Faktor Eksternal Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial Dan Contohnya

Faktor penyebab perubahan sosial sanggup dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (faktor internal) dan faktor yang bersumber dari luar masyarakat (faktor eksternal).

Faktor Eksternal penyebab perubahan sosial

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat itu. Faktor eksternal yang sanggup mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya ialah sebagai berikut.

1) Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia

Perubahan sanggup disebabkan oleh lingkungan fisik, menyerupai terjadinya gempa bumi, taufan, banjir besar, dan lain-lain mungkin mengakibatkan bahwa masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya.

Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, maka mereka harus mengikuti keadaan dengan keadaan alam yang gres tersebut.

Kemungkinan hal tersebut menimbulkan terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.

Suatu masyarakat yang mula-mula hidup sebagai nelayan, kemudian meninggalkan tempat tinggalnya lantaran tempat tersebut dilanda tsunami, mereka kemudian menetap di suatu kawasan yang memungkinkan mereka untuk bertani.

Hal ini menimbulkan perubahan-perubahan dalam diri masyarakat tadi, contohnya timbul forum kemasyarakatan gres yaitu pertanian dan selanjutnya.

Kadang-kadang, sebab-sebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik, disebabkan oleh tindakan-tindakan dari warga-warga masyarakat itu sendiri.

Misalnya lantaran penggunaan tanah secara besar-besaran tanpa memperhitungkan lapisan-lapisan humus tanah tersebut.

Kegiatan pertambangan yang dilakukan dengan tidak disertai dengan perhitungan yang matang seringkali mengakibatkan tragedi pada masyarakat disekitarnya.

Sebagai pola kegiatan-kegiatan penambangan dengan resiko tinggi yang dilakukan dengan pengeboran dalam, apalagi dilakukan di tengah-tengah pemukiman penduduk yang padat akan beresiko terjadinya kebocoran maupun polusi.

Hal-hal tersebut sanggup menimbulkan masyarakat yang bersangkutan terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya untuk menetap di wilayah yang lain lantaran merasa tidak nyaman dan terganggu kehidupannya sehari-hari.
Faktor penyebab perubahan sosial sanggup dikelompokkan menjadi dua Faktor Eksternal Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial dan Contohnya
Gambar: Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial

2) Peperangan

Peperangan dengan negara lain sanggup mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat besar baik pada forum kemasyarakatan maupun struktur masyarakat.

Negara yang menang perang biasanya akan memaksa negara yang kalah untuk tunduk dan takluk mendapatkan apa yang diinginkan oleh negara pemenang, termasuk juga mendapatkan kebudayaannya.

Sebagai pola negara Irak yang kalah perang menghadapi koalisi pimpinan Amerika Serikat harus mendapatkan ketentuan yang diputuskan oleh Amerika yaitu memaksakan penerapan sistem demokrasi menggantikan sistem yang telah berlaku sebelumnya.

3) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Adanya imbas kebudayaan masyarakat lain sanggup mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dan budaya.

Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat, memiliki kecenderungan untuk menimbulkan imbas timbal-balik, artinya masingmasing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga mendapatkan imbas dari masyarakat yang lain itu.

Namun apabila relasi tersebut berjalan melalui alat-alat komunikasi massa menyerupai radio, televisi, film, majalah, dan surat kabar, maka ada kemungkinan imbas itu datangnya hanya dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat yang secara aktif memakai alat-alat komunikasi tersebut.

Sedangkan pihak lain hanya mendapatkan imbas itu dengan tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan imbas kepada masyarakat lain yang mempengaruhinya itu.

Apabila imbas tersebut diterima tidak lantaran paksaan dari pihak yang mempengaruhi, maka balasannya di dalam ilmu ekonomi dinamakan demonstration effect.

Proses penerimaan imbas kebudayaannya, di dalam antropologi budaya dinamakan akulturasi. Di dalam proses pertemuan kebudayaan tersebut, tidak selalu akan terjadi saling pengaruh-mempengaruhi, kadangkala kedua kebudayaan tersebut yang seimbang tarafnya saling menolak.

Hal itu kemungkinan disebabkan lantaran dalam masa-masa yang kemudian pernah terjadi kontradiksi fisik yang kemudian dilanjutkan dengan pertentangan-pertentangan nonfisik antara kedua masyarakat tersebut. Keadaan semacam itu dinamakan cultural animosity.