Geografi
Pembagian Atau Penjabaran Iklim Berdasarkan Koppen, Schmidt Ferguson Dan Oldeman
Berikut ini yaitu pembahasan ihwal korelasi letak geografis dengan perubahan isu terkini di indonesia, korelasi posisi geografis dengan perubahan isu terkini di indonesia, kaitan letak geografis dengan perubahan isu terkini di indonesia, yang mencakup pengertian iklim, pembagian iklim, macam macam iklim, penjabaran iklim, pembagian iklim matahari, penjabaran iklim berdasarkan schmidt ferguson, penjabaran iklim berdasarkan koppen, jenis jenis iklim, pembagian iklim berdasarkan garis lintang, penjabaran iklim oldeman.
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas tentang penjabaran iklim matahari dan fisikal yang sudah memperlihatkan citra kepadamu ihwal macammacam iklim yang ada di bumi.
Klasifikasi iklim berdasarkan Koppen sanggup diperinci sebagai berikut.
1) Iklim A (tropis), yaitu tempat bersuhu 18oC untuk bulan terdingin.
2) Iklim B (tundra dan kutub), yaitu tempat bersuhu 10oC untuk bulan terpanas.
3) Iklim C dan D (sedang), iklim C menempati pinggiran benua yang dipengaruhi iklim bahari sehingga disebut iklim sedang hangat.
Iklim D menempati pedalaman benua sehingga dinamakan iklim salju atau boreal. Adapun batas antara iklm C dan D pada tempat bersuhu 3oC untuk bulan terdingin.
1) Iklim hujan tropis meliputi beberapa tempat yang bercurah hujan tinggi. Daerah yang bercurah hujan tinggi terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
2) Iklim sabana mencakup tempat Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.
3) Iklim bahari basah mencakup hampir seluruh kepulauan Indonesia terutama Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
4) Iklim salju abadi terdapat di puncak Pegunungan Jaya Wijaya.
1) Bulan basah, artinya suatu tempat yang dalam satu tahun curah hujannya lebih dari 100 mm/bulan.
2) Bulan lembap, artinya suatu tempat yang dalam satu tahun curah hujannya 60 hingga dengan 100mm/bulan.
3) Bulan kering, artinya suatu tempat yang dalam satu tahun mempunyai curah hujan kurang dari 60mm/bulan.
Untuk memilih iklim, sanggup dihitung memakai rumus sebagai berikut:
1) Bulan basah, artinya suatu tempat dalam satu tahun mempunyai curah hujan lebih dari 200mm/bulan.
2) Bulan lembap, artinya suatu tempat dalam satu tahun mempunyai curah hujan antara 100 hingga dengan 200mm/bulan.
3) Bulan kering, artinya suatu tempat dalam satu tahun mempunyai curah hujan kurang dari 100mm/bulan.
Prinsip dasar penentuam iklim berdasarkan Oldeman yaitu kalau bulan berair berturut-turut sebagai berikut.
1) Iklim A kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut lebih dari 9 bulan.
2) Iklim B kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut antara 7-9 bulan.
3) Iklim C kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut antara 5-6 bulan.
4) Iklim D kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut antara 3-4 bulan.
5) Iklim E kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut kurang dari 3 bulan.
Berdasarkan uraian di atas, sanggup ditarik benang merahnya bahwa letak Indonesia yang berada di tempat tropis atau berada di sekitar garis khatulistiwa serta diapit oleh dua benua dan dua samudra, sangat besar lengan berkuasa terhadap keadaan iklimnya.
Indonesia mempunyai iklim tropis yang ditandai dengan temperatur udara yang tinggi serta curah hujan yang dipengaruhi oleh musim.
Adanya perubahan arah angin juga besar lengan berkuasa terhadap keadaan isu terkini di Indonesia yang terbagi menjadi isu terkini hujan dan isu terkini kemarau.
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas tentang penjabaran iklim matahari dan fisikal yang sudah memperlihatkan citra kepadamu ihwal macammacam iklim yang ada di bumi.
Klasifikasi Iklim berdasarkan Alhi Klimatologi
Untuk memperkaya pengetahuanmu, berikut akan diuraikan ihwal pembagian iklim berdasarkan beberapa andal klimatologi.a. Klasifikasi Iklim berdasarkan Wladimir Koppen
Wladimir Koppen yaitu spesialis klimatologi dari Austria. Ia membagi iklim atas dasar rata-rata suhu udara dan curah hujan bulanan dan tahunan. Koppen beropini bahwa suatu iklim termasuk berair atau kering ditentukan oleh indeks hujan.Klasifikasi iklim berdasarkan Koppen sanggup diperinci sebagai berikut.
1) Iklim A (tropis), yaitu tempat bersuhu 18oC untuk bulan terdingin.
2) Iklim B (tundra dan kutub), yaitu tempat bersuhu 10oC untuk bulan terpanas.
3) Iklim C dan D (sedang), iklim C menempati pinggiran benua yang dipengaruhi iklim bahari sehingga disebut iklim sedang hangat.
Iklim D menempati pedalaman benua sehingga dinamakan iklim salju atau boreal. Adapun batas antara iklm C dan D pada tempat bersuhu 3oC untuk bulan terdingin.
Gambar: Klasifikasi Iklim menurrut Koppen |
Klasifikasi Iklim A (Tropis) Menurut Koppen
Berdasarkan penjabaran iklim di atas, Indonesia termasuk iklim A (tropis). Menurut Koppen, iklim A sanggup dikelompokkan menjadi beberapa tempat sebagai berikut.1) Iklim hujan tropis meliputi beberapa tempat yang bercurah hujan tinggi. Daerah yang bercurah hujan tinggi terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
2) Iklim sabana mencakup tempat Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.
3) Iklim bahari basah mencakup hampir seluruh kepulauan Indonesia terutama Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
4) Iklim salju abadi terdapat di puncak Pegunungan Jaya Wijaya.
b. Klasifikasi Iklim berdasarkan Schmidt-Ferguson
Schmidt-Ferguson membagi kriteria iklimnya sebagai berikut.1) Bulan basah, artinya suatu tempat yang dalam satu tahun curah hujannya lebih dari 100 mm/bulan.
2) Bulan lembap, artinya suatu tempat yang dalam satu tahun curah hujannya 60 hingga dengan 100mm/bulan.
3) Bulan kering, artinya suatu tempat yang dalam satu tahun mempunyai curah hujan kurang dari 60mm/bulan.
Untuk memilih iklim, sanggup dihitung memakai rumus sebagai berikut:
c. Klasifikasi Iklim berdasarkan Oldeman
Oldeman membagi kriteria iklim dengan fatwa jumlah bulan berair secara berurutan sebagai berikut.1) Bulan basah, artinya suatu tempat dalam satu tahun mempunyai curah hujan lebih dari 200mm/bulan.
2) Bulan lembap, artinya suatu tempat dalam satu tahun mempunyai curah hujan antara 100 hingga dengan 200mm/bulan.
3) Bulan kering, artinya suatu tempat dalam satu tahun mempunyai curah hujan kurang dari 100mm/bulan.
Prinsip dasar penentuam iklim berdasarkan Oldeman yaitu kalau bulan berair berturut-turut sebagai berikut.
1) Iklim A kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut lebih dari 9 bulan.
2) Iklim B kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut antara 7-9 bulan.
3) Iklim C kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut antara 5-6 bulan.
4) Iklim D kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut antara 3-4 bulan.
5) Iklim E kalau jumlah bulan berair suatu tempat secara berturut-turut kurang dari 3 bulan.
Berdasarkan uraian di atas, sanggup ditarik benang merahnya bahwa letak Indonesia yang berada di tempat tropis atau berada di sekitar garis khatulistiwa serta diapit oleh dua benua dan dua samudra, sangat besar lengan berkuasa terhadap keadaan iklimnya.
Indonesia mempunyai iklim tropis yang ditandai dengan temperatur udara yang tinggi serta curah hujan yang dipengaruhi oleh musim.
Adanya perubahan arah angin juga besar lengan berkuasa terhadap keadaan isu terkini di Indonesia yang terbagi menjadi isu terkini hujan dan isu terkini kemarau.