Contoh Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut ini merupakan pembahasan wacana perubahan energi listrik menjadi energi cahaya dan referensi perubahan energi listrik menjadi energi cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain sanggup diubah menjadi banyak sekali bentuk energi mirip energi gerak dan energi panas, energi listrik juga sanggup diubah menjadi energi cahaya.

Alat yang sanggup mengubah energi listrik menjadi energi cahaya yaitu lampu. Saat ini ada dua jenis lampu yang banyak digunakan, yaitu lampu pijar dan lampu neon atau lampu tabung.

Lampu pijar terbuat dari materi filamen yang digulung mirip spiral. Filamen ini dipasang dalam bola beling yang berisi gas nitrogen dan argon. Perhatikan bagian-bagian lampu pijar pada gambar di bawah ini!
Berikut ini merupakan pembahasan wacana perubahan energi listrik menjadi energi cahaya da Contoh Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari
Gambar: Lampu Pijar dan Bagian-bagiannya

Tahukah kau bagaimana lampu pijar sanggup mengubah energi listrik menjadi energi cahaya? Filamen pada lampu pijar terbuat dari kawat tungsten yang sangat tipis dan digulung menjadi spiral rangkap.

Ketika dialiri arus listrik, filamen lampu ini berpijar hingga berwarna putih sehingga lampu memancarkan cahaya.

Selain memancarkan cahaya, sebagian energi listrik yang mengalir melalui filamen lampu ini diubah menjadi kalor. Hal ini menjadikan lampu pijar terasa panas dikala kau sentuh.

Tungsten dipilih sebagai filamen alasannya yaitu materi ini tahan panas, titik leburnya mencapai 3.400° C, sehingga tungsten sanggup berpijar tanpa melebur.

Oleh alasannya yaitu filamen lampu gampang terbakar di udara, maka di dalam bola beling lampu pijar diisi gas argon dan gas nitrogen. Gas ini tidak bereaksi dengan logam panas sehingga filamen tidak terbakar.

Lampu TL (tube luminescent) mempunyai cara kerja yang berbeda dengan lampu pijar. Di dalam lampu TL tidak terdapat filamen, mirip pada lampu pijar. Lampu TL terdiri atas tabung beling yang hampir hampa udara dan berisi uap raksa.

Di ujungujung lampu TL terdapat elektroda yang diberi beda potensial yang cukup tinggi. Perbedaan beda potensial ini menghasilkan loncatan bunga api listrik di antara kedua elektroda sehingga gas yang ada di dalam lampu TL memancarkan cahaya.

Cahaya tersebut mengenai lapisan fosfor yang ada dalam tabung lampu TL sehingga lapisan fosfor memendar dan lampu terlihat mengeluarkan cahaya.

Lampu TL merupakan lampu yang irit energi. Karena lampu TL sanggup mengubah 60% energi listrik menjadi energi cahaya dan 40% lainnya menjadi energi kalor. Hal ini berbeda dengan lampu pijar yang hanya mengubah 10% energi listri menjadi energi cahaya.