Pengertian, Latarbelakang Dan Tujuan Gerakan Non Blok

Pembahasan kali ini akan membahas wacana  latar belakang gerakan non blok, tujuan gerakan non blok, pengertian gerakan non blok, gerakan non block, gerakan non blok, gerakan nonblok, sejarah berdirinya gerakan non blok dan sejarah non blok.

Gerakan Non-Blok (GNB)


Organisasi Gerakan Non-Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, ialah Blok Barat dan Blok Timur. Persaingan kedua blok terjadi pada masa perang dingin.

Negara-negara Blok Barat dipimpin Amerika Serikat, sementara Blok Timur dipimpin Uni Soviet. Tiap-tiap blok berusaha menarik pertolongan dari negara-negara lain.

Agar negara-negara berkembang tidak terkena efek Blok Barat maupun Blok Timur, didirikan organisasi Gerakan Non-Blok.

Pembahasan kali ini akan membahas wacana  Pengertian, Latarbelakang dan Tujuan Gerakan Non Blok
Gambar: Peta Negara-Negara GNB

Perkembangan Gerakan Non-Blok

Gerakan Non-Blok muncul sesudah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Dalam Dasasila Bandung dikemukakan wacana kemerdekaan, hidup berdampingan secara damai, serta kolaborasi internasional untuk laba bersama dan perdamaian.

Berdasarkan hasil Konferensi Asia Afrika tersebut, lahirlah organisasi Gerakan Non- Blok pada tanggal 1 September 1962.

Gerakan Non-Blok diprakarsai oleh pemimpin-pemimpin negara merdeka, ialah Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Presiden Kwame Nkrumah (Ghana), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Perdana Menteri Pandit Jawaharlal Nehru (India), dan Presiden Ir. Soekarno (Indonesia).

Tujuan Gerakan Non-Blok sanggup dijelaskan sebagai berikut:

1) Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota. Caranya dengan membantu usaha     negara-negara berkembang dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran.

2) Turut serta meredakan ketegangan dunia akhir perebutan efek Amerika Serikat dan Uni     Soviet dalam perang dingin.

3) Membendung efek negatif baik dari Blok Barat maupun Blok Timur ke negara-negara   anggota Gerakan Non-Blok.

Meskipun persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur telah berakhir, organisasi Gerakan Non-Blok tetap berjalan. Hal ini disebabkan GNB lahir dari keinginan dan semangat mencegah perang dan memperkukuh perdamaian.

Setelah perang masbodoh berakhir, perang dan konflik bersenjata masih muncul di beberapa negara. Ketegangan pada kala perang masbodoh sering dipicu oleh pertarungan ideologi.

Saat ini dunia dilanda dilema kesenjangan ekonomi dan tatanan dunia yang tidak adil. Permasalahanpermasalahan tersebut berusaha diselesaikan oleh negara-negara yang tergabung dalam GNB.

Peran Serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Indonesia menganut politik luar negeri bebas dan aktif. Oleh lantaran itu, Indonesia berusaha mengatakan tugas serta dalam organisasi Gerakan Non-Blok. Peran serta Indonesia dalam

Gerakan Non-Blok sebagai berikut:


  1. Sebagai salah satu negara pemrakarsa.
  2. Sebagai salah satu negara pengundang pada Konferensi Tingkat Tinggi GNB yang pertama.
  3. Pernah menjadi ketua GNB pada tahun 1992–1995. Pada ketika itu Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara KTT X GNB di Jakarta. Peserta yang menghadiri KTT X berjumlah 106 negara.
  4. Indonesia juga turut memecahkan masalah-masalah dunia menurut perdamaian dunia,   memperjuangkan HAM, dan tata ekonomi dunia yang menurut pada asas keadilan. Indonesia memandang GNB sebagai wadah yang sempurna bagi negara-negara berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya. Sikap ini secara konsekuen diaktualisasikan Indonesia dalam perannya di GNB.