Teknologi Ichip Dan Antibiotik Gres Teixobactin



IChip (Isolation Chip) yakni metode pembiakan basil yang bisa mengkultur spesies basil tertentu di dalam lingkungan tanah. Tanah diencerkan dengan biar dan nutrisi cair sehingga hanya satu basil yang sanggup tumbuh di kompartemen kecil atau sumur ichip. Chip ini kemudian ditutupi membran plastik semipermeabel dan dikuburkan kembali di tanah. Dengan metode kultur ini, sekitar 50 hingga 60 persen spesies basil bisa bertahan. Khususnya, spesies basil Eleftheria terrae, bisa menciptakan antibiotik Teixobactin yang telah mengatakan impian melawan banyak strain yang resistan terhadap obat ibarat Staphylococcus aureus yang resisten Methicillin. iChip  dikembangkan oleh perusahaan  obat NovoBiotic Pharmaceuticals, yang didirikan oleh Kim Lewis dan Slava Epstein. iChip terdiri dari 192 sumur kecil dan 75% dari basil IChip sanggup ditransfer dan tumbuh di lab. iChip sanggup membantu para ilmuwan menemukan antibiotik gres dari basil di rawa dan tanah. 
   

TEIXOBACTIN yakni antibiotik yang berasal dari basil Eleftheria terrae, bermolekul kecil dan aktif terhadap basil gram aktual yang ditemukan dengan memakai IChip. Antibiotik ini  sanggup merugikan basil dengan mengikat molekul prekursor penting lipid II dan lipid III untuk membentuk dinding sel yaitu peptidoglikan. Media  basil dalam tanah atau disebut chip elektronik bisa membunuh Staphylococcus aureus atau Mycobacterium tuberculosis tanpa ada tanda resisten.

Teixobactin mempunyai 11-residu, depsipeptide makrosiklik dihipotesiskan oleh penemunya yang disintesis di E. terrae oleh sintetase nonribosomal peptida Txo1 dan Txo2  peptida ini mempunyai beberapa fitur yang tidak biasa, termasuk empat D-amino asam, sebuah fenilalanin alkohol, dan non-proteinogenic enduracididine asam amino. Urutan asam amino dari teixobactin yakni MeHN-d-Phe-Leu-Ser-d-Ile-d-Ile-Ile-Ser-Thr * -Ala-enduracididine-Ile-COO-.

iChip merupakan metode yang sangat menjanjikan untuk menemukan obat-obat gres yang sanggup menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit dan memungkinkan penyaringan basil yang tidak sanggup ditumbuhkan sebelumnya dengan medium tertentu di laboratorium.. Ini merupakan jalan panjang untuk menjadi lebih dari sekadar sebuah impian dalam dunia medis. Tapi yang lebih penting, ini bisa membuka jalan bagi generasi gres antibiotik dengan memakai cara ibarat ini. Diperkirakan ada 99% basil yang memproduksi senyawa antibiotik hidup di tanah namun sulit untuk tumbuh dalam kondisi laboratorium, sehingga para peneliti frustrasi alasannya yakni mereka tidak sanggup memakai obat alami yang sanggup menyembuhkan penyakit tertentu dan ditambah lagi banyaknya antibiotik yang telah resisten terhadap basil patogen.

Para ilmuwan selalu percaya bahwa tanah dipenuhi dengan banyak sekali antibiotik gres dan ampuh alasannya yakni basil telah menyebarkan cara hidup mereka dalam melawan mikroba lainnya. Setelah mengetahui manfaat basil tanah aku mulai percaya bahwa membiarkan belum dewasa bermain dengan tanah  dirasa baik untuk kekebalan mereka. 

Penulis:  Romi Febriansyah, S.Si

Referensi:
Ling LL, Schneider T, Peoples AJ , et al. 2015. A new antibiotic kills pathogens without detectable resistance. Nature. 2015 Jan 22;517(7535):455-9