Berikut ini yakni pembahasan perihal Kerusakan Lingkungan Hidup yang mencakup kerusakan lingkungan hidup, kerusakan lingkungan akhir insiden alam, pola kerusakan alam akhir ulah manusia, kerusakan alam akhir ulah manusia, kerusakan hutan akhir ulah manusia, faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup, macam macam kerusakan lingkungan, jenis jenis kerusakan lingkungan, bentuk bentuk kerusakan lingkungan, pola kerusakan lingkungan.
Untuk lebih mendalami perihal bentuk-bentuk kerusakan lingkungan beserta faktor penyebabnya, perhatikan uraian berikut ini.
Kejadian banjir sering pula disertai dengan tanah longsor telah menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan kehidupan. Banjir telah menimbulkan kawasan permukiman dan pertanian terendam sehingga banyak tanaman-tanaman mati, jalan-jalan longsor, jembatan hancur, dan sebagainya.
Adapun kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh air maritim yang terjadi secara alami.
Peristiwa gempa bumi merupakan kekuatan alam yang berasal dari dalam bumi dan sanggup menimbulkan getaran di permukaan bumi. Gempa bumi sering terjadi di banyak sekali pecahan dunia, termasuk di Indonesia sehingga menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
Pencemaran lingkungan sanggup terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada umumnya, pencemaran air dan tanah terjadi lantaran pembuangan limbah-limbah industri dan biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran terhadap udara terjadi lantaran hasil pembakaran materi bakar.
Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi lantaran pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut.
Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menimbulkan tumpahan minyak ke dalam perairan menimbulkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Masyarakat yang memiliki mata pencarian menangkap ikan menyerupai nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu berkurangnya jumlah tangkapan ikan yang mereka peroleh.
Masalah lain yang muncul yakni perladangan hutan secara liar oleh penduduk. Akibatnya keanekaan tumbuhan dan fauna hutan menurun drastik, serta manfaat hutan bagi insan pun terganggu bahkan hilang sama sekali.
Baca selengkapnya: Usaha dan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
Masalah lingkunngan hidup telah menjadi perhatian dunia secara global. Hal tersebut dikarenakan oleh banyak sekali kerusakan lingkungan yang terjadi di banyak sekali negara yang semakin parah, baik di negara maju maupun di negara berkembang.Banyak faktor yang menimbulkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup, di antaranya disebabkan oleh banyak sekali acara industri modern yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan serta disebabkan dampak negatif dari kemiskinan.Berbagai dilema kerusakan lingkungan yang banyak terjadi antara lain, kerusakan hutan, erosi tanah, kepunahan satwa liar, kepunahan tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
Untuk lebih mendalami perihal bentuk-bentuk kerusakan lingkungan beserta faktor penyebabnya, perhatikan uraian berikut ini.
1. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada umumnya merupakan peristiwa alam, menyerupai letusan gunung api, banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya.Letusan gunung api sering terjadi di banyak sekali pecahan bumi yang merupakan jalur gunung api, menyerupai Indonesia. Peletusan gunung api ada yang lemah dan ada yang kuat. Makin besar lengan berkuasa letusan gunung api, makin besar kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Kejadian banjir sering pula disertai dengan tanah longsor telah menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan kehidupan. Banjir telah menimbulkan kawasan permukiman dan pertanian terendam sehingga banyak tanaman-tanaman mati, jalan-jalan longsor, jembatan hancur, dan sebagainya.
Adapun kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh air maritim yang terjadi secara alami.
Peristiwa gempa bumi merupakan kekuatan alam yang berasal dari dalam bumi dan sanggup menimbulkan getaran di permukaan bumi. Gempa bumi sering terjadi di banyak sekali pecahan dunia, termasuk di Indonesia sehingga menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
 |
| Gambar: Macam-macam Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup |
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Proporsi kerusakan lingkungan yang disebabkan acara insan bahwasanya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam.Bentuk keruskan lingkungan yang disebabkan oleh insan di antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri, penebangan hutan secara massal dan ilegal, dan sebagainya.Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan lingkungan hidup yang luar biasa. Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi menimbulkan timbulnya lahan kritis, bahaya terhadap kehidupan tumbuhan dan fauna, dan kekeringan.
Pencemaran lingkungan sanggup terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada umumnya, pencemaran air dan tanah terjadi lantaran pembuangan limbah-limbah industri dan biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran terhadap udara terjadi lantaran hasil pembakaran materi bakar.
Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi lantaran pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut.
Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menimbulkan tumpahan minyak ke dalam perairan menimbulkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Masyarakat yang memiliki mata pencarian menangkap ikan menyerupai nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu berkurangnya jumlah tangkapan ikan yang mereka peroleh.
Masalah lain yang muncul yakni perladangan hutan secara liar oleh penduduk. Akibatnya keanekaan tumbuhan dan fauna hutan menurun drastik, serta manfaat hutan bagi insan pun terganggu bahkan hilang sama sekali.
Baca selengkapnya: Usaha dan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
