Fisika
Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan Dari Kentang, Singkong, Ubi Dan Pisang
Berikut ini sebetulnya merupakan pembahasan yang masih berafiliasi dengan generator. Apa sebetulnya yang dimaksud dengan generator?
Pembahasan kali ini, penulis akan men-share perihal energi alternatif yang bersumber dari alam disekitar kita, bahkan sangat dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari.
Perlu diketahui bahwa alam ini sebetulnya menyimpan berbagai sumber energi alternatif, ingin tau? Diantaranya ternyata kentang atau singkong sanggup dijadikan sebagai sumber energi, bahkan kulit pisang sekalipun.
Ide itu muncul sehabis mereka melihat berlimpahnya pisang yang gres dipanen. Pisang tersebut sebagian besar tidak sanggup masuk toko buah alasannya ialah ukurannya terlalu kecil.
Bill Clarke, dosen teknik University of Queensland telah berhasil membangkitkan listrik dari pisang di laboratorium. Teknologi yang dipakai Clarke dibilang sederhana.
Ia hanya memasukkan pisang-pisang ke dalam peti penampungan yang tertutup rapat. Pisang-pisang tersebut akan terdekomposisi sehingga menghasilkan gas metana.
Kemudian gas yang dihasilkan menjadi sumber tenaga untuk turbin yang menghasilkan listrik. Kelemahan teknologi ini ialah membutuhkan pisang yang banyak untuk menghasilkan sedikit listrik.
Contohnya dibutuhkan 60 kg pisang untuk menyalakan alat elektronik rumah tangga sekitar 1.000 watt selama 30 jam. Untuk pengembangan komersial dibutuhkan pengujian lebih lanjut. (Koran Tempo, Rabu 1 September 2004)
Pembahasan kali ini, penulis akan men-share perihal energi alternatif yang bersumber dari alam disekitar kita, bahkan sangat dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari.
Perlu diketahui bahwa alam ini sebetulnya menyimpan berbagai sumber energi alternatif, ingin tau? Diantaranya ternyata kentang atau singkong sanggup dijadikan sebagai sumber energi, bahkan kulit pisang sekalipun.
Bagan: Sumber Energi Alternatif dari Kulit Pisang |
Generator Pisang
Para insinyur University of Queensland di Brisbane, Australia, mereka berharap sanggup membangun sebuah pembangkit listrik berbahan bakar pisang.Ide itu muncul sehabis mereka melihat berlimpahnya pisang yang gres dipanen. Pisang tersebut sebagian besar tidak sanggup masuk toko buah alasannya ialah ukurannya terlalu kecil.
Bill Clarke, dosen teknik University of Queensland telah berhasil membangkitkan listrik dari pisang di laboratorium. Teknologi yang dipakai Clarke dibilang sederhana.
Ia hanya memasukkan pisang-pisang ke dalam peti penampungan yang tertutup rapat. Pisang-pisang tersebut akan terdekomposisi sehingga menghasilkan gas metana.
Kemudian gas yang dihasilkan menjadi sumber tenaga untuk turbin yang menghasilkan listrik. Kelemahan teknologi ini ialah membutuhkan pisang yang banyak untuk menghasilkan sedikit listrik.
Contohnya dibutuhkan 60 kg pisang untuk menyalakan alat elektronik rumah tangga sekitar 1.000 watt selama 30 jam. Untuk pengembangan komersial dibutuhkan pengujian lebih lanjut. (Koran Tempo, Rabu 1 September 2004)