Faktor Penyebab Proses Terjadinya Pasang Surut Air Bahari Lengkap

Berikut ini merupakan pembahasan ihwal pasang surut air maritim yang mencakup jadwal pasang surut air laut, tabel pasang surut air laut, pasang surut air maritim disebabkan oleh, pasang surut air maritim untuk mancing, pasang purnama, efek pasang surut air laut, dan kalender pasang surut air maritim serta proses terjadinya pasang surut air laut, penyebab terjadinya pasang surut air laut, akhir terjadinya pasang surut air laut.

Pasang Surut Air Laut

Tahukah kau apa yang dimaksud pasang surut air laut? Pasang adalah keadaan ketika air maritim naik dan surut yaitu keadaan di mana permukaan air maritim turun.

Tahukah kau apa penyebabnya? Pasang surut air maritim terutama lantaran gravitasi Bulan meskipun juga dipengaruhi gravitasi Matahari.

Hal ini lantaran jarak Bumi lebih bersahabat ke Bulan daripada jarak bumi ke Matahari. Ingat bahwa gaya gravitasi pada dua buah benda besarnya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda tersebut.

Karena gravitasi Bulan ini, lautan akan tertarik sehingga mengakibatkan air pasang. Ketika jarak Bumi dan Bulan menjauh, gaya gravitasi Bulan akan menurun. Hal ini mengakibatkan maritim akan surut.

Pasang besar terjadi ketika Bulan dan Matahari menghasilkan gaya tarik (gaya gravitasi) yang segaris. Hal ini terjadi ketika Bulan purnama dan Bulan baru.
Berikut ini merupakan pembahasan ihwal pasang surut air maritim yang mencakup jadwal pasang Faktor Penyebab Proses Terjadinya Pasang Surut Air Laut Lengkap
Gambar: Pasang Surut Air Laut

Faktor Penyebab Terjadinya Pasang Surut Air Laut

1. Berdasarkan teori keseimbangan, penyebab pasang surut air maritim yaitu rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari.

2. Berdasarkan teori dinamis, penyebab pasang surut air maritim yaitu kedalaman dan luar perairan, efek rotasi bumi (gaya coriolis) dan tabrakan dasar.

3. Faktor lokal lainnya penyebab terjadinya pasang surut air maritim yaitu topografi dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan lain sebagainya. (Wyrtki, 1961).