Ekonomi
Dampak Aktual Dan Negatif Kerjasama Ekonomi Regional Internasional
Setiap kolaborasi internasional intinya harus saling menguntungkan kedua belah pihak. Jangan hingga justru menjadikan kerugian salah satu pihak.
Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa adanya kolaborasi ekonomi antarnegara akan menimbulkan dampak kasatmata dan dampak negatif.
Dampak kasatmata maupun negatif yang terjadi dengan adanya kolaborasi ekonomi antarnegara sangat tergantung pada bidang kerja samanya. Adapun dampak kasatmata dan negatif yang dimaksud ialah sebagai berikut.
Sedangkan bagi negara yang kelebihan dalam penawaran suatu produk sanggup mengekspor ke luar negari, bila tidak sanggup menurunkan harga produk tersebut.
Misalnya jumlah suatu produk yang diharapkan di dalam negeri kurang (sebagai pola beras) maka akhirnya harga beras akan naik, maka untuk menstabilkan harga beras tersebut sanggup dilakukan dengan mengimpor beras dari negara lain.
Demikian juga apabila kelebihan beras harga akan cenderung murah maka untuk menstabilkannya sanggup dilakukan dengan mengespor beras ke negara lain
Misalnya terjadinya kecenderungan harga minyak dunia yang semakin melambung sehingga menyulitkan negara-negara pengimpor minyak maka untuk menekan harga minyak tersebut sanggup dilakukan dengan menjalin kolaborasi dengan negara-negara pengekspor minyak supaya menambah pasokan minyak dunia, semoga harga minyak dunia bisa turun.
Selain itu sanggup memperkuat posisi perdagangan suatu negara di luar negeri, sebab dengan kolaborasi ekonomi, negara yang bersangkutan akan bisa menjadi pemasok barang kebutuhan ke negara lain.
Misalnya Indonesia menjadi pemasok Gas LNG ke negara Jepang dan Korea Selatan. Ini terjadi sebab adanya kolaborasi ekonomi yang dilakukan antara Indonesia dengan Jepang atau Korea Selatan.
Sebagai pola adanya politik dumping (menjual produknya di luar negeri lebih murah daripada menjual produknya di dalam negari) yang dilakukan oleh suatu negara sanggup mematikan produk negara lain di pasar internasional.
Maka dengan adanya kolaborasi ekonomi antarnegara yang dibentuk, sanggup dihasilkan suatu kesepakatan untuk melarang adanya persaingan yang tidak sehat ibarat politik dumping.
Maka setiap negara akan selalu berusaha meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan daya saing melalui banyak sekali upaya ibarat penggunaan teknologi, semoga sanggup bersaing dengan produk luar negeri, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan peningkatan ekspor akan menghidupkan perekonomian dalan negeri sebab produk-produk dalam negeri sanggup terjual di luar negeri, sehingga perjuangan atau perusahaan dalam negeri sanggup berkembang dan berjalan dengan baik.
Produk dalam negeri yang proses produksinya masih sederhana akan tergeser dan kalah bersaing, baik harga atau kualitasnya dengan produk luar negeri yang sudah memakai teknologi modern dalam proses produksinya.
Selain itu ketergantungan sanggup terjadi pada dikala negara berkembang ibarat Indonesia menjalin kolaborasi dengan negara maju untuk mengimpor produk-produk yang berteknologi ibarat mesin-mesin industri dan pesawat terbang/pesawat tempur. Dalam pengadaan suku cadangnya Indonesia sangat tergantung dengan negara-negara maju.
Dalam kolaborasi tersebut Indonesia harus melaksanakan nota kesepahaman (Letter of Intent) yang dibuat IMF sehingga banyak sekali kebijakan ekonomi Indonesia harus mendapat persetujuan dari IMF.
Hal ini memperlihatkan bahwa IMF ikut campur tangan dalam kebijakan ekonomi Indonesia. Sehingga menimbulkan berkurangnya kedaulatan dan kebebasan dalam memilih dan mengatur sendiri kebijakan dan acara ekonomi Indonesia.
Sebagai pola NAFTA, AFTA dan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Masing-masing organisasi kolaborasi ini membuat suatu kesepakatan atau perjanjian untuk melindungi kepentingan negara anggotanya dengan membebaskan atau menurunkan bea masuk terhadap produk-produk dari negara anggotanya.
Sedangkan produk dari negara di luar anggotanya dikenakan bea masuk yang tinggi. Kaprikornus adanya perlakuan yang berbeda antara produk dari negara anggota dengan produk dari negara luar anggota (diskriminasi).
Akibatnya sanggup terjadi eksploitas sumber daya alam yang berlebihan hanya untuk mengejar ekspor guna memenuhi kebutuhan negara lain, tanpa memperhatikan kelestariannya.
Misalnya mengekspor kayu hutan yang berlebihan tanpa memperhatikan lingkungan sehingga akan menjadikan kerusakan hutan dan tragedi alam.
Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa adanya kolaborasi ekonomi antarnegara akan menimbulkan dampak kasatmata dan dampak negatif.
Dampak kasatmata maupun negatif yang terjadi dengan adanya kolaborasi ekonomi antarnegara sangat tergantung pada bidang kerja samanya. Adapun dampak kasatmata dan negatif yang dimaksud ialah sebagai berikut.
Dampak Positif Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Kerja sama ekonomi antarnegara akan memperlihatkan dampak kasatmata sebagai berikut.a. Semakin Lancarnya Perdagangan Internasional maupun Regional
Dengan adanya kolaborasi ekonomi antarnegara akan sanggup dihasilkan kesepakatankesepakatan yang sanggup mengurangi bahkan menghilangkan hambatan-hambatan yang ada dalam perdagangan internasional , ibarat mekanisme ekspor impor lebih dipermudah, pengurangan bea impor dan kebijakan quota impor diperlunak. Sehingga dengan demikian adanya kolaborasi ekonomi antarnegara sanggup memperlancar perdagangan internasioal.b. Adanya Kestabilan Harga, Permintaan, dan Penawaran
Adanya kolaborasi ekonomi antarnegara akan menjadikan terjadinya ekspor dan impor. Bagi negara yang kekurangan suatu produk, untuk memenuhi seruan dalam negari sanggup dilakukan dengan mengimpor dari luar negeri, sebab bila tidak, harga produk tersebut akan naik.Sedangkan bagi negara yang kelebihan dalam penawaran suatu produk sanggup mengekspor ke luar negari, bila tidak sanggup menurunkan harga produk tersebut.
Misalnya jumlah suatu produk yang diharapkan di dalam negeri kurang (sebagai pola beras) maka akhirnya harga beras akan naik, maka untuk menstabilkan harga beras tersebut sanggup dilakukan dengan mengimpor beras dari negara lain.
Demikian juga apabila kelebihan beras harga akan cenderung murah maka untuk menstabilkannya sanggup dilakukan dengan mengespor beras ke negara lain
c. Mengatasi Berbagai Permasalahan Ekonomi Bersama
Salah satu tujuan kolaborasi ekonomi antarnegara, ialah untuk mengatasi permasalahan ekonomi antarnegara yang terlibat secara bersama. Setiap negara tentu memiliki problem perekonomian, baik menyangkut dalam negeri maupun dengan negara lain.Misalnya terjadinya kecenderungan harga minyak dunia yang semakin melambung sehingga menyulitkan negara-negara pengimpor minyak maka untuk menekan harga minyak tersebut sanggup dilakukan dengan menjalin kolaborasi dengan negara-negara pengekspor minyak supaya menambah pasokan minyak dunia, semoga harga minyak dunia bisa turun.
d. Memperkuat Posisi Perdagangan Suatu Negara dengan Ditandai Meningkatnya Ekspor
Melalui kolaborasi ekonomi dengan negara lain sanggup membuka dan memperluar pasar di luar negari sehingga sanggup meningkatkan ekspor.Selain itu sanggup memperkuat posisi perdagangan suatu negara di luar negeri, sebab dengan kolaborasi ekonomi, negara yang bersangkutan akan bisa menjadi pemasok barang kebutuhan ke negara lain.
Misalnya Indonesia menjadi pemasok Gas LNG ke negara Jepang dan Korea Selatan. Ini terjadi sebab adanya kolaborasi ekonomi yang dilakukan antara Indonesia dengan Jepang atau Korea Selatan.
e. Mengatasi Persaingan Antarnegara yang Tidak Ssehat
Dalam pasar internasional, tentulah akan terjadi persaingan yang sangat berpengaruh antarnegara, di mana masing-masing negara akan berusaha melalui banyak sekali cara untuk memenangkan dalam persaingan tersebut. Walaupun terkadang cara yang ditempuh dengan melaksanakan persaingan yang tidak sehat.Sebagai pola adanya politik dumping (menjual produknya di luar negeri lebih murah daripada menjual produknya di dalam negari) yang dilakukan oleh suatu negara sanggup mematikan produk negara lain di pasar internasional.
Maka dengan adanya kolaborasi ekonomi antarnegara yang dibentuk, sanggup dihasilkan suatu kesepakatan untuk melarang adanya persaingan yang tidak sehat ibarat politik dumping.
f. Meningkatnya Daya Saing
Kerja sama ekonomi antarnegara akan membuka peluang dan tantangan bagi pelakupelaku ekonomi yaitu peluang dalam memasarkan produknya di luar negeri dan tantangan bagi produk dalam negeri yang bersaing dengan produk luar negeri.Maka setiap negara akan selalu berusaha meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan daya saing melalui banyak sekali upaya ibarat penggunaan teknologi, semoga sanggup bersaing dengan produk luar negeri, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
g. Meningkatkan Perekonomian Dalam Negeri
Dengan kolaborasi ekonomi antarnegara akan sanggup membuat dan memperluas pasar di luar negeri sehingga ekspor akan meningkat.Dengan peningkatan ekspor akan menghidupkan perekonomian dalan negeri sebab produk-produk dalam negeri sanggup terjual di luar negeri, sehingga perjuangan atau perusahaan dalam negeri sanggup berkembang dan berjalan dengan baik.
h. Meningkatkan Pendapatan Negara Utamanya Devisa
Dengan adanya kolaborasi ekonomi antarnegara sanggup mendorong terjadinya seruan produk oleh negara lain sehingga ekspor barang ke luar negeri akan meningkat. Sehingga dengan demikian akan sanggup menambah pendapatan negara dari sektor ekspor yang berupa devisa (alat pembayaran luar negari).Gambar: Ilustrasi dampak kasatmata dan negatif kerjasama internasional |
Dampak Negatif Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Selain menimbulkan dampak positif, kolaborasi antarnegara akan menimbulkan dampak negatif, yaitu sebagai berikut.a. Produk Dalam Negeri akan Kalah Bersaing dengan Produk Luar Negeri Baik Harga maupun Mutunya
Adanya kolaborasi ekonomi antarnegara akan berdampak terjadinya arus barang masuk dari luar negeri ke dalam negeri. Hal ini menimbulkan pasar dalam negeri dibanjiri oleh produk luar negeri sehingga terjadi persaingan antarproduk dalam negeri dengan produk impor.Produk dalam negeri yang proses produksinya masih sederhana akan tergeser dan kalah bersaing, baik harga atau kualitasnya dengan produk luar negeri yang sudah memakai teknologi modern dalam proses produksinya.
b. Produsen Dalam Negeri yang Tidak Mampu Bersaing Akhirnya akan Menutup Usahanya
Berdasarkan klarifikasi di atas, bagi para produsen yang tidak bisa bersaing dengan produk luar negeri akan mengalami penurunan perjuangan yang pada akhirnya menjadikan usahanya menjadi bangkrut. Hal ini berdampak dengan terjadinya PHK (pemutusan korelasi kerja) dan pengangguran meningkat.c. Dapat Menimbulkan Ketergantungan dengan Luar Negeri
Dampak lain dari kolaborasi ekonomi antarnegara ialah terjadinya ketergantungan suatu negara kepada negara lain. Hal ini terjadi sebab adanya kesepakatan/perjanjian yang dihasilkan dari kolaborasi ekonomi antarnegara, yang memaksa negara yang terlibat kolaborasi tersebut untuk mematuhinya.Selain itu ketergantungan sanggup terjadi pada dikala negara berkembang ibarat Indonesia menjalin kolaborasi dengan negara maju untuk mengimpor produk-produk yang berteknologi ibarat mesin-mesin industri dan pesawat terbang/pesawat tempur. Dalam pengadaan suku cadangnya Indonesia sangat tergantung dengan negara-negara maju.
d. Terjadinya Keterikatan yang Menyebabkan Berkurangnya Kebebasan dalam Mengatur Sendiri Kegiatan Ekomoni/Perdagangan
Sebagai pola Indonesia pernah melaksanakan kolaborasi dengan IMF untuk mendapat proteksi pencairan dana guna mengatasi krisis ekonomi.Dalam kolaborasi tersebut Indonesia harus melaksanakan nota kesepahaman (Letter of Intent) yang dibuat IMF sehingga banyak sekali kebijakan ekonomi Indonesia harus mendapat persetujuan dari IMF.
Hal ini memperlihatkan bahwa IMF ikut campur tangan dalam kebijakan ekonomi Indonesia. Sehingga menimbulkan berkurangnya kedaulatan dan kebebasan dalam memilih dan mengatur sendiri kebijakan dan acara ekonomi Indonesia.
e. Timbulnya Proteksi-Proteksi untuk Melindungi dan Mementingkan Negara Anggotanya Sendiri (Diskriminasi)
Kerja sama ekonomi antarnegara dibuat untuk meningkatkan perekonomian negara anggotanya dengan melindungi kepentingan negara anggota dari persaingan negara-negara lain di luar anggota.Sebagai pola NAFTA, AFTA dan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Masing-masing organisasi kolaborasi ini membuat suatu kesepakatan atau perjanjian untuk melindungi kepentingan negara anggotanya dengan membebaskan atau menurunkan bea masuk terhadap produk-produk dari negara anggotanya.
Sedangkan produk dari negara di luar anggotanya dikenakan bea masuk yang tinggi. Kaprikornus adanya perlakuan yang berbeda antara produk dari negara anggota dengan produk dari negara luar anggota (diskriminasi).
f. Timbulnya Eksploitasi Sumber Daya Alam yang Berlebihan
Kerja sama ekonomi antarnegara akan mendorong suatu negara berusaha semaksimal mungkin untuk sanggup mengekspor produknya ke negara lain.Akibatnya sanggup terjadi eksploitas sumber daya alam yang berlebihan hanya untuk mengejar ekspor guna memenuhi kebutuhan negara lain, tanpa memperhatikan kelestariannya.
Misalnya mengekspor kayu hutan yang berlebihan tanpa memperhatikan lingkungan sehingga akan menjadikan kerusakan hutan dan tragedi alam.