IPS
Bpupki Dibuat Pada Tanggal 1 Maret 1945
Pada pembahasan kali ialah perihal Pembentukan BPUPKI, sidang BPUPKI, usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, hasil Sidang Pertama BPUPKI, Jumlah anggota BPUPKI dan sidang BPUPKI 2.
Sementara itu perjalanan perang telah hingga di titik kritis, sehingga kantor-kantor diperbolehkan mengibarkan bendera merah putih, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang Hinomaru.
Tujuan pembentukan BPUPKI ialah untuk mempelajari dan menyidik hal-hal penting yang berafiliasi dengan segi politik, ekonomi, dan tata pemerintahan yang diharapkan dalam perjuangan pembentukan negara merdeka Indonesia.
Pengangkatan anggota BPUPKI yang berjumlah 67 orang diumumkan pada tanggal 29 April 1945. Sebagai ketua BPUPKI ialah dr. Rajiman Wedyodiningrat, sebagai wakil ketua diangkat dua orang, yaitu R.P Suroso dan orang Jepang yang berjulukan Ichibangase.
Upacara pelantikan BPUPKI dilaksanaklan pada tanggal 28 Mei 1945 dihadiri oleh seluruh anggota dan dua pembesar Jepang yaitu Jenderal Itagaki (Panglima Tentara Wilayah ke-7 yang bermarkas di Singapura dan membawahi tentara-tentara yang bertugas di Indonesia) dan Panglima tentara ke-16 yang baruyaitu Letnan Jenderal Nagano.
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sokarno mengucapkan pidato perihal lima asas yang dikenal dengan istilah Pancasila.
Pada tanggal 22 Juni 1945, sembilan orang anggota yaitu Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Moh. Yamin, Ahmad Subarjo, A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wachid Hasyim, Agus Salim dan Abikusno Cokrosuyoso membentuk panitia kecil yang merumuskan asas dan tujuan negara Indonesia merdeka.
Rumusan itu dikenal dengan nama Piagam Jakarta yang kelak sehabis mengalami sedikit perubahan saat dijadikan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembentukan PPKI sebagai akhir dari bayangan kekalahan Jepang, sebab pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom oleh Sekutu.
Lebih-lebih sehabis tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki dibom oleh Sekutu lagi. Dalam situasi demikian tiga pemimpin Indonesia yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta dan dr. Rajiman Wedyodiningrat dipanggil ke Dalath, Vietnam Selatan oleh Marsekal Darat Terauchi.
Ia memberikan keputusan pemerintah Jepang untuk memperlihatkan kemerdekaan kepada Indonesia. Pelaksaaannya sehabis persiapan selesai. Wilayah Indonesia yaitu mencakup seluruh Hindia-Belanda.
Akhirnya Jepang mengalah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, dengan demikian berakhirlah Perang Pasifik. Bersamaan itu pula ketiga pemimpin yang pergi ke Dalath telah kembali ke tanah air.
Pembentukan BPUPKI
Sebelumnya, kita telah mempelajari perihal kejadian sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI. Pada tahun 1944 Perdana Menteri Koiso memperlihatkan kesepakatan kemerdekaan di kelak lalu hari kepada rakyat Indonesia.Sementara itu perjalanan perang telah hingga di titik kritis, sehingga kantor-kantor diperbolehkan mengibarkan bendera merah putih, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang Hinomaru.
Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/ BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945 panglima tentara ke-16 Letnan Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan dibentuknya suatu Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disebut Dokuritsu Junbi Cosakai.Tujuan pembentukan BPUPKI ialah untuk mempelajari dan menyidik hal-hal penting yang berafiliasi dengan segi politik, ekonomi, dan tata pemerintahan yang diharapkan dalam perjuangan pembentukan negara merdeka Indonesia.
Pengangkatan anggota BPUPKI yang berjumlah 67 orang diumumkan pada tanggal 29 April 1945. Sebagai ketua BPUPKI ialah dr. Rajiman Wedyodiningrat, sebagai wakil ketua diangkat dua orang, yaitu R.P Suroso dan orang Jepang yang berjulukan Ichibangase.
Upacara pelantikan BPUPKI dilaksanaklan pada tanggal 28 Mei 1945 dihadiri oleh seluruh anggota dan dua pembesar Jepang yaitu Jenderal Itagaki (Panglima Tentara Wilayah ke-7 yang bermarkas di Singapura dan membawahi tentara-tentara yang bertugas di Indonesia) dan Panglima tentara ke-16 yang baruyaitu Letnan Jenderal Nagano.
Gambar: Rapat Pembentukan BPUPKI |
Sidang-sidang yang dilaksanakan BPUPKI.
a. Sidang I (29 Mei -1 Juni 1945)
Hasil sidang I ini yaitu membahas rumusan dasar filsafat bagi negara Indonesia merdeka. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin mengusulkan lima asas dan dasar negara Indonesia.Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sokarno mengucapkan pidato perihal lima asas yang dikenal dengan istilah Pancasila.
Pada tanggal 22 Juni 1945, sembilan orang anggota yaitu Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Moh. Yamin, Ahmad Subarjo, A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wachid Hasyim, Agus Salim dan Abikusno Cokrosuyoso membentuk panitia kecil yang merumuskan asas dan tujuan negara Indonesia merdeka.
Rumusan itu dikenal dengan nama Piagam Jakarta yang kelak sehabis mengalami sedikit perubahan saat dijadikan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Sidang II (10-17 Juli 1945)
Sidang BPUPKI ke-2 ini merupakan kelanjutan sidang panitia kecil. Hasil sidang yaitu membahas rancangan aturan dasar yang nantinya sehabis Indonesia merdeka disahkan menjadi Undang-Undang Dasar 1945.Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau disebut Dokuritsu Junbi Inkai yang diketuai Ir. Sukarno dan Moh. Hatta sebagai wakilnya.Pembentukan PPKI sebagai akhir dari bayangan kekalahan Jepang, sebab pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom oleh Sekutu.
Lebih-lebih sehabis tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki dibom oleh Sekutu lagi. Dalam situasi demikian tiga pemimpin Indonesia yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta dan dr. Rajiman Wedyodiningrat dipanggil ke Dalath, Vietnam Selatan oleh Marsekal Darat Terauchi.
Ia memberikan keputusan pemerintah Jepang untuk memperlihatkan kemerdekaan kepada Indonesia. Pelaksaaannya sehabis persiapan selesai. Wilayah Indonesia yaitu mencakup seluruh Hindia-Belanda.
Akhirnya Jepang mengalah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, dengan demikian berakhirlah Perang Pasifik. Bersamaan itu pula ketiga pemimpin yang pergi ke Dalath telah kembali ke tanah air.