Pengertian Dan Macam-Macam Pola-Pola Sosialisasi Beserta Pola Dan Ciri-Cirinya

Pada artikel kali ini, kita akan membahas perihal pola pola sosialisasi, ciri ciri sosialisasi, macam-macam sosialisasi, repressive socialization, participatory socialization, pola pola sosialisasi, dan pengertian pola sosialisasi.


Pola-pola Sosialisasi dan Contoh pola sosialisasi

Pengertian Pola Sosialisasi

Pola sosialisai yaitu bentuk-bentuk yang dipakai dalam melaksanakan sosialisasi.

Pola-pola Sosialisasi

Selain sanggup dikelompokkan menjadi dua tipe, sosialisasi juga sanggup dibagi menjadi dua pola, yaitu sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris.

Sosialisasi represif (repressive socialization) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: menekankan pada penggunaan eksekusi terhadap kesalahan, pengutamaan pada penggunaan bahan dalam hukuman, pengutamaan pada kepatuhan anak dan orang tua, serta pengutamaan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal, dan berisi perintah.

Adapun sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola sosialisasi di mana anak diberi imbalan dikala berperilaku baik. Selain itu, eksekusi dan imbalan bersifat simbolik.

Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan. Yang menjadi sentra sosialisasi yaitu anak dan keperluannya.

Ciri-ciri Pola Sosialisasi

Ciri-ciri Sosialisasi  Represif

Adapun ciri - ciri sosialisasi represif di antaranya sebagai berikut.
  1. Menghukum sikap yang keliru.
  2. Adanya eksekusi dan imbalan materiil.
  3. Kepatuhan anak kepada orang tua
  4. Perintah sebagai komunikasi.
  5. Komunikasi nonverbal atau komunikasi satu arah yang berasal dari orang tua.
  6. Sosialisasi berpusat pada orang tua.
  7. Anak memerhatikan impian orang tua.
  8. Dalam keluarga biasanya didominasi orang tua.

Ciri-ciri Sosialisasi Partisipatoris

Ciri - ciri Sosialisasi Partisipatirisantara lain sebagai berikut.
  1. Memberikan imbalan bagi sikap baik.
  2. Hukuman dan imbalan bersifat simbolis.
  3. Otonomi anak.
  4. Interaksi sebagai komunikasi.
  5. Komunikasi verbal atau komunikasi dua arah, baik dari anak maupun dari orang tua.
  6. Sosialisasi berpusat pada anak.
  7. Orang bau tanah memerhatikan keinginan anak.
  8. Dalam keluarga biasanya mempunyai tujuan yang sama.(falah-kharisma.blogspot.co.id)