Kesalahan-Kesalahan Dalam Pengukuran

Berikut ini merupakan pembahasan ihwal kesalahan pengukuran yang mencakup kesalahan-kesalahan dalam pengukuran, ketidakpastian pengukuran, atau ketidakpastian dalam pengukuran.

Kesalahan Pengukuran

Dalam pengukuran kita mengenal kesalahan sistematik dan kesalahan acak.

  • Kesalahan sistematik terjadi alasannya adanya kesalahan pada alat ukur yang digunakan, kesalahan insan (human error), atau kondisi dikala bekerja. 

Kesalahan alat dapat berupa kesalahan kalibrasi, bergesernya penunjukan nilai nol dari titik nol yang sebenarnya, dan tabrakan antar pecahan pada alat ukur.

Kesalahan lain yang berasal dari alat ukur contohnya melemahnya pegas pada neraca pegas yang menjadikan tidak akuratnya penunjukan skala.

Sementara itu, kesalahan insan yang sering terjadi pada proses pengukuran antara lain pembacaan skala pada sudut yang salah (kesalahan paralaks).
Berikut ini merupakan pembahasan ihwal kesalahan pengukuran yang mencakup kesalahan Kesalahan-kesalahan dalam Pengukuran
Gambar: Kesalahan paralaks pada pembacaan skala neraca pegas

Keterangan:

(1) dan (3) posisi pandangan mata yang menimbulkan kesalahan paralaks.

(2) posisi pandangan mata yang benar dalam membaca skala pengukuran.

Pemakaian alat ukur dalam kondisi berbeda dengan kondisi dikala alat dikalibrasi juga sanggup menimbulkan terjadinya kesalahan sistematik.

  • Sementara itu, kesalahan acak sanggup terjadi alasannya kondisi lingkungan yang tidak menentu sampai menganggu kerja alat ukur. 

Akibat kesalahan-kesalahan selama proses pengukuran, maka dikenal adanya ketidakpastian dalam pengukuran. Berbagai hal ihwal ketidakpastian atau penyimpangan (deviasi) akan kalian pelajari lebih jauh pada saatnya nanti.

Oleh alasannya itu, kalian harus teliti dalam mengukur suatu besaran. Teliti dalam menyiapkan alat maupun ketika memakai alat tersebut. Juga harus teliti dalam arti ketepatan menentukan alat ukur beserta satuannya.