Contoh Penerapan Pemanfaatan Perpindahan Kalor Secara Konduksi, Konveksi Dan Rasiasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut yakni pembahasan wacana pola konveksi dalam kehidupan sehari hari, pola radiasi dalam kehidupan sehari hari, pola konduksi dalam kehidupan sehari hari, penerapan konduksi dalam kehidupan sehari hari, pola perpindahan kalor dalam kehidupan sehari hari, pola perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari hari, penerapan konveksi dalam kehidupan sehari hari, pola tragedi radiasi dalam kehidupan sehari hari, pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari hari.

Contoh Penerapan 3 Jenis Perpindahan Kalor dalam kehidupan Sehari-hari

Diantara alat-alat rumah tangga yang memakai prinsip perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi adalah;

1. Termos panas dan termos es

Alat rumah tangga apakah yang digunakan untuk mempertahankan panas air sehingga tidak cepat dingin? Alat untuk mencegah hilangnya panas baik secara konduksi, konveksi, atau radiasi yakni termos.

Termos terdiri atas dua jenis, yaitu termos air panas dan termos es. Termos air panas digunakan untuk mempertahankan air panas supaya tidak cepat dingin, sedangkan termos es digunakan untuk mempertahankan es supaya tidak cepat mencair alasannya efek panas udara sekitarnya.

Tahukah kau terdiri atas apa saja termos itu? Termos sebetulnya yakni sebuah botol di dalam botol. Antara botol luar dan botol dalam terdapat ruang vakum atau ruang hampa sehingga perpindahan kalor secara konveksi dari dinding beling ke luar tidak sanggup terjadi.

Pada botol belahan dalam dilapisi permukaan yang mengilap sehingga suhu air dalam termos relatif tetap alasannya permukaan yang mengkilap ini berfungsi sebagai pemantul radiasi.

Pada botol belahan luar biasanya dilapisi lapisan perak untuk memantulkan radiasi kembali ke dalam termos. Tutup termos biasanya dibentuk dari materi isolator, contohnya gabus atau plastik. Tutup termos dari materi isolator ini berfungsi mencegah perpindahan kalor secara konduksi pada permukaan air.

2. Setrika

Penerapan prinsip perpindahan kalor juga digunakan dalam setrika. Pakaian yang kusut disetrika semoga menjadi rapi. Menyetrika pakaian merupakan salah satu pola penerapan prinsip perpindahan kalor.

Pada setrika terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi panas. Panas yang dihasilkan elemen pemanas dikonduksikan melalui bantalan besi yang terdapat di belahan bawah setrika. Pada setrika hanya terjadi perpindahan panas secara konduksi. Pada setrika tidak terjadi perpindahan panas secara konveksi dan radiasi.

3. Memasak air memakai panci logam

Dalam kehidupan sehari-hari, tragedi konduksi sanggup diamati contohnya pada ketika memasak air memakai panci logam di atas api kompor. Aliran panas dari api akan merambat melalui atom-atom dalam logam.

Logam kemudian meneruskan panas yang diterimanya dari api ke molekul-molekul air. Logam merupakan konduktor panas yang baik sehingga panas dari api akan cepat di hantarkan dan mengakibatkan air segera mendidih.

4. Membuat kopi atau minuman panas

Ketika kita menciptakan kopi atau minuman panas, kemudian kita mencelupkan sendok untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit, maka sendok tersebut akan ikut panas. Panas dari air mengalir ke seluruh belahan sendok.

5. Membakar besi logam dan sejenisnya

Saat kita memperabukan besi logam dan sejenisnya. Walau hanya salah satu ujung dari besi logam tersebut yang dipanaskan, namun panasnya akan menyebar ke seluruh belahan logam hingga ke ujung logam yang tidak ikut dipanasi. Hal ini memperlihatkan panas berpindah dengan mediator besi logam tersebut.

6. Solder

Untuk melekatkan komponen elektro ke papan rangkaian kita memakai cairan timah dengan menyoldernya. Solder listrik akan mendapatkan panas dari konversi energy listrik. Panas dari energy listrik ini akan diterukan ke ujung logam pada solder yang di sentuhkan ke timah yang diposisikan di kaki-kaki komponen elektro yang akan di lekatkan.

Setelah beberapa saat, timah akan meleleh dan pada ketika itu solder kita angkat. Timah akan segera mendingin dan membeku, melekatkan kaki komponen elektro tadi ke papan rangkaian dengan kuat.

7. Terjadinya angin bahari  dan angin darat

Air bahari merupakan kalor jenis yang lebih tinggi daripada daratan, sehingga matahari hanya memperlihatkan imbas yang sangat kecil pada suhu lautan.

Sebaliknya, daratan menjadi panas sepanjang siang dan menjadi hirau taacuh sepanjang malam. Di erat pesisir, perbedaan suhu antara daratan dan lautan ini menjadikan angin bahari pada siang hari dan angin darat pada malam hari.

8. Radiator mobil

Pada system pendingin mesin (radiator) air dipaksa mengalir melalui pipa-pipa dengan pinjaman pompa air (water pump).panas mesin yang tidak dikehendaki dibawa oleh sirkulasi air tersebut menuju radiator. Di dalam radiator, air didinginkan dengan pinjaman udara.

Air yang telah mendingin ini kemudian di pimpa untuk mengulang kembali proses transfer panas dari mesin mebil ke radiator. Ingat bahwa proses konveksi melibatkan fluida (dalam perkara ini di wakili oleh air) sebagai penghantar panas.

Air yang digunakan dalam radiator lama-lama akan berkurang jawaban penguapan dan risikonya akan habus. Oleh alasannya itu, radiator perlu diisi air kembali untuk memastikan lancarnya proses pendinginan mesin selama kendaraan beroda empat berjalan.

9. Pengering rambut (hairdryer)

Pada alat pengering rambut (hair dryer), kipas angin menarik udara disekitarnya dan meniupkan kembali sehabis di lewatkan pada elemen pemanas di dalamnya. Dengan proses ini di peroleh arus konveksi paksa udara panas.

10. Oven microwave

Gelombang mikro (microwave) merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yang gampang diserap oleh molekul-molekul air. Pada panggangan microwave, gelombang mikro didistribusiakan dari logam yang berputar serta logan pada dinding-dindingnya.

Gelombang mikro bisa menembus plastic pembungkus kuliner atau pirirng keramik dan risikonya di serap oleh molekul – molekul air di dalam makanana yang sedang diamasak. Penyerapan energy gelombang mikro ini akan memanaskan kuliner dan menjadikannya matang, siap dihidangkan.

11. Radiasi panas dari tungku perapian

Di tempat berhawa dingin,biasanya di negara yang mengenal trend dingain (salju), penduduk mempunyai tungku perapian untuk menghangatkan diri di ketika dingin. Orang-orang hanya perlu berada di erat tungku perapian yang menyala untuk bias mencicipi udara hangat.

Jadi, mereka tak perlu menempatkan diri di dalam asap perapian atau menggunkan logam yang di bakar untuk meraskan hangatnya perapian. Mereka hanya cukup mendekat saja dan radiasi elektromagneti dari api (akan menghantarkan hangatnya api ke badan merkan)

12. Radiasi panas dari bola lampu

Ketika kita mendekatkan tangan kita pada bola lampu yang sedang menyala. Rasa panas lampu akan memengaruhi tangan kita sehingga tangan kita terasa panas. Hal ini memperlihatkan bahwa rasa panas dari lampu dipindahkan secara radiasi atau pancaran.