juga siswa.

10. Cermati kutipan karya tulis berikut!
Tugas daripada orangtua terhadap anaknya, yaitu memperlihatkan kasih sayang serta pendidikan yang cukup daripadanya.
Perbaikan kalimat yang tepat dari kalimat yang bercetak miring di atas adalah…
a. Tugas daripada orang renta terhadap anaknya, yaitu memperlihatkan kasih saying serta pendidikan cukup.
b. Tugas orang renta terhadap anaknya, yaitu memperlihatkan kasih sayang serta pendidikan cukup.
c. Tugas orang renta terhadap anaknya, yang mana memperlihatkan kasih sayang serta pendidikan yang cukup daripadanya.
d. Tugas daripada orang renta terhadap anaknya, yaitu memperlihatkan daripadanya kasih saying dan pendidikan yang cukup.

Benar = …….. Salah = ……. Nama Pemeriksa = ………..


 1. Apa yang kau ketahui wacana karya tulis sederhana?

2. Buatlah sebuah kata pengantar karya tulis ilmiah dengan tema “Perkembangan
Bahasa Indonesia”!

3. Buatlah pendahuluan karya tulis ilmiah dengan tema yang sama dengan tema soal
nomor 2!

4. Buatlah pembahasan karya tulis ilmiah dengan tema yang sama degan tema soal
nomor 2!

5. Buatlah lima ilustrasi buku sebagai daftar pustaka!


Demikian materi Bahasa Indonesia wacana Karya Ilmiah meliputi Pengertian, syarat, tahap penulisan, contoh karya ilmiah, berserta contoh soalnya. Semoga bermanfaat...