Bahasa Indonesia
Pengertian Dan Pola Kalimat Beragam Setara, Bertingkat Dan Adonan Terlengkap
Artikel ini akan menjelaskan wacana macam-macam kalimat majemuk, contoh-contoh kalimat beragam setara, contoh-contoh kalimat beragam bertingkat, pengertian kalimat beragam setara-bertingkat-campuran, serta conntoh kalimat beragam campuran.
(a) Andika memetik mangga 3 buah.
(b) Andika memperlihatkan mangga itu kepada Cica.
(c) Andika memetik 3 buah mangga kemudian memberikannya kepada Cica.
Perhatikan kalimat (c), pada kalimat tersebut terkandung dua aktivitas yang dilakukan oleh orang yang sama. Karena subjek atau pelaku kalimat tersebut sama, maka cukup disebut satu kali.
Sehingga kalimat (c) ialah kalimat yang mempunyai dua predikat dan dinyatakan dengan satu subjek. Yang terjadi pada kalimat (c) ialah pelesapan dua subjek yang sama disebutkan satu kali.
Setelah subjek itu dilesapkan maka yang terjadi ialah sebuah kalimat dengan satu subjek dan dua predikat. Jika batasan klausa ialah predikat, kalimat (c) mempunyai dua klausa.
Kalimat dengan pola semacam itu disebut kalimat majemuk. Kalimat (c) merupakan hasil penggabungan dari kalimat (a) dan (b). Oleh lantaran itu kedua klausa yang terdapat pada kalimat (c) mempunyai kedudukan yang sama atau setara.
Kalimat dengan pola lebih dari satu klausa dengan korelasi yang setara pada masing-masing klausa, disebut kalimat beragam setara.
Antara satu klausa dengan klausa yang lain dihubungkan dengan sebuah konjungsi. Dari jenis konjungsi yang dipakai itulah dipilah ada 6 jenis kalimat beragam setara.
(a) Setara menggabungkan, dengan konjungsi dan
(b) Setara memilih, dengan konjungsi atau
(c) Setara urutan waktu, dengan konjungsi lalu, kemudian
(d) Setara menguatkan, dengan konjungsi bahkan, lagi pula
(e) Setara alasannya ialah akibat, dengan konjungsi karena, sebab
(f) Setara mempertentangkan, dengan konjungsi tetapi
(a) Pak Halim memberikan isu itu.
(b) Pak Halim memberikan bahwa kebun sekolah kita akan ditanami pohon mangga.
Pada pembahasan sebelum ini kalian telah mempelajari batasan sebuah klausa, yaitu pola kalimat yang terdiri atas subjek (S) dan (Predikat) atau minimal berupa predikat saja.
Sehingga, kalau dalam sebuah kalimat terdapat lebih dari satu predikat, maka kalimat itu sanggup digolongkan sebagai kalimat majemuk, lantaran dalam satu kalimat mempunyai lebih dari satu klausa.
Bila sebuah kalimat mempunyai lebih dari satu klausa lantaran proses penggabungan 2 klausa atau lebih, maka kalimat itu disebut kalimat beragam setara lantaran klausa-klausa yang ada dalam kalimat itu tidak saling tergantung.
Bandingkan dengan teladan kalimat (b) pada teladan di atas! Kalimat (b) mempunyai 2 klausa, yaitu :
Kedudukan antara klausa 1 dan klausa 2 tidak setara. Klausa dua hanya merupakan klausa hasil ekspansi dari fungsi subjek.
Klausa 2 disebut anak kalimat, sedangkan klausa 1 disebut induk kalimat. Itulah kalimat beragam bertingkat, yaitu kalimat yang mempunyai lebih dari satu klausa dengan korelasi antarklausa yang tidak setara.
Kalimat beragam bertingkat pada teladan di atas ialah kalimat beragam bertingkat dengan anak kalimat ekspansi objek.
Perluasan sanggup dilakukan pada setiap fungsi dalam kalimat, baik itu subjek, predikat, objek maupun
Contoh
(a) Taufik Hidayat memenangkan pertandingan melawan Lin Dan tadi malam.
(b) Pebulutangkis berwajah tampan itu memenangkan pertandingan melawan Lin Dan tadi malam.
(a) Ayah memberitahukan isu itu.
(b) Aku menerima juara pertama.
(c) Ibu sangat terkejut
(d) Ayah memberitahukan bahwa saya menerima juara pertama dan ibu sangat terkejut.
Kalimat (a), (b) dan (c) pada teladan di atas digabungkan menjadi sebuah kalimat (d). Perhatikan kalimat hasil penggabungan itu.
Kalimat (d) sebagai hasil penggabungan mempunyai 3 klausa dan salah satu klausanya berposisi sebagai anak kalimat, yaitu saya menerima juara pertama.
Itu merupakan anak kalimat pengganti objek pada kalimat ayah memberitahukan. Adapun, kalimat ibu sangat terkejut merupakan klausa yang setara dengan kalimat ayah memberitahukan.
Kalimat ibarat teladan (d) di atas ialah kalimat beragam campuran, yaitu kalimat yang mempunyai paling sedikit 3 klausa dan salah satu dari klausa itu ada yang menjadi anak kalimat.
Contoh
(a) Adik sedang bermain di kamarnya.
(b) Ibu menyiapkan makanan di dapur.
(c) Aku terjatuh dari sepeda di halaman.
(d) Ketika saya terjatuh dari sepeda di halaman, adik sedang bermain di kamarnya sedangkan ibu menyiapkan makanan di dapur.
Kalimat Majemuk Setara
Perhatikan teladan berikut!(a) Andika memetik mangga 3 buah.
(b) Andika memperlihatkan mangga itu kepada Cica.
(c) Andika memetik 3 buah mangga kemudian memberikannya kepada Cica.
Perhatikan kalimat (c), pada kalimat tersebut terkandung dua aktivitas yang dilakukan oleh orang yang sama. Karena subjek atau pelaku kalimat tersebut sama, maka cukup disebut satu kali.
Sehingga kalimat (c) ialah kalimat yang mempunyai dua predikat dan dinyatakan dengan satu subjek. Yang terjadi pada kalimat (c) ialah pelesapan dua subjek yang sama disebutkan satu kali.
Setelah subjek itu dilesapkan maka yang terjadi ialah sebuah kalimat dengan satu subjek dan dua predikat. Jika batasan klausa ialah predikat, kalimat (c) mempunyai dua klausa.
Kalimat dengan pola semacam itu disebut kalimat majemuk. Kalimat (c) merupakan hasil penggabungan dari kalimat (a) dan (b). Oleh lantaran itu kedua klausa yang terdapat pada kalimat (c) mempunyai kedudukan yang sama atau setara.
Kalimat dengan pola lebih dari satu klausa dengan korelasi yang setara pada masing-masing klausa, disebut kalimat beragam setara.
Antara satu klausa dengan klausa yang lain dihubungkan dengan sebuah konjungsi. Dari jenis konjungsi yang dipakai itulah dipilah ada 6 jenis kalimat beragam setara.
Contoh: Kalimat Majemuk Setara |
(b) Setara memilih, dengan konjungsi atau
(c) Setara urutan waktu, dengan konjungsi lalu, kemudian
(d) Setara menguatkan, dengan konjungsi bahkan, lagi pula
(e) Setara alasannya ialah akibat, dengan konjungsi karena, sebab
(f) Setara mempertentangkan, dengan konjungsi tetapi
Kalimat Majemuk Bertingkat
Perhatikan teladan kalimat berikut ini!(a) Pak Halim memberikan isu itu.
(b) Pak Halim memberikan bahwa kebun sekolah kita akan ditanami pohon mangga.
Pada pembahasan sebelum ini kalian telah mempelajari batasan sebuah klausa, yaitu pola kalimat yang terdiri atas subjek (S) dan (Predikat) atau minimal berupa predikat saja.
Sehingga, kalau dalam sebuah kalimat terdapat lebih dari satu predikat, maka kalimat itu sanggup digolongkan sebagai kalimat majemuk, lantaran dalam satu kalimat mempunyai lebih dari satu klausa.
Bila sebuah kalimat mempunyai lebih dari satu klausa lantaran proses penggabungan 2 klausa atau lebih, maka kalimat itu disebut kalimat beragam setara lantaran klausa-klausa yang ada dalam kalimat itu tidak saling tergantung.
Bandingkan dengan teladan kalimat (b) pada teladan di atas! Kalimat (b) mempunyai 2 klausa, yaitu :
- Klausa 1: Pak Halim mengatakan
- Klausa 2: kebun sekolah kita akan ditanami bunga
Kedudukan antara klausa 1 dan klausa 2 tidak setara. Klausa dua hanya merupakan klausa hasil ekspansi dari fungsi subjek.
Klausa 2 disebut anak kalimat, sedangkan klausa 1 disebut induk kalimat. Itulah kalimat beragam bertingkat, yaitu kalimat yang mempunyai lebih dari satu klausa dengan korelasi antarklausa yang tidak setara.
Kalimat beragam bertingkat pada teladan di atas ialah kalimat beragam bertingkat dengan anak kalimat ekspansi objek.
Perluasan sanggup dilakukan pada setiap fungsi dalam kalimat, baik itu subjek, predikat, objek maupun
Contoh
(a) Taufik Hidayat memenangkan pertandingan melawan Lin Dan tadi malam.
(b) Pebulutangkis berwajah tampan itu memenangkan pertandingan melawan Lin Dan tadi malam.
Kalimat Majemuk Campuran
Perhatikan teladan berikut!(a) Ayah memberitahukan isu itu.
(b) Aku menerima juara pertama.
(c) Ibu sangat terkejut
(d) Ayah memberitahukan bahwa saya menerima juara pertama dan ibu sangat terkejut.
Kalimat (a), (b) dan (c) pada teladan di atas digabungkan menjadi sebuah kalimat (d). Perhatikan kalimat hasil penggabungan itu.
Kalimat (d) sebagai hasil penggabungan mempunyai 3 klausa dan salah satu klausanya berposisi sebagai anak kalimat, yaitu saya menerima juara pertama.
Itu merupakan anak kalimat pengganti objek pada kalimat ayah memberitahukan. Adapun, kalimat ibu sangat terkejut merupakan klausa yang setara dengan kalimat ayah memberitahukan.
Kalimat ibarat teladan (d) di atas ialah kalimat beragam campuran, yaitu kalimat yang mempunyai paling sedikit 3 klausa dan salah satu dari klausa itu ada yang menjadi anak kalimat.
Contoh
(a) Adik sedang bermain di kamarnya.
(b) Ibu menyiapkan makanan di dapur.
(c) Aku terjatuh dari sepeda di halaman.
(d) Ketika saya terjatuh dari sepeda di halaman, adik sedang bermain di kamarnya sedangkan ibu menyiapkan makanan di dapur.