Pengertian Serta Teladan Unsur, Senyawa Dan Adonan Beserta Perbedaannya

Berikut ini merupakan pembahasan wacana perbedaan unsur senyawa dan campuran, pengertian unsur, pengertian senyawa, pengertian campuran, rujukan unsur, rujukan senyawa, rujukan campuran.

Pengertian Unsur, Senyawa dan Campuran

Perhatikan ombak yang bergulung di lautan. Ombak di lautan tampak menyerupai berkejar-kejaran menuju pantai. Gulungan ombak membawa aneka macam material ke pantai. Pasir, rumput laut, hewan laut, dan aneka sampah. Material-material ini kadang tertinggal di pantai ketika air bahari kembali ke laut.

Air bahari merupakan adonan aneka macam materi. Pernahkah kalian merasakan air laut? Air bahari berasa asin sebab mengandung kadar garam tinggi. Saat air bahari diuapkan, akan tertinggal kristal garam berwarna putih.

Garam ini terbentuk dari ion natrium yang bersenyawa dengan ion klorin. Ion natrium terbentuk ketika unsur natrium melepaskan elektronnya. Sementara ion klorin terbentuk sehabis unsur klorin menangkap elektron. Apa yang dimaksud dengan unsur, senyawa, dan campuran?

A. Pengertian Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang secara kimia tidak sanggup diuraikan menjadi zat-zat lain. Beberapa contoh unsur ialah oksigen, nitrogen, hidrogen, besi, aluminium, emas, perak, raksa, dan platina.
Unsur merupakan zat tunggal. Unsur tidak sanggup diuraikan secara kimia biasa menjadi zat kimia yang lebih sederhana. Unsur di alam dibedakan ke dalam tiga fase yaitu padat, cair, dan gas.

Setiap unsur diberi lambang untuk mempermudah dan menyingkat penyebutan. Lambang unsur yang dipakai sampai kini diusulkan oleh Jons Jakob Berzelius dari Swedia.
Menurut Berzelius, lambang unsur diambil dari karakter depan (huruf kapital) nama ilmiahnya. Nama ilmiah unsur berasal dari bahasa Latin. Huruf kapital sanggup diikuti atau tidak diikuti karakter lain dari nama unsur tersebut. 
Contoh penamaan unsur, lambang unsur, serta fasenya sanggup kalian lihat pada tabel di bawah ini!
Tabel: Contoh Nama Unsur dan Lambangnya

Macam-macam Jenis Unsur

Unsur-unsur di alam dibagi menjadi tiga yaitu logam, nonlogam, dan metaloid. Umumnya unsur-unsur logam bersifat mengilap. Unsur logam juga sanggup menghantarkan listrik atau panas dengan baik.

Unsur nonlogam umumnya tidak sanggup menghantarkan arus listrik sama sekali. Unsur nonlogam bersifat tidak mengilap. Sementara itu, unsur metaloid mempunyai sifat menyerupai unsur logam dan nonlogam.

Tidak semua unsur logam mempunyai fase padat. Contohnya raksa. Kebanyakan unsur yang ada ketika ini termasuk jenis logam. Sementara, hanya 22 unsur yang termasuk jenis nonlogam.

B. Pengertian Senyawa

Senyawa kimia ialah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang sanggup dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) ialah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen. (Wikipedia)
Zat tunggal yang sanggup diuraikan secara kimia menjadi unsurunsur penyusunnya disebut senyawa. Senyawa terdiri atas dua atau lebih unsur penyusun. Sifat-sifat senyawa jauh berbeda dari sifat-sifat unsur penyusunnya.

Contoh air. Air merupakan zat cair tidak berwarna (jernih) dan tidak sanggup terbakar. Bahkan air sanggup memadamkan api. Air merupakan senyawa yang tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen.

Hidrogen dan oksigen terdapat di alam dalam fase gas. Oksigen sangat diperlukan dalam proses pembakaran. Sebaliknya, gas hidrogen gampang terbakar di udara.

Unsur-unsur dalam senyawa sudah kehilangan sifat-sifat aslinya. Unsur-unsur dalam suatu senyawa tidak sanggup dipisahkan secara fisis. Komposisi unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap.

C. Pengertian Campuran

Campuran adalah hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia menyerupai elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya.
Zat yang mengandung dua unsur atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya, serta sanggup dipisahkan menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan cara fisika disebut campuran.

Campuran sanggup berupa zat padat, cair, maupun gas. Molekul-molekul dalam suatu adonan tidak mempunyai komposisi tetap. Kuningan merupakan rujukan adonan padat, tersusun atas tembaga (Cu) dan seng (Zn). Persentase seng dalam kuningan bervariasi antara 10–60%.