Beberapa teman mengajukan klaim kalau ada kesesuaian faktual tanpa cela antara perkembangan embrio insan yang ditunjukkan teks kuno pada kami. Tentu saja, klaim demikian masuk akal untuk diperiksa secara kritis akan kebenarannya. Karenanya kami tanpa ragu menyelidiki beberapa literatur ilmiah modern mengenai embriologi dan membandingkannya dengan teks kuno yang diajukan ke kami. Dua teks kuno yang akan diperiksa dalam studi banding ini ialah Al Alquran dan Srimad Bhagavatam. Perlu ditekankan bahwa yang di kritisi di sini ialah perkembangan embrio manusia, bukan asal ajakan embrio manusia.

Perkembangan Embrio Manusia (Sains vs Qur'an)


 Beberapa teman mengajukan klaim kalau ada  kesesuaian faktual tanpa cela antara perkembanga Perkembangan Embrio Manusia (Sains vs Qur'an)

Dalam Al Quran, perkembangan embriologi insan yang paling terang dinyatakan dalam surah Al Hajj ayat 5, dan al Mu’minun 13-14. Lebih lengkapnya disini : http://quran.myquran.org/?
Perkembangan tersebut antara lain
  1. Setetes mani (nuthfah)
  2. Segumpal darah (alaqah)
  3. Segumpal daging (mudghah)
  4. Tulang belulang
  5. Dibungkus daging
Mengenai waktunya tidak ditentukan dalam Quran.

Sains Modern

Setelah mendapatkan citra di atas, mari kita izinkan sains modern yang berbicara. Nomer urut memperlihatkan tahapan pengembangan embrio sementara hari dihitung sejak fertilisasi. Pada umumnya fertilisasi terjadi dua ahad sehabis haid terakhir calon ibu.
  1. Hari pertama: fertilisasi, fase sekretori. Ukuran janin 0.1 – 0. 15 mm
  2. Hari kedua dan ketiga : fase morula dan blastula. Ukuran janin 0.1 – 0.2 mm
  3. Hari keempat – kelima : pemecahan blastosis (zona pellucida lenyap), sekretori akhir, blastosis (mengambang bebas). Ukuran janin 0.1 – 0.2 mm
  4. Hari keenam: adplantasi. Ukuran janin 0.1 – 0.2 mm
  5. Hari ketujuh – 12 : implantasi. Ukuran janin 0.1 – 0.2 mm
  6. Hari 13 – 15 : Bukaan chorionic. Ukuran janin 0.2 mm.
  7. Hari 16 – 17 : Lanjutan proses pembukaan chorionic. Ukuran janin 0.4 mm.
  8. Hari 18 – 19: neurogenesis, syaraf pertama. Ukuran janin 1.0 – 1.5 mm
  9. Hari 20 – 21: Somitogenesis, somite pertama terbentuk dan terus ditambahkan secara caudal. Tiga pembagian otak, yang bukan vesikel serebral sanggup dibedakan sementara neural groove masih sepenuhnya terbuka. Crest syaraf mesencephalic terlihat. Kardiogenesis, jantung muncul dalam bentuk sepasang tabung. Sel darah pertama. Ukuran janin 1.5 – 2.5 mm
  10. Hari 22 – 23 : Diferensiasi neural crest pada tingkatan tulang belakang dari hari 22 hingga 26. Lipatan syaraf mulai menyatu bersahabat sambungan antara otak dan tulang belakang ketika sel neural crest muncul terutama dari ektoderma syaraf. Komponen ganglia postotic, facial dan trigeminal muncul. Migrasi sel neural crest tingkat vagal dimulai. Tabung syaraf rostral membentuk otak yang awalnya terdiri dari tiga vesikel utama. Tonjolan laringotracheal terbentuk di dasar perut depan yang menjadi cikal bakal sistem pernapasan. Jantung mulai berdetak. Organ janin yang fungsional mulai terbentuk. Ukuran janin 2.5 – 3.0 mm
  11. Hari 24. Penebalan endodermal median tiroid di lantai faring. Neuropora rostral (atau cephalic) tertutup dalam beberapa jam, penutupan ini dua arah, terjadi dari bibir terminal dan dorsal dan sanggup terjadi di kedua kawasan secara serentak. Kedua bibir ini berlaku berbeda. Ventrikel optik, cikal bakal mata, terbentuk. Ukuran janin 2.5 – 3.0 mm
  12. Hari 25 -27 : Kantung hipofisial, kantung Rathke, diverculum dari atap menjadi cikal bakal kelenjar pituitari. Septum transversum membentuk stroma hati dan hepatic diverculum membentuk hepatic trabeculae, cikal bakal hati. Neuropora caudal memerlukan waktu sehari untuk menutup. Neurulasi sekunder dimulai. Neural crest dan cardiac crest dari rhobomere 6 dan 7 bermigrasi ke lengkung faringeal 3 dan dari sini ke truncus arteriosus. Neural crest vagal memasuki perut depan. Ukuran janin 3.0 – 5.0 mm
  13. Hari 28 – 31 : Tabung syaraf sepenuhnya tertutup, sistem ventrikular kini terpisah dari cairan amniotik. Neural crest pada tingkat spinal mengalami segregasi dan ganglia spinal berderet dengan somite. Akar ventral tulang belakang mulai berkembang. Bukaan telencephalon muncul. Proliferasi lengkung epithelial membangun kapiler stromal di hati. Celah muncul dari lempeng nasal untuk menjadi cikal bakal hidung. Epitel ektoderm sederhana pada mesenkim terbentuk menjadi cikal bakal kulit. Dalam 1 hingga 3 bulan kedepan, sel ektoderma kulit akan terus membelah membentuk epitel berlapis, mesoderm berdiferensiasi menjadi jaringan penghubung dan pembuluh darah. Pituitari melaksanakan kontak dengan infundibulum, diverticulum dari diencephalon. Septasi dimulai, atrial dan ventrikular. Tonjolan paru kiri dan kanan terdorong ke saluran pericardioperitonieal (bukaan paru) selanjutnya hingga ahad ke-17, histologi paru akan terus berkembang. Bagian cochlear di vesikel otic mulai naik sebagai cikal bakal indera pendengaran. Ukuran janin 4.0 – 6.0 mm
  14. Hari 32 : Di bab ektoderm terbentuk placoda indera, cekungan lensa, otosis, placoda nasal, vesikel primer dan sekunder, ventrikel keempat otak. Di bab mesoderm terus berlangsung segmentasi mesoderm paraksial dan penyempurnaan jantung. Lengkung faringeal 1, 2 dan 3, otak depan, lokasi placoda lensa, lokasi placoda optik, dan stomodeum terbentuk di kepala. Jantung, hati, tali pusar, gerigi mesonephric tampak dari luar sebagai tonjolan. Tonjolan tangan dan kaki mulai tampak. Kemunculan pertama belahan otak kiri kanan. Lempeng otak kecil berdiferensiasi menjadi lapisan mediator dan bibir rhombis terlihat. Kelenjar hati dan saluran vaskularnya membesar, fungsi hematopoietic muncul
  15. Hari 33 – 36 : Syaraf tengkorak (kecuali penciuman dan penglihatan) terang terlihat. Pigmen retina muncul. Batang penghubung antar kantung dan bukaan verbal terbentuk. Paratiroid mulai berkembang begitu juga thimus. Korteks janin terbentuk dari mesotelium di bersahabat mesenteri dorsal, sel tengkorak syaraf medulla dari bersahabat ganglia simpatetik juga terbentuk. Jantung dan paru turun menuju thoraks. Foramen pleuroperitoneal menutup. Papila gustatori terbentuk di lidah. Garis tengah caudal muncul di bersahabat caecum foramen. Dua ahad selanjutnya, serabut syaraf menjalar ke epitelium mulut.
  16. Hari 37-40 : Ganglia parasimpatetik, submandibular dan siliari terlihat. Syaraf tangan menyebar hingga ke ujung, myoblas terbentuk dan berarah sejajar dengan sumbu tangan dan kaki. Konfigurasi eliptik saluran keluar dengan empat ruangan di jantung. Daun katup semilunar terbentuk di ujung ruangan. Komponen bibir dan rongga verbal di bibir atas, bab medial hidung dan proses maksilari muncul, proses palatine median muncul.
  17. Hari 41 – 43: Daerah telencephalon muncul di bab archicortex, paleocortex dan neocortex. Dimulainya pleksus choroid. Serabut syaraf penciuman mencapai otak dari hidung. Primordium dari ruang epidurial tampak di bab ventral saluran tulang belakang dan mengembang secara restro caudal. Saluran keluar jantung terpisah antara lengkung aortik dan aorta pulmonari. Sekresi hormon pankreas terjadi dan terus berlangsung hingga ahad ke 20 ditambah sedikit insulin dari ibu. Pengembangan hati menghentikan turunnya jantung dan paru.
  18. Hari 44 – 47 : Tulang sejati terbentuk pertama kali dari osifikasi endochondrial dan tulang rawan embrio akan tepat tergantikan dengan tulang sejati dalam 7 minggu. Selaput vomeronasal dan nervus terminalis terbentuk di hidung. Terjadi kontinuitas sel-sel hati dan lambung, usus dua belas jari terorganisasi ulang, proliferasi epitel menciptakan terjadinya obturasi hati. Durameter terbentuk. Bukaan saluran Mullerian ke bukaan coelomik terbentuk sebagai invaginasi epitel coelomik. Saluran-saluran biliari berkembang di jaringan penghubung periportal hati membentuk lempeng duktal yang mendapatkan kapiler biliari.
  19. Hari 48 – 49 : Nukleus olivari perhiasan terbentuk. Saluran Mullerian tumbuh berdikari dari invaginasi epitelium coelomik pada tahap 19 – 23.
  20. Hari 50-51: Pleksus vaskuler skalp muncul di kepala. Tangan mulai berputar secara ventral. Tubuh amygdaloid telah mempunyai setidaknya empat nuklei individual. Syaraf oculomotor memperlihatkan bab dorsolateral dan ventromedial. Bibir rhombik (rhombencephalon) terbentuk dari otak kecil (lapisan perantara) dan nuklei cochlear. Lapisan sel otak kecil, pendahulu sel Purkinje, terbentuk. Pleksus choroid dari ventrikel keempat dan lateral. Selaput anal saluran pencernaan terbentuk.
  21. Hari 52 – 53 : Lempeng kortikal muncul di kawasan pendahulu insula. Lengan dan kaki berputar. Saluran perikardioperitoneal tertutup. Serabut neokortikal menuju ke epitalamus, talamus dorsal dan mesencephalon.
  22. Hari 54 – 55: Jari tangan dan kaki muncul. Aliran migrasi neuron dari zona subventrikuler dari tonjolan olfaktori menuju ke lokasi claustrum. Alat kelamin mulai nyata. Untuk embrio perempuan, saluran uterovaginal menyebar di bab caudal. Untuk embrio laki-laki, testis muncul dan mensekresikan testosteron dan androstenedione. Syaraf memasuki epitelial basal lamina dan sinaptik dengan sel epitel tegak yang belum terdiferensiasi di pengecap yang akan menjadi bintik pengecap.
  23. Hari 56: Akhir periode organogenesis. Jantung telah sempurna. Osifikasi tulang terus berlangsung. Hidung, mata, meatus akustik eksternal, pelupuk mata, indera pendengaran luar, kepala bulat. Badan menguat, jantung, hati, tali pusar. Usus mengalami hernia di umbilicus. Tangan memanjang dan membengkok di kawasan siku, tangan dan kaki mengarah ke dalam, jari-jari telah lengkap dan nyata. Begitu pula kawasan pergelangan. Bukaan chorionik lenyap dengan menyatu pada bukaan amniotik yang mengembang. Rhombencephalon mempunyai dekussasi piramidal, nuklei dan saluran yang sama dengan yang terlihat pada otak kecil bayi gres lahir telah ada namun hanya berbentuk lempengan yang menghubungkan otak tengah dengan otak belakang lewat bundelan serabut. Kolom tulang belakang ke 33 atau 34 menjadi tulang rawan. Gastrin yang mengandung sel berada di antrum perut. Sel somatostatin terbentuk di antrum dan fundus. Bagi janin perempuan, ketika ini rahim telah terbentuk.
  24. Minggu 9 (hari 57 – 63) : Periode Fetal. Mesenkim mengelilingi labirin berselaput (kapsul otik) mengalami chondrifikasi. Transisi fetal/embrionik. Tonjolan olfaktori mengalami laminasi tidak lengkap. Total panjang janin 43 – 50 mm, panjang tulang paha 6 mm. Dilihat dari luar, alat kelamin wanita dan pria masih belum sanggup dibedakan. Bagi janin perempuan, saluran paramesonefrik datang pada aposisi dengan septum urorektal dan mulai menyatu.
  25. Minggu 10 (hari 64-70) : Usus di perut sempurna. Hormon pertumbuhan dan ACTH terdeteksi di kelenjar pituitari. Glucagon (alpha) berdiferensiasi di Pankreas, sel delta (somatostatin) dan beta (insulin) ikut berdiferensiasi dan sekresi insulin dimulai. Sebuah cekungan di tengah pengecap terbentuk. Glucagon yang memuat sel terbentuk di fundus (lambung). Panjang total 55 mm, paha 9 mm, diameter biparietal 17 mm.
  26. Minggu 11 (hari 71 – 77) : Kemunculan koloid di folikel tiroid, sintesis yodium dan hormon tiroid terjadi. Serotonin mengandung sel di antrum dan fundus. Panjang total 68 mm, tulang paha 12 mm dan diameter biparietal 20 mm.
  27. Minggu 12 : Panjang badan 85 mm, tulang paha 15 mm, diameter biparietal 25 mm. Kapsul disamping labirin berselaput mengalami vakuolisasi membentuk bukaan (ruang perilimphatis) mengelilingi labirin berselaput dan terisi dengan perilimph. Alat kelamin pria dan wanita telah sanggup terbedakan. Paru-paru tampak berbentuk gelendong, sel alveolar tipe 2 muncul dan mulai mensekresikan surfaktan. Sel epitel berdiferensiasi di lidah. Saluran kelamin wanita dengan perembesan septum median terbentuk.
  28. Minggu ke 13 : Lidah semakin berkembang. Sinapsis telah maksimum antara sel dan serabut syaraf aferen.
  29. Minggu ke 14: Bintik rasa berkembang, begitu juga selaput lendir. Folikel utama muncul.
  30. Minggu ke 15 : Glukagon terdeteksi dalam plasma fetal.
  31. Minggu ke 16 – 17: Ukuran badan 14 cm. Pusat-pusat osifikasi muncul di tulang rawan yang tersisa. Kapsul otik membentuk bab berminyak di tulang temporal yang terus mengalami osifikasi untuk membentuk proses mastoid. Adonohipofisis sepenuhnya terdiferensiasi. Histologi paru terus berkembang hingga ahad ke 25 berbentuk kanalikular. Proliferasi sel basal membangun lipatan di selaput dasar kulit. Sel syaraf kulit bermigrasi ke epitel. Selaput penghubung membentuk dermis. Dibawah lapisan padat terbentuk lapisan renggang yang akan membentuk lapisan subkutan. Ektoderm menjadi kuku, folikel rambut dan kelenjar. Kuku terbentuk sebagai penebalan epidermis ektodermal di ujung jari. Hal ini membentuk sel germinatif medan kuku. Lengkung sel ini merentang kedalam mesoderm membentuk kolom epitel. Kolom epitel ini membentuk akar rambut, kelenjar keringat dan sebaseus. Folikel utama mulai terbentuk di ovarium janin wanita dan dicirikan oleh sebuah oosit. Uretra glandural terbentuk dan lipatan kulit tampak.
  32. Minggu 18 – 19 : Zat P terdeteksi di papilae dermal, namun tidak di bintik rasa lidah. Vernix caseosa menutupi kulit. Sel retikulum Sekolah Menengan Atas positif meningkat jumlahnya dan mulai membentuk kerangka retikular.
  33. Minggu 20 – 21 : Puncak tingkat hormon pertumbuhan yang kemudian menurun. Terjadi lanugo atau rambut kulit sebagai bekas evolusi primata. Pertumbuhan rambut juga dimulai di dasar kord. Pertumbuhan lateral berlebih berasosiasi dengan kelenjar sebaceus. Kord lain naik dan memuntir membentuk kelenjar keringat. Kord di cabang kawasan payudara naik membentuk kelenjar payudara.
  34. Minggu 22 – 23. Sulkasi korteks otak. Fisura silvian, fisura interhemisferik, sulkus kallosal, fisura parietooccipital dan fisura hippocampik muncul. Keanekaragaman kerangka retikular antigenik, limfosit T dan B berkumpul dalam kerangka ini.
  35. Minggu 24 : Kantung terminal di paru berkembang hingga ahad 40. Saat ini ialah ketika minimal untuk sanggup hidup jikalau janin terlahir prematur. Folikel ovarian sanggup terdiri dari oosit yang tumbuh dikelilingi oleh beberapa lapis sel granulosa.
  36. Minggu 25: sel alveolar tipe 2 muncul di paru-paru dan mulai mensekresikan surfaktan.
  37. Minggu 26 – 27: Awal trimester ketiga klinis. Vibrasi secara akustik dari dinding perut ibu menghasilkan respon lembut dari janin.
  38. Minggu 28 – 29: Bronchiola pernapasan bersambung tepat dengan saluran dan kantung alveolar paru
  39. Minggu 30 – 32 : Testis janin pria turun dari perut ke scrotum
  40. Minggu 33: Sulkasi kortikal otak, sulci utama muncul
  41. Minggu 34 – 37 : Sulkasi kortikal otak, sulci sekunder insular, singular dan occipital muncul
  42. Minggu 38: Kelahiran. Perbedaan tekanan jantung menciptakan ovale foramen tertutup dan menyisakan sebuah fossa ovalis. Tingkat TSH naik, tingkat tiroksin T3 dan T4 juga naik dalam 24 jam kemudian menurun menuju normal sehabis 5 – 7 hari pasca kelahiran. Zona glomerulosa dan zona fasiculata muncul di kelenjar adrenal muncul.
Setelah anda melihat garis waktu yang ditunjukkan sains, apakah sains modern sanggup disejajarkan dengan teks kuno? Jelas tidak. Sains modern sangat detil dan teknis, penuh ketelitian dan tanpa ambiguitas. Tapi, marilah kita cek apa memang klaim teks kuno benar mengenai perkembangan embrio manusia.

Sains vs Quran

Kita ulangi lagi tahapan-tahapan pembentukan embrio insan berdasarkan Quran.
  1. Setetes mani (nuthfah) : Salah. Manusia berasal dari sperma dan sel telur, bukan sperma semata. Ini kenapa ia disebut fertilisasi pada hari pertama, yaitu bertemunya sperma dan sel telur untuk membentuk embrio. Sel sperma membawa 23 kromosom sementara sel telur membawa 23 kromosom. Kita tahu insan mempunyai 46 kromosom, dan itu separuhnya saja yang berasal dari sperma.
  2. Segumpal darah (alaqah) : Salah. Yang benar ialah sel yang terus membelah dalam fase morula dan blastula, dan fase ini tidak menyerupai daging sama sekali. Darah gres ada pada janin pada hari ke 20 – 21 ketika terbentuknya jantung sederhana (Kardiogenesis). Pembuluh darah gres ada pada hari ke 28 – 31.
  3. Segumpal daging (mudghah) : Salah. Daging dan tulang terbentuk bersamaan dalam proses yang disebut somitogenesis pada hari ke 20 – 21.
  4. Tulang belulang: Salah. Tulang sejati pertama yang ada ialah tulang belakang yang muncul secara makro pada hari 22 – 23. Selnya sendiri terbentuk dalam proses somitogenesis pada hari ke 20 – 21.
  5. Di bungkus daging : Salah. Tulang dan daging tumbuh beriringan dan melalui proses somatogenesis yang terus berkelanjutan. Tulang sendiri terus tumbuh ketika anak lahir yang terang terbukti dengan berbedanya anda kini dengan anda di ketika bayi.
Sebenarnya, apa yang membedakan sains dan teks religius ialah ketelitian dan kepastian definisi yang dimilikinya. Anda mungkin sedikit garuk-garuk kepala melihat istilah-istilah medis yang ada di atas, tapi istilah medis tersebut perlu untuk menghindarkan kesalah pahaman. Hal ini yang tidak dimiliki oleh teks kuno. Lihat saja istilah segumpal darah atau gelembung. Gelembung menyerupai apa? Segumpal darah yang bagaimana? Sains memperlihatkan klarifikasi secara detil, sementara teks kuno membiarkan imajinasi pembacanya menerawang dan memperlihatkan penafsiran sesukanya asal sesuai dengan sains. Inilah wishful thinking atau cocologi. Bila anda mencoba membawa klaim religius ke dalam sains, maka siaplah untuk mendapatkan kritik sebagaimana klaim ilmiah hadapi setiap saat. Bila anda mencoba mengambil klarifikasi sains untuk mendukung klaim religius anda, anda sepertinya lebih mempercayai sains daripada klaim religius dan berarti anda secara tidak sadar mengakui kalau sains lebih superior. Sains tidak memerlukan dukungan agama, sebaliknya tampak kalau agama berusaha mendapatkan dukungan sains. Mengambil klarifikasi sains untuk mendukung klaim religius juga memperlihatkan kalau anda tidak beriman alasannya masih membutuhkan klarifikasi ilmiah atas sesuatu yang seharusnya anda percayai begitu saja.

.theiaStickySidebar:after {content: ""; display: table; clear: both;}'))}$that.each(function(){var o={};o.sidebar=$(this);o.options=options||{};o.container=$(o.options.containerSelector);if(o.container.length==0){o.container=o.sidebar.parent()}o.sidebar.parents().css('-webkit-transform','none');o.sidebar.css({'position':o.options.defaultPosition,'overflow':'visible','-webkit-box-sizing':'border-box','-moz-box-sizing':'border-box','box-sizing':'border-box'});o.stickySidebar=o.sidebar.find('.theiaStickySidebar');if(o.stickySidebar.length==0){var javaScriptMIMETypes=/(?:text|application)\/(?:x-)?(?:javascript|ecmascript)/i;o.sidebar.find('script').filter(function(index,script){return script.type.length===0||script.type.match(javaScriptMIMETypes)}).remove();o.stickySidebar=$('
').addClass('theiaStickySidebar').append(o.sidebar.children());o.sidebar.append(o.stickySidebar)}o.marginBottom=parseInt(o.sidebar.css('margin-bottom'));o.paddingTop=parseInt(o.sidebar.css('padding-top'));o.paddingBottom=parseInt(o.sidebar.css('padding-bottom'));var collapsedTopHeight=o.stickySidebar.offset().top;var collapsedBottomHeight=o.stickySidebar.outerHeight();o.stickySidebar.css('padding-top',1);o.stickySidebar.css('padding-bottom',1);collapsedTopHeight-=o.stickySidebar.offset().top;collapsedBottomHeight=o.stickySidebar.outerHeight()-collapsedBottomHeight-collapsedTopHeight;if(collapsedTopHeight==0){o.stickySidebar.css('padding-top',0);o.stickySidebarPaddingTop=0}else{o.stickySidebarPaddingTop=1}if(collapsedBottomHeight==0){o.stickySidebar.css('padding-bottom',0);o.stickySidebarPaddingBottom=0}else{o.stickySidebarPaddingBottom=1}o.previousScrollTop=null;o.fixedScrollTop=0;resetSidebar();o.onScroll=function(o){if(!o.stickySidebar.is(":visible")){return}if($('body').width()o.container.width()){resetSidebar();return}}var scrollTop=$(document).scrollTop();var position='static';if(scrollTop>=o.sidebar.offset().top+(o.paddingTop-o.options.additionalMarginTop)){var offsetTop=o.paddingTop+options.additionalMarginTop;var offsetBottom=o.paddingBottom+o.marginBottom+options.additionalMarginBottom;var containerTop=o.sidebar.offset().top;var containerBottom=o.sidebar.offset().top+getClearedHeight(o.container);var windowOffsetTop=0+options.additionalMarginTop;var windowOffsetBottom;var sidebarSmallerThanWindow=(o.stickySidebar.outerHeight()+offsetTop+offsetBottom)<$(window).height();if(sidebarSmallerThanWindow){windowOffsetBottom=windowOffsetTop+o.stickySidebar.outerHeight()}else{windowOffsetBottom=$(window).height()-o.marginBottom-o.paddingBottom-options.additionalMarginBottom}var staticLimitTop=containerTop-scrollTop+o.paddingTop;var staticLimitBottom=containerBottom-scrollTop-o.paddingBottom-o.marginBottom;var top=o.stickySidebar.offset().top-scrollTop;var scrollTopDiff=o.previousScrollTop-scrollTop;if(o.stickySidebar.css('position')=='fixed'){if(o.options.sidebarBehavior=='modern'){top+=scrollTopDiff}}if(o.options.sidebarBehavior=='stick-to-top'){top=options.additionalMarginTop}if(o.options.sidebarBehavior=='stick-to-bottom'){top=windowOffsetBottom-o.stickySidebar.outerHeight()}if(scrollTopDiff>0){top=Math.min(top,windowOffsetTop)}else{top=Math.max(top,windowOffsetBottom-o.stickySidebar.outerHeight())}top=Math.max(top,staticLimitTop);top=Math.min(top,staticLimitBottom-o.stickySidebar.outerHeight());var sidebarSameHeightAsContainer=o.container.height()==o.stickySidebar.outerHeight();if(!sidebarSameHeightAsContainer&&top==windowOffsetTop){position='fixed'}else if(!sidebarSameHeightAsContainer&&top==windowOffsetBottom-o.stickySidebar.outerHeight()){position='fixed'}else if(scrollTop+top-o.sidebar.offset().top-o.paddingTop<=options.additionalMarginTop){position='static'}else{position='absolute'}}if(position=='fixed'){var scrollLeft=$(document).scrollLeft();o.stickySidebar.css({'position':'fixed','width':getWidthForObject(o.stickySidebar)+'px','transform':'translateY('+top+'px)','left':(o.sidebar.offset().left+parseInt(o.sidebar.css('padding-left'))-scrollLeft)+'px','top':'0px'})}else if(position=='absolute'){var css={};if(o.stickySidebar.css('position')!='absolute'){css.position='absolute';css.transform='translateY('+(scrollTop+top-o.sidebar.offset().top-o.stickySidebarPaddingTop-o.stickySidebarPaddingBottom)+'px)';css.top='0px'}css.width=getWidthForObject(o.stickySidebar)+'px';css.left='';o.stickySidebar.css(css)}else if(position=='static'){resetSidebar()}if(position!='static'){if(o.options.updateSidebarHeight==true){o.sidebar.css({'min-height':o.stickySidebar.outerHeight()+o.stickySidebar.offset().top-o.sidebar.offset().top+o.paddingBottom})}}o.previousScrollTop=scrollTop};o.onScroll(o);$(document).on('scroll.'+o.options.namespace,function(o){return function(){o.onScroll(o)}}(o));$(window).on('resize.'+o.options.namespace,function(o){return function(){o.stickySidebar.css({'position':'static'});o.onScroll(o)}}(o));if(typeof ResizeSensor!=='undefined'){new ResizeSensor(o.stickySidebar[0],function(o){return function(){o.onScroll(o)}}(o))}function resetSidebar(){o.fixedScrollTop=0;o.sidebar.css({'min-height':'1px'});o.stickySidebar.css({'position':'static','width':'','transform':'none'})}function getClearedHeight(e){var height=e.height();e.children().each(function(){height=Math.max(height,$(this).height())});return height}})}function getWidthForObject(object){var width;try{width=object[0].getBoundingClientRect().width}catch(err){}if(typeof width==="undefined"){width=object.width()}return width}return this}})(jQuery); //]]>