Contoh Penerapan Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari (Generator Van De Graff)

Berikut ini merupakan pembahasan wacana pola listrik statis dalam kehidupan sehari-hari dan penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari serta manfaat dan cara kerja generator van de graaff.

Cara Kerja Generator Van de Graff

Listrik statis juga sanggup dihasilkan dengan memakai generator listrik statis. Contoh generator listrik statis yaitu generator Van de Graaff.

Generator Van de Graaff menghasilkan listrik statis yang besar dengan metode gesekan. Gesekan antara silinder logam bawah dengan sabuk karet mengakibatkan muatan listrik negatif pada sabuk karet.

Gesekan antara silinder politen atas dengan sabuk karet mengakibatkan muatan faktual pada sabuk karet. Jadi, gerak sabuk karet ke atas selalu membawa muatan listrik negatif dan gerak ke bawah selalu membawa muatan listrik positif.

Muatan listrik negatif menempati permukaan luar bola yaitu kubah. Di dalam bola tidak ada muatan listrik. Karena sabuk karet terus bergerak, maka muatan listrik negatif pada kubah terus bertambah.

Muatan listrik faktual pada sabuk karet bawah mengalir ke tanah, sehingga muatan ini dinetralkan oleh muatan listrik dari tanah.
Berikut ini merupakan pembahasan wacana pola listrik statis dalam kehidupan sehari Contoh Penerapan Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari-hari (Generator Van de Graff)
Gambar: Generator Van de Graff

Contoh penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari 

a. Pengendap elektrostatis pada cerobong asap, fungsinya membersihkan gas buang yang keluar melalui cerobong asap semoga tidak mengandung partikel-partikel pencemar.

b. Pengecatan mobil, penggunaan penyemprot cat elektrostatis.

c. Mesin fotokopi (selain menerapkan konsep optik).

d. Petir

Petir merupakan fenomena listrik statis yang sering terjadi pada waktu hujan badai. Awan angin kencang terbentuk oleh uap air, debu, garam dari lautan, dan bahan-bahan lainnya.

Di dalamnya arus udara mengalir dengan kencang sehingga menimbulkan partikel-partikel di dalam awan tersebut tersebut saling bertabrakan.

Pada tragedi tabrakan itu terjadi pelepasan elektron antara partikel yang satu dengan partikel yang lain. Partikel yang kehilangan elektron akan bermuatan faktual sedangkan partikel yang mendapatkan elektron akan bermuatan negatif.

Para ilmuwan belum mengetahui secara niscaya mengapa partikel yang relatif lebih berat cenderung bermuatan negatif dan partikel yang lebih ringan cenderung bermuatan positif.

Hal inilah yang menimbulkan pada pecahan bawah awan berkumpul partikel bermuatan negatif dan pada pecahan atas awan berkumpul partikel bermuatan positif.

Selama hujan angin kencang terjadi, bumi yang bermuatan faktual akan menarik awan yang bermuatan negatif ke bawah. Pada proses ini muatan akan mencari proses penyaluran yang paling pendek, yaitu tempat-tempat yang paling akrab dengan awan, menyerupai gedung-gedung tinggi, pohon, dan antena pemancar.

Ketika terjadi petir, suhunya sanggup mencapai ribuan derajat Celsius dan mengandung energi ribuan mega volt. Kekuatan petir sanggup menghancurkan gedung, membunuh binatang dan manusia, serta sanggup memusnahkan pohon menjadi serpihan-serpihan.

Untuk melindungi gedung-gedung pencakar langit dari petir, Benjamin Franklin, ilmuwan kala ke-17, memprakarsai pembuatan penangkal petir. Saat ini para ilmuwan banyak melaksanakan eksperimen untuk memanfaatkan energi listrik dalam petir yang sangat besar.