IPS
Peran Dunia Internasional Dalam Meredakan Konflik Indonesia Belanda.
Pembahasan kali inimembahas wacana konflk indonesia belanda, tugas dunia internasional dalam konflik indonesia belanda, faktor penyebab konflik indonesia belanda dan lain-lain
Selanjutnya, pada tanggal 13 Juli 1946 Australia secara resmi ”menyerahkan” seluruh wilayah Indonesia pecahan timur kepada Belanda. Meskipun pada awalnya Australia berada di belakang Belanda, tetapi dalam perkembangannya, Australia memberi pemberian kepada Indonesia.
Bersama dengan Belgia dan Amerika Serikat melalui Komisi Tiga Negara (KTN), Australia menjadi wakil Indonesia dalam negosiasi RI dengan Belanda. Perundingan antara RI dan Belanda dengan mediator KTN terjadi dalam negosiasi Renville.
Mereka mendesak Inggris melaksanakan persetujuan Civil Affairs Agreement (CAA). Mountbatten pun mengeluarkan perintah tertanggal 2 September 1945 yang menyatakan secara terperinci maksud Inggris untuk mengembalikan koloni Indonesia kepada Belanda dan mempertahankan status quo yang ada sebelum invasi Jepang.
Meskipun pada awalnya Inggris membantu Belanda, tetapi dalam perkembangannya Inggris bersikap netral. Inggris memberi andil dalam upaya perdamaian Indonesia-Belanda. Inggris sebagai wakil Sekutu di Indonesia berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam Perundingan Linggajati.
Beliau memberikan keputusan Liga Arab yang mengakui kemerdekaan RI. Selanjutnya, secara berturutturut ratifikasi kemerdekaan diperoleh dari Mesir, Lebanon, Siria, Afganistan, Arab Saudi, dan Irak.
Komisi Jasa Baik berunding di atas kapal Renville pada tanggal 8 Desember 1947 sampai 19 Januari 1948. PBB kembali memberikan kiprahnya dikala Belanda melaksanakan Agresi Militer II.
PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan tanggal 28 Januari 1949 untuk mendesak Belanda mengakhiri operasi militer serta membebaskan presiden dan wakil presiden yang ditawan Belanda.
Berkat peranan PBB pula Indonesia memperoleh ratifikasi kedaulatan yang menandai berakhirnya revolusi bersenjata antara Indonesia-Belanda. Secara de jure, Belanda pada hasilnya mengakui kemerdekaan Indonesia, meskipun dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).
Peran Dunia Internasional dalam Meredakan Konflik
Konflik Indonesia-Belanda ternyata menerima perhatian dari dunia internasional. Berikut ini tugas dunia internasional dalam meredakan konflik Indonesia-Belanda.a. Australia
Pada mulanya, Australia membantu Belanda menduduki wilayah-wilayah Indonesia. Pada waktu tentara Belanda masih lemah, Sekutu menyerahkan wewenang atas Kalimantan dan kepulauan di pecahan timur Indonesia kepada Australia.Selanjutnya, pada tanggal 13 Juli 1946 Australia secara resmi ”menyerahkan” seluruh wilayah Indonesia pecahan timur kepada Belanda. Meskipun pada awalnya Australia berada di belakang Belanda, tetapi dalam perkembangannya, Australia memberi pemberian kepada Indonesia.
Bersama dengan Belgia dan Amerika Serikat melalui Komisi Tiga Negara (KTN), Australia menjadi wakil Indonesia dalam negosiasi RI dengan Belanda. Perundingan antara RI dan Belanda dengan mediator KTN terjadi dalam negosiasi Renville.
b. Inggris
Pada tanggal 1 September 1945 Dr. Hubertus Johannes van Mook (mantan Wakil Gubernur Jenderal di Hindia Belanda) bersama Dr. Charles Olke van der Plas (mantan Gubernur Jenderal wilayah Timur), menemui Mountbatten di Sri Lanka.Mereka mendesak Inggris melaksanakan persetujuan Civil Affairs Agreement (CAA). Mountbatten pun mengeluarkan perintah tertanggal 2 September 1945 yang menyatakan secara terperinci maksud Inggris untuk mengembalikan koloni Indonesia kepada Belanda dan mempertahankan status quo yang ada sebelum invasi Jepang.
Meskipun pada awalnya Inggris membantu Belanda, tetapi dalam perkembangannya Inggris bersikap netral. Inggris memberi andil dalam upaya perdamaian Indonesia-Belanda. Inggris sebagai wakil Sekutu di Indonesia berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam Perundingan Linggajati.
Peran Internasional terhadap Konflik Indonesia |
c. Negara-Negara Arab
Konsul Jenderal Mesir di Bombay, Mohammad Abdul Maunin, dengan pesawat khusus tiba ke Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 1947.Beliau memberikan keputusan Liga Arab yang mengakui kemerdekaan RI. Selanjutnya, secara berturutturut ratifikasi kemerdekaan diperoleh dari Mesir, Lebanon, Siria, Afganistan, Arab Saudi, dan Irak.
d. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
PBB mempunyai andil besar dalam upaya menengahi konflik Indonesia-Belanda. PBB membentuk Komisi Jasa Baik yang anggotanya terdiri atas Australia, Belgia, dan Amerika Serikat.Komisi Jasa Baik berunding di atas kapal Renville pada tanggal 8 Desember 1947 sampai 19 Januari 1948. PBB kembali memberikan kiprahnya dikala Belanda melaksanakan Agresi Militer II.
PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan tanggal 28 Januari 1949 untuk mendesak Belanda mengakhiri operasi militer serta membebaskan presiden dan wakil presiden yang ditawan Belanda.
Berkat peranan PBB pula Indonesia memperoleh ratifikasi kedaulatan yang menandai berakhirnya revolusi bersenjata antara Indonesia-Belanda. Secara de jure, Belanda pada hasilnya mengakui kemerdekaan Indonesia, meskipun dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).