Ekonomi
Ciri-Ciri Negara Berkembang Terlengkap
Pembahasan kali ini melengkapi pembahasan sebelumnya ihwal pengertian negara berkembang, ciri-ciri negara maju, dan lain-lain.
Negara berkembang sering disebut negara dunia kedua dan dunia ketiga. Negara berkembang yakni negara yang rakyatnya mempunyai tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup dalam taraf rendah atau sedang dalam perkembangan.
Penggunaan kata berkembang berbeda dengan kata tidak berkembang. Suatu negara disebut tidak berkembang bila memang tidak mempunyai potensi untuk berkembang, contohnya negaranegara di gurun gersang yang tidak mempunyai sumber daya untuk melaksanakan pembangunan.
Kamu sering mendengar bahwa Indonesia dikategorikan sebagai negara berkembang. Denga demikian, paling tidak kau sudah mempunyai citra ihwal ciri-ciri negara berkembang.
Negara berkembang yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu antara US$3,466– 10,275. Berikut ini daftar pendapatan per kapita beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.
Rendahnya pendapatan perkapita menghipnotis standar hidup di negara berkembang. Standar
hidup yang rendah terlihat dari masih banyaknya masyarakat miskin yang hidup di permukiman kumuh.
Mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari secara layak. tinggal di gubuk berukuran
kecil, tanpa sarana listrik, air, dan sanitasi.
Tidak mengherankan apabila kurangnya modal sering menjadi kendala bagi proses pembangunan di negara-negara berkembang. Sebagai jalan keluarnya, negara berkembang meminjam modal dari negara maju. Hal ini berakibat tingginya ketergantungan ekonomi terhadap negara maju.
Hal ini alasannya yakni teknologi produksi yang dikuasai masih rendah dan hanya mengandalkan caracara
tradisional untuk mengolah sumber daya yang ada.
Tingkat kelahiran yang tinggi ini dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran ihwal perencanaan keluarga, ijab kabul usia dini, terbatasnya tugas perempuan dalam dunia kerja, dan kepercayaan bahwa banyak anak banyak rezeki.
Sayangnya, tingginya tingkat kelahiran tidak didukung dengan kemudahan kesehatan yang memadai sehingga angka maut bayi juga tinggi.
Tingginya tingkat kelahiran di negara-negara berkembang menghipnotis komposisi penduduk. Komposisi penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun relatif besar sehingga menjadi beban bagi penduduk produktif.
Pemerintah belum bisa menyediakan kemudahan pendidikan dan kesehatan secara merata bagi seluruh masyarakat.
Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan tingginya biaya pendidikan mengakibatkan keluarga tidak bisa menyekolahkan belum dewasa mereka. Fasilitas kesehatan yang memadai gres bisa dirasakan oleh masyarakat yang berpendapatan tinggi.
Budaya masyarakat di negara berkembang masih belum menunjang ke arah kemajuan pembangunan. Misalnya, kurang profesional dalam bekerja, kurangberdisiplin, korupsi dan bahagia mencari jalan termudah untuk meraih keinginan.
Cara-cara atau metode produksi masih bersifat tradisional. Teknologi pertanian merupakan warisan dari nenek moyang. Misalnya, tanah dibajak dengan tenaga hewan, penanaman bibit dan pemanenannya masih memakai tangan.
Negara berkembang sering disebut negara dunia kedua dan dunia ketiga. Negara berkembang yakni negara yang rakyatnya mempunyai tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup dalam taraf rendah atau sedang dalam perkembangan.
Penggunaan kata berkembang berbeda dengan kata tidak berkembang. Suatu negara disebut tidak berkembang bila memang tidak mempunyai potensi untuk berkembang, contohnya negaranegara di gurun gersang yang tidak mempunyai sumber daya untuk melaksanakan pembangunan.
Ciri-ciri negara berkembang
Kata ”berkembang” berarti bahwa negara-negara tersebut sedang mengalami proses pembangunan menuju kemajuan. Bagaimana ciri negara-negara berkembang?Kamu sering mendengar bahwa Indonesia dikategorikan sebagai negara berkembang. Denga demikian, paling tidak kau sudah mempunyai citra ihwal ciri-ciri negara berkembang.
1) Pendapatan per Kapita yang Rendah
Ciri utama negara berkembang yakni rendahnya pendapatan per kapita penduduknya. Menurut Bank Dunia, negara berkembang yang berpendapatan menengah ke bawah yaitu antara US$876–3,465.Negara berkembang yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu antara US$3,466– 10,275. Berikut ini daftar pendapatan per kapita beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.
Rendahnya pendapatan perkapita menghipnotis standar hidup di negara berkembang. Standar
hidup yang rendah terlihat dari masih banyaknya masyarakat miskin yang hidup di permukiman kumuh.
Mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari secara layak. tinggal di gubuk berukuran
kecil, tanpa sarana listrik, air, dan sanitasi.
2) Rendahnya Akumulasi Modal
Rendahnya tingkat pendapatan di negara berkembang mengakibatkan masyarakat sulit mengumpulkan tabungan. Padahal, akumulasi tabungan masyarakat merupakan sumber modal bagi kegiatan investasi.Tidak mengherankan apabila kurangnya modal sering menjadi kendala bagi proses pembangunan di negara-negara berkembang. Sebagai jalan keluarnya, negara berkembang meminjam modal dari negara maju. Hal ini berakibat tingginya ketergantungan ekonomi terhadap negara maju.
3) Perekonomian Mengandalkan Sektor Primer
Perekonomian di negara berkembang masih mengandalkan sektor-sektor primer ibarat pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan. Sektor ini masih mengandalkan kekayaan alam. Kegiatan di sektor industri pengolahan dan jasa masih sangat kurang.Hal ini alasannya yakni teknologi produksi yang dikuasai masih rendah dan hanya mengandalkan caracara
tradisional untuk mengolah sumber daya yang ada.
4) Masih Tingginya Tingkat Pengangguran
Kondisi perekonomian yang belum berkembang mengakibatkan sempitnya lapangan kerja sehingga tingkat pengangguran di negara berkembang cukup tinggi. Jenis pengangguran yang ditemui di negara berkembang yakni setengah pengangguran dan pengangguran terselubung.Ciri Negara Berkembang |
5) Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
Kondisi kependudukan di negara berkembang ditandai dengan tingkat kelahiran dan tingkat maut bayi yang tinggi.Tingkat kelahiran yang tinggi ini dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran ihwal perencanaan keluarga, ijab kabul usia dini, terbatasnya tugas perempuan dalam dunia kerja, dan kepercayaan bahwa banyak anak banyak rezeki.
Sayangnya, tingginya tingkat kelahiran tidak didukung dengan kemudahan kesehatan yang memadai sehingga angka maut bayi juga tinggi.
Tingginya tingkat kelahiran di negara-negara berkembang menghipnotis komposisi penduduk. Komposisi penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun relatif besar sehingga menjadi beban bagi penduduk produktif.
6) Rendahnya Tingkat Kesehatan dan Pendidikan
Tingkat kesehatan dan pendidikan di negara berkembang masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari terbatasnya kemudahan kesehatan dan pendidikan bagi pembangunan sumber daya manusia.Pemerintah belum bisa menyediakan kemudahan pendidikan dan kesehatan secara merata bagi seluruh masyarakat.
Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan tingginya biaya pendidikan mengakibatkan keluarga tidak bisa menyekolahkan belum dewasa mereka. Fasilitas kesehatan yang memadai gres bisa dirasakan oleh masyarakat yang berpendapatan tinggi.
7) Budaya Masyarakat yang Belum Mendukung Kemajuan
Kualitas sumber daya insan suatu negara tidak terbatas pada tingkat pendidikan saja, tetapi juga mencakup kebudayaan mereka, perilaku terhadap pekerjaan, dan impian untuk memperbaiki diri.Budaya masyarakat di negara berkembang masih belum menunjang ke arah kemajuan pembangunan. Misalnya, kurang profesional dalam bekerja, kurangberdisiplin, korupsi dan bahagia mencari jalan termudah untuk meraih keinginan.
8) Rendahnya Penguasaan Teknologi
Tingkat penguasaan teknologi di negara berkembang masih rendah sehingga output produk yang dihasilkan juga lebih rendah dibandingkan negara maju.Cara-cara atau metode produksi masih bersifat tradisional. Teknologi pertanian merupakan warisan dari nenek moyang. Misalnya, tanah dibajak dengan tenaga hewan, penanaman bibit dan pemanenannya masih memakai tangan.