Fisika
Ciri-Ciri Air Higienis Dan Proses Cara Pengolahan Air Bersih
Berikut ialah pembahasan perihal Proses Pengolahan Air, cara pengolahan air, ciri ciri air bersih, proses pengolahan air bersih, cara pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air bersih, cara penyaringan air bersih, sistem pengolahan air bersih.
Tahukah kamu, berapa banyak air yang kau buang dalam sehari? Tentu tak terhitung jumlahnya, bukan? Padahal, ketika ini krisis air higienis mulai melanda negara kita. Hal ini disebabkan penjarahan hutan secara besar-besaran sehingga mengakibatkan turunnya debit air higienis yang mengalir ke sungai.
Dalam kondisi menyerupai itu, pencemaran air semakin ahli yang diakibatkan limbah rumah tangga dan industri. Jika kau mengamati sungai-sungai di sekelilingmu, hanya sedikit sungai yang masih mengalirkan air bersih. Umumnya sungai mengalirkan air kotor berwarna kecokelatan.
Beban lingkungan yang semakin berat jawaban pencemaran air dan udara menciptakan kualitas air semakin buruk. Namun, di sisi lain, kebutuhan masyarakat akan air semakin meningkat jawaban peningkatan jumlah penduduk.
Fenomena tersebut tentunya memerlukan konsep pengelolaan sumber daya air yang terpadu dengan mempertimbangkan keseimbangan air. Air intinya merupakan sumber daya alam yang sanggup diperbaharui dan merupakan sumber daya yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup di dunia ini.
Perhatikan proses pengolahan air pada Gambar di bawah ini.
Mula-mula, air dari sungai, danau, atau air tanah dipompakan ke dalam kolam prasedimentasi. Pada tahap ini dilakukan penyimpanan air dan mengendapkan lumpur atau padatan yang terbawa.
Setelah itu, air dialirkan ke dalam kolam penyaring untuk memisahkan lumpur yang lebih halus dan zat pengotor yang lebih kecil. Air higienis yang diperoleh dari hasil saringan, selanjutnya diberi kaporit (senyawa kimia yang mengandung klorin) untuk membunuh basil penyebab penyakit.
Air yang telah memenuhi standar bersih, kemudian dialirkan ke dalam kolam penampungan untuk disalurkan ke pemukiman, kantorkantor, dan pabrik (konsumen).
Banyak zat yang mengakibatkan air menjadi tidak jernih atau keruh. Oleh lantaran itu perlu dilakukan penjernihan air, lantaran kejernihan termasuk salah satu standar kualitas fisik air minum.
Berikut ini cara sederhana untuk menjernihkan air.
Air mula-mula dilewatkan dalam pasir halus kemudian dilewatkan pasir bergairah dan selanjutnya dalam watu gamping, sehingga akan didapatkan air yang lebih jernih dan bersih.
Untuk mengendapkan partikel ini maka ditambahkan zat kimia yang berfungsi sebagai pengendap atau koagulan contohnya tawas atau aluminium sulfat (Al2(SO4)3 ⋅ 18 H2O).
Tahukah kamu, berapa banyak air yang kau buang dalam sehari? Tentu tak terhitung jumlahnya, bukan? Padahal, ketika ini krisis air higienis mulai melanda negara kita. Hal ini disebabkan penjarahan hutan secara besar-besaran sehingga mengakibatkan turunnya debit air higienis yang mengalir ke sungai.
Dalam kondisi menyerupai itu, pencemaran air semakin ahli yang diakibatkan limbah rumah tangga dan industri. Jika kau mengamati sungai-sungai di sekelilingmu, hanya sedikit sungai yang masih mengalirkan air bersih. Umumnya sungai mengalirkan air kotor berwarna kecokelatan.
Beban lingkungan yang semakin berat jawaban pencemaran air dan udara menciptakan kualitas air semakin buruk. Namun, di sisi lain, kebutuhan masyarakat akan air semakin meningkat jawaban peningkatan jumlah penduduk.
Fenomena tersebut tentunya memerlukan konsep pengelolaan sumber daya air yang terpadu dengan mempertimbangkan keseimbangan air. Air intinya merupakan sumber daya alam yang sanggup diperbaharui dan merupakan sumber daya yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup di dunia ini.
Ciri-ciri Air Bersih
Air minum harus memenuhi persyaratan-persyaratan dari segi fisik, kimia, maupun biologi.- Kualitas dari segi fisik yaitu tidak berwarna, tidak berbau, jernih, dan tidak berasa.
- Kualitas dari segi kimia yaitu air tidak mengandung zat-zat kimia yang beracun dan bebas dari garam-garam mineral.
- Kualitas dari segi biologi yaitu air harus terbebas dari organisme hidup penyebab penyakit.
Proses Cara Pengolahan Air Bersih
Nah, bagaimana perjuangan yang sanggup dilakukan untuk mendapat air bersih? Di negara kita, pengolahan air higienis dilakukan oleh PDAM. Tahukah kau bahwa sumber air leding dari PDAM yang higienis dan bening bantu-membantu berasal dari air sungai yang berwarna cokelat, kotor, dan berbau?Perhatikan proses pengolahan air pada Gambar di bawah ini.
Gambar: Proses pengolahan air untuk menghasilkan air bersih. |
Mula-mula, air dari sungai, danau, atau air tanah dipompakan ke dalam kolam prasedimentasi. Pada tahap ini dilakukan penyimpanan air dan mengendapkan lumpur atau padatan yang terbawa.
Setelah itu, air dialirkan ke dalam kolam penyaring untuk memisahkan lumpur yang lebih halus dan zat pengotor yang lebih kecil. Air higienis yang diperoleh dari hasil saringan, selanjutnya diberi kaporit (senyawa kimia yang mengandung klorin) untuk membunuh basil penyebab penyakit.
Air yang telah memenuhi standar bersih, kemudian dialirkan ke dalam kolam penampungan untuk disalurkan ke pemukiman, kantorkantor, dan pabrik (konsumen).
Banyak zat yang mengakibatkan air menjadi tidak jernih atau keruh. Oleh lantaran itu perlu dilakukan penjernihan air, lantaran kejernihan termasuk salah satu standar kualitas fisik air minum.
Berikut ini cara sederhana untuk menjernihkan air.
1. Pengendapan
Pengendapan sanggup dilakukan dengan mengendapkan air dalam kolam penampungan yang higienis dan kalau kotor dikuras.2. Penyaringan/filtrasi
Air yang terlalu keruh lantaran adanya partikel tertentu tidak sanggup dijernihkan hanya dengan pengendapan, tetapi perlu penyaringan. Penyaringan dilakukan secara sedikit demi sedikit dengan melalui saringan pasir halus, pasir kasar, dan watu gamping.Air mula-mula dilewatkan dalam pasir halus kemudian dilewatkan pasir bergairah dan selanjutnya dalam watu gamping, sehingga akan didapatkan air yang lebih jernih dan bersih.
3. Koagulasi
Terkadang ditemukan air masih keruh meskipun sudah dilakukan pengendapan dan penyaringan. Hal ini lantaran ukuran partikel penyebab keruh sangat kecil atau seukuran partikel koloid sehingga tidak sanggup mengendap.Untuk mengendapkan partikel ini maka ditambahkan zat kimia yang berfungsi sebagai pengendap atau koagulan contohnya tawas atau aluminium sulfat (Al2(SO4)3 ⋅ 18 H2O).