Pengertian Dan Ciri Ciri Globalisasi Berdasarkan Para Ahli

Pembahasan kali ini akan membahas ihwal pengertian globalisasi, pengertian globalisasi ekonomi, jelaskan pengertian globalisasi, pengertian globalisasi berdasarkan para ahli, pengertian globalisasi secara umum, apa pengertian globalisasi dan ciri ciri globalisasi.

Perilaku Masyarakat Menyikapi Perubahan pada Era Global


Perubahan mendorong masyarakat ke dalam kala global yang penuh kemajuan dan kecanggihan teknologi. Pada kala global masyarakat dunia bisa berkomunikasi tanpa bertatap muka langsung. Batas-batas wilayah suatu negara seolah tidak ada. Hal ini membawa dampak bagi masyarakat.

Pengertian Globalisasi

Pembahasan kali ini akan membahas ihwal pengertian globalisasi Pengertian dan Ciri ciri Globalisasi Menurut Para Ahli
Gambar: Globalisasi

Globalisasi sering diperbincangkan sebagian besar orang. Kenyataannya, globalisasi mensugesti segala bidang kehidupan. Misalnya, bidang ekonomi, ideologi, politik, sosial, dan budaya. 

Apakah makna globalisasi? Globalisasi merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris globalization. Globalization berasal dari kata globe yang berarti bumi atau dunia.

Dengan demikian, globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses mendunia. Menurut Prof. Selo Soemardjan, globalisasi yakni proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia.

Sistem ini terbentuk saat suatu kelompok masyarakat menjalin korelasi dengan kelompok masyarakat lain guna memenuhi kebutuhan.

Dalam korelasi tersebut terjadilah proses globalisasi. Proses globalisasi berdasarkan Selo Soemardjan telah berlangsung cukup lama.

Proses ini terjadi dalam aneka macam bentuk, ibarat korelasi dagang, transformasi budaya, persebaran agama, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada kala milenium, kemajuan teknologi menciptakan sistem isu dan komunikasi sangat cepat. Dengan kemajuan teknologi, setiap orang di belahan dunia sanggup berkomunikasi secara intensif.

Hal ini menciptakan batas-batas antarnegara semakin tipis. Oleh alasannya yakni itu, globalisasi juga sanggup diartikan sebagai sebuah proses terintegrasinya bangsa-bangsa di dunia dalam suatu sistem global yang melintasi batas-batas negara.

Sementara itu, Ulrich Beck, seorang sosiolog Jerman mengartikan globalisasi secara berbeda. Menurutnya, globalisasi menjadikan setiap negara mengalami deteritorialisasi, yaitu proses hilangnya batas teritorial.

Globalisasi memungkinkan terjalinnya interaksi antarmasyarakat di negara berbeda melalui kecanggihan teknologi. Misalnya, perkembangan teknologi komunikasi ibarat telepon, handphone, dan internet.

Ciri-ciri terjadinya proses globalisasi sebagai berikut


a. Menipisnya Batas-Batas Negara

Kemajuan teknologi menciptakan batas-batas negara semakin tipis. Keterbatasan ruang dan waktu sanggup diatasi melalui kemajuan teknologi komunikasi.

Dengan media seperti, telepon, handphone, dan internet kita sanggup berkomunikasi dengan warga di negara lain tanpa bertatap muka langsung.

Kita sanggup mengetahui perkembangan situasi dan kondisi terkini suatu negara melalui internet. Dengan demikian, kemajuan teknologi menciptakan batasbatas negara tidak lagi menjadi kendala dalam berinteraksi.

b. Terjadinya Perdagangan Bebas

Arus globalisasi juga mensugesti perkembangan ekonomi di dunia. Saat ini acara ekonomi dunia cenderung mengarah pada perdagangan bebas.

Perdagangan ini terjadi alasannya yakni tiap-tiap negara saling membutuhkan satu sama lain. Kebijakan perdagangan bebas pada kala global muncul dengan disepakatinya General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) pada tahun 1947.

Kesepakatan GATT ditujukan untuk mengatur tarif dan menghilangkan kendala perdagangan. Melalui GATT, masyarakat dunia mencoba membentuk aturan yang selaras demi berlangsungnya pasar bebas.

Selain itu, di daerah regional juga muncul akad perdagangan bebas dalam daerah tertentu, ibarat NAFTA (Amerika Utara), APEC (Asia Pasifik), dan AFTA (Asia Tenggara).

c. Meningkatnya Wawasan Masyarakat Dunia

Globalisasi memungkinkan seseorang melaksanakan korelasi dengan warga negara lain. Hubungan ini menimbulkan proses saling mensugesti satu sama lain.

Hal ini menimbulkan terbukanya pengetahuan dan wawasan mereka ihwal masyarakat dunia. Mereka beralih dari contoh pikir sektoral lokal menuju contoh pikir plural internasional.

Artinya, seseorang atau negara melihat dirinya dalam ruang lingkup lebih luas.

d. Munculnya Liberalisme dalam Kehidupan Segala Bidang

Keadaan bebas tanpa batas pada kala global menimbulkan munculnya paham liberalisme pada masyarakat dunia.

Liberalisme dipahami sebagai proses pembebasan bagi sebagian besar orang untuk turut campur memilih acara ekonomi di negara lain.

Liberalisme berlaku dalam segala bidang kehidupan, ibarat ekonomi, sosial, politik, budaya, maupun pertahanan dan keamanan.

Tidak mengherankan, kalau beberapa perusahaan absurd didirikan di Indonesia. Sistem politik di Indonesia juga dipengaruhi paham liberal.

e. Runtuhnya Kedaulatan Nasional

Ketika suatu negara mengintegrasi diri dalam sistem global, negara tersebut harus terbuka terhadap ekonomi, politik, dan sosial masyarakat global.

Negara-negara tersebut bersaing berdasarkan kemampuan dan keterampilan dalam persaingan global. Akhirnya, kedaulatan nasional ikut terpengaruh atas korelasi antarnegara. Hal ini menimbulkan kedaulatan nasional suatu negara runtuh.

f. Terjadinya Transformasi Budaya

Globalisasi mempermudah interaksi antarnegara. Interaksi tersebut menciptakan negara saling mengenal kebudayaan masing-masing.

Hasilnya setiap negara mengintegrasi unsur-unsur kebudayaan yang dirasa menguntungkan sehinggamemunculkan kebudayaan baru.

Dalam hal ini telah terjadi transformasi budaya yang memunculkan perubahan sikap, nilai, dan contoh sikap masyarakat.