Hubungan Berpengaruh Arus Listrik, Beda Potensial Dan Kendala Jenis Serta Pola Penerapan Aturan Ohm Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut ini merupakan pembahasan wacana rangkaian listrik tertutup, berpengaruh arus listrik, beda potensial, hambatan jenis, rumus hambatan listrik, serta penerapan aturan ohm dalam kehidupan sehari-hari.

Kamu telah mempelajari rangkaian listrik yang disusun secara seri dan paralel. Contoh rangkaian listrik seri sanggup kau lihat pada lampu senter. Baterai-baterai di dalam lampu senter disusun secara seri. Bagaimana jikalau baterai dalam lampu senter itu disusun secara paralel?

Ternyata, ada kekerabatan antara potensial, berpengaruh arus listrik, dan hambatan listrik. Perlu diketahui bahwa setiap komponen listrik mempunyai hambatan (resistansi). Masih ingatkah kau mengapa terjadi kekerabatan singkat?

Hubungan singkat terjadi alasannya ialah dua kutub listrik yaitu kutub positif dan kutub negatif dihubungkan secara eksklusif tanpa adanya komponen listrik di antara keduanya. Dalam hal ini, komponen listrik bertindak sebagai hambatan alasannya ialah intinya setiap alat listrik mempunyai hambatan.

Hubungan Kuat Arus Listrik, Beda Potensial, dan Hambatan

Telah disebutkan bahwa ada kekerabatan antara berpengaruh arus listrik (I), beda potensial (V), dan hambatan (R). George Simone Ohm (1789–1854) meneliti kekerabatan antara potensial listrik (V), berpengaruh arus (I), dan hambatan listrik (R). Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Berikut ini merupakan pembahasan wacana rangkaian listrik tertutup Hubungan Kuat Arus Listrik, Beda Potensial dan Hambatan Jenis serta Contoh Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari
Keterangan: 
R = hambatan listrik (ohm) 
V = beda potensial (volt) 
I = berpengaruh arus (ampere)

Rumus di atas dikenal sebagai Hukum Ohm, yaitu hambatan di dalam suatu rangkaian sama dengan tegangan dibagi arus.

Contoh Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, pengetahuan wacana Hukum Ohm sangat bermanfaat dalam pemilihan komponen-komponen listrik yang baik serta sesuai dengan besarnya tegangan yang tersedia. Misalnya, jikalau kau memakai lampu baterai.

Lampu baterai mempunyai tahanan yang dibentuk sesuai dengan nilai tegangan yang besarnya tertentu. Jika lampu baterai tersebut dihubungkan dengan baterai yang tegangannya terlalu besar, maka lampu tersebut akan rusak.

Sebaliknya jikalau lampu tersebut dihubungkan dengan baterai yang tegangannya terlalu kecil, lampu tersebut tidak akan menyala secara maksimal atau lampu tersebut akan terlihat redup.

Biasanya alat-alat listrik dibentuk sedemikian rupa sehingga besarnya tegangan yang diharapkan untuk mengoperasikan alat tersebut sanggup memakai sumber tegangan dari sumber listrik dari PLN.

Untuk menyesuaikan kebutuhan tegangan yang diharapkan guna mengoperasikan alat tersebut, biasanya alat-alat listrik dibentuk dengan menambahkan hambatan. Baik dari segi materi pembuatannya, atau ditambahkan resistor lain untuk menambah tahanan alat tersebut.

Hambatan Jenis

Masih ingatkah kau pemisalan arus listrik dengan fatwa air yang keluar dari slang? Sekedar mengingatkan, arus listrik seolah-olah dengan fatwa arus air di dalam slang.

Banyaknya air yang mengalir dari slang bergantung pada besarnya pipa. Semakin besar ukuran pipa, semakin besar pula air yang mengalir setiap waktu.

Hal serupa terjadi pada arus listrik. Kamu telah mengetahui bahwa arus listrik bergantung pada hambatan penghantarnya yaitu kabel dan komponen-komponen listrik yang terdapat dalam rangkaian tersebut. Hambatan listrik bergantung pada jenis materi hambatan, panjang hambatan dan luas penampang yang dilalui arus listrik.

Contoh beberapa jenis penghambat dalam rangkaian listrik:
a. rheostat
b. resistor pita warna
c. potensiometer

Hambatan jenis merupakan sifat khas dari suatu bahan. Bahan yang terbuat dari besi akan berbeda hambatan jenisnya dengan materi yang terbuat dari tembaga. Sebuah penghantar contohnya kabel harus mempunyai hambatan jenis yang kecil sehingga arus dari sumber tegangan tidak banyak yang hilang saat hingga pada alat listrik.

Ukuran panjang dan luas penampang materi juga memengaruhi hambatan sebuah bahan. Semakin panjang sebuah penghantar dan semakin kecil luas penampangnya, semakin besar hambatannya. Demikian sebaliknya.

Dari Hukum Ohm ini kita sanggup mengetahui bahwa bentuk dan sifat-sifat materi sebuah penghantar listrik memengaruhi nilai hambatannya. Semakin kecil nilai hambatan suatu materi semakin baik materi tersebut dijadikan penghantar listrik.

Panjang penghantar yang memengaruhi besarnya hambatan menjadi hambatan bagi PLN untuk mendistribusikan listrik. Kamu bayangkan berapa ratus kilometer panjang kabel PLN yang dipakai untuk mendistribusikan arus listrik ini.

Akan tetapi, hal ini sanggup ditanggulangi dengan adanya alat transformator. Transformator berfungsi untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan.