Perbedaan Mimikri Dan Kamuflase

Penjelasan antara mimikri dan kamuflase sering kali tertukar dan menghasilkan kesalahpahaman. Apa beda keduanya? Dan bagaimana sih cara binatang dalam melindungi diri dari ancaman predator?


Mimikri
Mimikri lebih erat dengan istilah “mimic” yaitu menirukan, berarti mimikri ialah suatu bentuk derma diri suatu binatang dengan cara menirukan spesies lain yang lebih berbahaya yang bertujuan untuk mengelabuhi predator. Ada dua tugas penting dalam mimikri yaitu satu individu berperan sebagai model dan satu individu berperan sebagai mimic. Seperti yang dijelaskan, intinya derma diri melalui mimikri ialah menjiplak abjad yang dimiliki spesies lain yang mana biasanya abjad itu membuktikan spesies tersebut berbahaya, sehingga ada individu yang ditiru dan ada pula individu yang meniru. Individu yang ditiru tentulah berperan sebagai model, sementara individu yang menjiplak disebut mimic.

Model biasanya mempunyai abjad beracun, berbisa, agresif, atau mempunyai pewarnaan tubuh, bau, dan sikap yang mengatakan seperti seekor mimic sanggup berkata “hei awas saya berbahaya!” dan akan menciptakan predator berpikir lagi untuk tidak mengejarnya.

Macam-macam mimikri dibagi menjadi dua yaitu mimikri batesian dan mimikri mullerian, kemudian apa perbedaanya? Mimikri batesian muncul saat spesies yang tidak beracun atau berbahaya menirukan spesies yang berbahaya. Sementara mimikri mullerian muncul saat satu atau lebih spesies yang berbahaya menirukan satu sama lain, yang mana keduanya sanggup berperan sebagai model dan mimic. Contoh mimikri mullerian terjadi pada cuckoo bee dan yellow jacket.

Gambar 1. (kiri) cuckoo bee dan yellow jacket (Campbell dan Reece, 2009).


Mimikri batesian dicontohkan juvenil kadal Diplogosus lessonae memimik atau menirukan pola badan rhinocricid millipede atau kaki seribu (Chicobolus spinigerus) yang beracun, keduanya menempati mikrohabitat yang sama di Timur Laut Brazil. Alih-alih individu juvenil berukuran lebih kecil dan rentan sekali dimangsa oleh predator, sementara saat kadal-kadal itu sudah dewasa, ukurannya akan menjadi lebih besar dari kaki seribu dan pola putih melingkar pada badan menjadi hilang.

Gambar 2. (kiri) juvenil Diplogosus lessonae, (tengah) Chicobolus spinigerus yang beracun, dan (kanan) individu cukup umur Diplogosus lessonae (Vitt dan Caldwell, 2009).


Kamuflase
Sering disebut dengan cryptic coloration, menciptakan keberadaan suatu spesies sulit dideteksi oleh predator alasannya ialah spesies tersebut mempunyai warna corak dan bentuk badan yang seperti dengan substratnya. Contohnya pada gambar berikut bisakah kau temukan mana hewannya?


Gambar 3. Macam-macam kamuflase pada reptil dan amfibi (Vitt dan Caldwell, 2009).



Penulis: Maya Damayanti, S. Si.

Referensi:
  1. Reece, J. B, L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wasserman, P. V. Minorsky, dan R. B. Jackson. 2011. Campbell biology ninth edition. Pearson Education Inc. United States of America. 
  2. Vitt, L.J. dan J.P. Caldwell. 2009. Herpetology: an introductory biology of amphibians and reptiles third edition. Elsevier. United Kingdom.