Gerakan 3A: Organisasi Bentukan Jepang Di Indonesia

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, untuk mempertahankan pendudukannya tersebut, Jepang membentuk beberapa organisasi baik dibidang militer, ekonomi maupun di bidang politik.

Organisai bentukan Jepang di Bidang Ekonomi

Kegiatan bidang ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang. Dalam hal ini Jepang mengambil langkah-langkah sebagai berikut.

a. Jepang berusaha menguasai dan mendapat sumber-sumber materi mentah untuk industri perang. Misalnya beras untuk keperluan logistik, tanaman jarak untuk minyak pelumas pesawat terbang, dan besi bau tanah untuk alat-alat perang.

b. Jepang berusaha memotong sumber perbekalan musuh-musuhnya di daerah Asia.

c. Pemerintah pendudukan Jepang eksklusif mengawasi perkebunan kopi, kina, karet dan teh.

d. Pemerintah pendudukan Jepang memegang monopoli pembelian dan memilih harga penjualan hasil perkebunan.

Jepang dengan segala keserakahannya terus-menerus memeras kekayaan rakyat, sehingga Jepang yang hanya 3,5 tahun menjajah Indonesia menjadikan kemiskinan dan kesengsaraan.

Hal ini sanggup dibuktikan dengan adanya:

a. penyakit busung lapar yang merajalela.

b. materi maupun mutu makanan sangat berkurang, sehingga banyak rakyat matikelaparan.

c. rakyat sangat kekurangan materi pakaian, sehingga tidak sedikit yang menggunakan pakaian dari karung goni.

Organisasi bentukan Jepang di Bidang Politik

Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, maka Jepang berusaha membentuk organisasi politik. Adapun organisasi-organisasi tersebut antara lain menyerupai berikut.

a. Organisasi Tiga A

Istilah Tiga A merupakan kependekan dari Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia, ketuanya M. Samsudin. Tujuannya untuk menanamkan kepercayaan rakyat bahwa Jepang yaitu pelindung dan pemimpin Asia.
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia Gerakan 3a: Organisasi Bentukan Jepang di Indonesia
Gerakan 3a

b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)

Organisasi ini dibuat pada tanggal 1 Maret 1943. Pemimpinnya disebut Empat Serangkai yaitu Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, K.H. Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantoro.

c. Chuo Sangi In (Badan Pertimbangan)

Atas tawaran Perdana Menteri Jenderal Tojo pada tanggal 5 September 1943 dibuat Chuo Sangi In. Organisasi ini bertugas memberi masukan dan pertimbangan bagi pemerintah Jepang dan diketuai oleh Ir. Sukarno.

Organisasi Tiga A dan Putera dimanfaatkan para tokoh nasional untuk mencapai kemerdekaan. Mereka bersedia menjadi pemimpin Putera dengan pertimbangan berikut.

a. Mereka sanggup membela rakyat biar terhindar dari kekejaman Jepang.

b. Mereka sanggup menggembleng semangat rakyat.