IPS
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Yang Bersifat Internal
Pembahasan kali ini membahas ihwal faktor-faktor penyebab perubahan sosial, faktor penyebab perubahan sosial masyarakat, faktor interen penyebab perubahan sosial masyarakat, faktor interen penyebab perubahan sosial masyarakat dan misalnya dan faktor interen penyebab perubahan sosial masyarakat beserta pembahasannya.
Oleh lantaran itu, mereka melaksanakan banyak sekali kegiatan. Selain itu, masyarakat menilai adanya kekurangan dalam kebudayaannya. Menurut Soerjono Soekanto (1987:299–308), terjadinya perubahan sosial budaya disebabkan faktor interen dan eksteren.
Perubahan jumlah penduduk mengakibatkan perubahan struktur masyarakat, terutama menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Pesatnya perkembangan kota mendorong terjadinya urbanisasi. Jumlah penduduk di kota pun bertambah, sebaliknya di desa semakin berkurang.
Kota menjadi penuh sesak, muncul pengangguran yang bisa meningkatkan angka kriminalitas. Sementara desa kehilangan tenaga kerja produktif, banyak lahan pertanian kosong lantaran ditinggalkan pemiliknya.
Hal ini menjadikan terjadinya perubahan pada sistem mata pencaharian, sistem stratifikasi sosial, dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Discovery ialah suatu penemuan dari unsur kebudayaan baru, baik berupa alat atau inspirasi gres yang diciptakan oleh seorang atau beberapa individu dalam masyarakat.
Suatu discovery sanggup bermetamorfosis invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan tersebut.
Menurut Koentjaraningrat, ada tiga hal yang mendorong munculnya penemuan-penemuan baru, yaitu:
Berpuluhpuluh bangunan rusak, beratus-ratus orang kehilangan sanak saudara, kenyamanan, dan keamanan masyarakat menjadi terganggu.
Kesemua ini akan membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat. Konflik terjadi lantaran ada perbedaan-perbedaan. Ketika perbedaan diperuncing dan menuntut persamaan, terjadinya konflik tidak terelakkan.
Situasi dan kondisi tersebut mendorong munculnya revolusi sebagai wujud dari pemberontakan. Berbagai lapisan masyarakat menuntut adanya revolusi total di badan pemerintahan.
Keadaan ini mendorong munculnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Contohnya Revolusi Mei tahun 1998 yang terjadi di Indonesia.
Adanya revolusi membawa perubahan besar dari sistem pemerintahan hingga pada sistem kemasyarakatan.
Contohnya terjadinya perubahan kepala negara, wakil kepala negara, struktur kabinet hingga pada pola sikap masyarakatnya.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya antara lain disebabkan kebutuhan insan yang tidak ada batasnya. Mereka ingin segala kebutuhan hidupnya terpenuhi.Oleh lantaran itu, mereka melaksanakan banyak sekali kegiatan. Selain itu, masyarakat menilai adanya kekurangan dalam kebudayaannya. Menurut Soerjono Soekanto (1987:299–308), terjadinya perubahan sosial budaya disebabkan faktor interen dan eksteren.
Faktor Intern
Faktor intern ialah faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.1) Bertambah dan Berkurangnya Penduduk
Bertambah atau berkurangnya penduduk disebabkan oleh angka kelahiran, kematian, dan migrasi yang selalu berubah-ubah.Perubahan jumlah penduduk mengakibatkan perubahan struktur masyarakat, terutama menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Pesatnya perkembangan kota mendorong terjadinya urbanisasi. Jumlah penduduk di kota pun bertambah, sebaliknya di desa semakin berkurang.
Kota menjadi penuh sesak, muncul pengangguran yang bisa meningkatkan angka kriminalitas. Sementara desa kehilangan tenaga kerja produktif, banyak lahan pertanian kosong lantaran ditinggalkan pemiliknya.
Hal ini menjadikan terjadinya perubahan pada sistem mata pencaharian, sistem stratifikasi sosial, dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
2) Adanya Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan gres bisa memicu terjadinya perubahan sosial budaya. Penemuan gres didorong adanya discovery dan invention.Discovery ialah suatu penemuan dari unsur kebudayaan baru, baik berupa alat atau inspirasi gres yang diciptakan oleh seorang atau beberapa individu dalam masyarakat.
Perubahan Sosial |
Suatu discovery sanggup bermetamorfosis invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan tersebut.
Menurut Koentjaraningrat, ada tiga hal yang mendorong munculnya penemuan-penemuan baru, yaitu:
- kesadaran masyarakat terhadap kekurangan dalam kehidupannya;
- kualitas andal atau anggota masyarakat; dan
- perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
3) Konflik yang Terjadi dalam Masyarakat
Pertentangan dalam masyarakat sanggup mengakibatkan perubahan sosial budaya. Misalnya konflik yang terjadi pada masyarakat Ambon.Berpuluhpuluh bangunan rusak, beratus-ratus orang kehilangan sanak saudara, kenyamanan, dan keamanan masyarakat menjadi terganggu.
Kesemua ini akan membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat. Konflik terjadi lantaran ada perbedaan-perbedaan. Ketika perbedaan diperuncing dan menuntut persamaan, terjadinya konflik tidak terelakkan.
4) Pemberontakan dan Revolusi
Pemberontakan terjadi lantaran masyarakat merasa tidak puas dengan keadaan dikala itu. Masyarakat mulai tidak percaya terhadap kinerja pemerintah dalam mencapai tujuan bangsa, yaitu membuat masyarakat yang adil dan makmur.Situasi dan kondisi tersebut mendorong munculnya revolusi sebagai wujud dari pemberontakan. Berbagai lapisan masyarakat menuntut adanya revolusi total di badan pemerintahan.
Keadaan ini mendorong munculnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Contohnya Revolusi Mei tahun 1998 yang terjadi di Indonesia.
Adanya revolusi membawa perubahan besar dari sistem pemerintahan hingga pada sistem kemasyarakatan.
Contohnya terjadinya perubahan kepala negara, wakil kepala negara, struktur kabinet hingga pada pola sikap masyarakatnya.