Geografi
Pengertian Dan Rumus Interval Kontur
Pembahasan kali ini akan membahas perihal pengertian interval, interval kontur pada suatu peta topografi, interval kontur, kontur, pengertian kontur, pengertian interval dan rumus interval kontur.
Interval Kontur = 1/2000 x skala peta
Dengan demikian kontur yang dibentuk antara kontur yang satu dengan kontur yang lain yang berdekatan selisihnya 2,5 m.
Sedangkan untuk memilih besaran angka kontur diubahsuaikan dengan ketinggian yang ada dan diambil angka yang utuh atau bulat, contohnya angka puluhan atau ratusan tergantung dari besarnya interval kontur yang dikehendaki.
Misalnya interval kontur 2,5 m atau 5 m atau 25 m dan penyebaran titik ketinggian yang ada 74,35 hingga dengan 253,62 m, maka besarnya angka kontur untuk interval kontur 2,5 m maka besarnya garis kontur yang dibentuk ialah : 75 m, 77,50 m, 80 m, 82,5 m, 85m, 87,5 m, 90 m dan seterusnya.
sedangkan untuk interval konturnya 5 m, maka besarnya kontur yang dibentuk ialah : 75 m, 80 m, 85 m, 90 m , 95 m, 100 m dan seterusnya.
sedangkan untuk interval konturnya 25 m, maka besarnya kontur yang dibentuk ialah : 75 m, 100 m, 125 m, 150 m, 175 m, 200 m dan seterusnya.
Cara penarikan kontur dilakukan dengan cara asumsi (interpolasi) antara besarnya nilai titik-titik ketinggian yang ada dengan besarnya nilai kontur yang ditarik, artinya antara dua titik ketinggian sanggup dilewati beberapa kontur, tetapi sanggup juga tidak ada kontur yang melewati dua titik ketinggian atau lebih.
Kaprikornus semakin besar perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin banyak dan rapat kontur yang melalui kedua titik tersebut, yang berarti kawasan tersebut lerengnya terjal, sebaliknya semakin kecil perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin sedikit dan jarang kontur yang ada, berarti kawasan tersebut lerengnya landai atau datar.
Dengan demikian, dari peta kontur tersebut, kita sanggup membaca bentuk medan (relief) dari kawasan yang digambarkan dari kontur tersebut, apakah kawasan tersebut berlereng terjal (berbukit, bergunung), bergelombang, landai atau datar. (sumber: Geografi Lingkungan)
Interval Kontur
a. Pengertian
Interval kontur ialah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Kaprikornus juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan.Pada suatu peta topografi interval kontur dibentuk sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak info yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.
b. Indeks
Gambar: Contoh Peta Kontur |
Indeks kontur ialah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya.Rumus untuk memilih interval kontur pada suatu peta topografi adalah:
Interval Kontur = 1/2000 x skala peta
Dengan demikian kontur yang dibentuk antara kontur yang satu dengan kontur yang lain yang berdekatan selisihnya 2,5 m.
Sedangkan untuk memilih besaran angka kontur diubahsuaikan dengan ketinggian yang ada dan diambil angka yang utuh atau bulat, contohnya angka puluhan atau ratusan tergantung dari besarnya interval kontur yang dikehendaki.
Misalnya interval kontur 2,5 m atau 5 m atau 25 m dan penyebaran titik ketinggian yang ada 74,35 hingga dengan 253,62 m, maka besarnya angka kontur untuk interval kontur 2,5 m maka besarnya garis kontur yang dibentuk ialah : 75 m, 77,50 m, 80 m, 82,5 m, 85m, 87,5 m, 90 m dan seterusnya.
sedangkan untuk interval konturnya 5 m, maka besarnya kontur yang dibentuk ialah : 75 m, 80 m, 85 m, 90 m , 95 m, 100 m dan seterusnya.
sedangkan untuk interval konturnya 25 m, maka besarnya kontur yang dibentuk ialah : 75 m, 100 m, 125 m, 150 m, 175 m, 200 m dan seterusnya.
Cara penarikan kontur dilakukan dengan cara asumsi (interpolasi) antara besarnya nilai titik-titik ketinggian yang ada dengan besarnya nilai kontur yang ditarik, artinya antara dua titik ketinggian sanggup dilewati beberapa kontur, tetapi sanggup juga tidak ada kontur yang melewati dua titik ketinggian atau lebih.
Kaprikornus semakin besar perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin banyak dan rapat kontur yang melalui kedua titik tersebut, yang berarti kawasan tersebut lerengnya terjal, sebaliknya semakin kecil perbedaan angka ketinggian antara dua buah titik ketinggian tersebut, maka semakin sedikit dan jarang kontur yang ada, berarti kawasan tersebut lerengnya landai atau datar.
Dengan demikian, dari peta kontur tersebut, kita sanggup membaca bentuk medan (relief) dari kawasan yang digambarkan dari kontur tersebut, apakah kawasan tersebut berlereng terjal (berbukit, bergunung), bergelombang, landai atau datar. (sumber: Geografi Lingkungan)