Ekonomi
Pengertian Valuta Aneh Dan Sistem Kurs Valuta Asing
Pokok pembahasan pada artikel kali ini yaitu perihal pengertian valuta asing, nilai tukar rupiah, valas, kurs valuta asing, kurs mata uang asing, pengertian forex, apa itu forex, nilai tukar mata uang, penukaran mata uang asing, kurs mata uang gila terhadap rupiah, nilai tukar dolar, bisnis forex, nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan kurs ringgit, serta pasar valuta asing.
Setiap transaksi perdagangan internasional, baik ekspor maupun impor menghendaki adanya alat pembayaran yang sah dan sanggup diterima oleh negara-negara lain.
Alat pembayaran ini sering disebut valuta asing(valas) atau foreign exchange. Agar lebih jelasnya pelajari uraian berikut dengan baik!
Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran dalam transaksi kauangan dan perdagangan internasional disebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya berpengaruh dan relatif stabil serta mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lain.
Contoh dari hard currency yaitu mata uang-mata uang dari negara-negara maju ibarat dollar Amerika, yen Jepang dan euro.
Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan relatif kurang stabil nilainya serta jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional disebut soft currency.
Mata uang yang termasuk soft currency ini sering megalami depresiasi atau penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lain.
Contoh mata uang yang soft currency yaitu mata uang dari negara-negara berkembang ibarat rupiah Indonesia, kyat Myanmar, kina PapuaNugini, dong Vietnam, peso Filipina dan bath Thailand.
Bagi para importir Indonesia yang mau membayar impor barang dari luar negari harus menukar mata uang rupiah terlebih dahulu di bursa valuta gila atau Money Changer dengan mata uang yang hard currency ibarat dollar Amerika sesuai dengan nilai kurs yang berlaku.
Sebagai pola pemerintah memutuskan Rp 14.000,- = 1 Dollar Amerika. Kelebihan dari sistem kurs ini yaitu nilai tukar mata uang akan stabil, akan tetapi kelemahannya pemerintah harus menyediakan cadangan devisa (emas) yang cukup besar untuk menjaminnya.
Jika undangan dalam negeri terhadap mata uang gila (dollar Amerika) naik maka nilai dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan tetapi jikalau undangan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai dollar Amerika juga akan turun.
Sedangkan apabila penawaran atau yang menjual mata uang gila (dollar Amerika) naik maka balasannya nilai dollar Amerika akan turun. Begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian dalam sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs mata uang ditentukan oleh tinggi rendahnya undangan dan penawaran terhadap mata uang tersebut.
Apabila nilai rupiah terlalu rendah terhadap dollar Amerika maka pemerintah melalui Bank Indonesia akan menjual dollar Amerika di pasar uang untuk mengurangi laju depresiasi atau penurunan nilai rupiah semoga nilai dollar Amerika menjadi turun.
Karena kalau dibiarkan akan merugikan dan memberatkan para importir, pengusaha yang materi bakunya impor, dan masyarakat pengguna produk impor.
Setiap transaksi perdagangan internasional, baik ekspor maupun impor menghendaki adanya alat pembayaran yang sah dan sanggup diterima oleh negara-negara lain.
Alat pembayaran ini sering disebut valuta asing(valas) atau foreign exchange. Agar lebih jelasnya pelajari uraian berikut dengan baik!
Pengertian Valuta Asing
Valuta asing atau valas merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Adapun wujud dari valuta gila berupa mata uang asing.Tidak setiap mata uang gila sanggup digunakan eksklusif untuk membayar transaksi perdagangan internasional, tetapi harus ditukarkan terlebih dahulu dengan mata uang yang berlaku secara internasional.
Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran dalam transaksi kauangan dan perdagangan internasional disebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya berpengaruh dan relatif stabil serta mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lain.
Contoh dari hard currency yaitu mata uang-mata uang dari negara-negara maju ibarat dollar Amerika, yen Jepang dan euro.
Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan relatif kurang stabil nilainya serta jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional disebut soft currency.
Mata uang yang termasuk soft currency ini sering megalami depresiasi atau penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lain.
Contoh mata uang yang soft currency yaitu mata uang dari negara-negara berkembang ibarat rupiah Indonesia, kyat Myanmar, kina PapuaNugini, dong Vietnam, peso Filipina dan bath Thailand.
Bagi para importir Indonesia yang mau membayar impor barang dari luar negari harus menukar mata uang rupiah terlebih dahulu di bursa valuta gila atau Money Changer dengan mata uang yang hard currency ibarat dollar Amerika sesuai dengan nilai kurs yang berlaku.
Kurs mata uang gila terhadap Rupiah (September 2015) |
Sistem Kurs Valuta Asing
Menurut Undang-Undang No. 24 tahun 1999, bank Indonesia diberi kewenangan untuk memilih sistem nilai kurs yang berlaku. Dalam penentuan sistem kurs valuta gila ada tiga cara yang digunakan yaitu sebagai berikut.a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap yaitu nilai kurs mata uang dalam negeri yang ditetapkan besarnya oleh pemerintah terhadap mata uang gila ibarat Dollar Amerika menurut standar emas, artinya pemerintah menjamin mata uangnya dengan emas.Sebagai pola pemerintah memutuskan Rp 14.000,- = 1 Dollar Amerika. Kelebihan dari sistem kurs ini yaitu nilai tukar mata uang akan stabil, akan tetapi kelemahannya pemerintah harus menyediakan cadangan devisa (emas) yang cukup besar untuk menjaminnya.
b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
Kurs mengambang adalah nilai kurs mata uang yang besarnya ditentukan oleh kekuatan pasar atau undangan dan penawaran mata uang asing. Dengan sistem kurs ini nilai mata uang dalam negari akan selalu berubah, sanggup naik atau turun terhadap mata uang asing.Jika undangan dalam negeri terhadap mata uang gila (dollar Amerika) naik maka nilai dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan tetapi jikalau undangan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai dollar Amerika juga akan turun.
Sedangkan apabila penawaran atau yang menjual mata uang gila (dollar Amerika) naik maka balasannya nilai dollar Amerika akan turun. Begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian dalam sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs mata uang ditentukan oleh tinggi rendahnya undangan dan penawaran terhadap mata uang tersebut.
c. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate)
Kurs distabilkan atau mengambang terkendali merupakan kombinasi dari kurs tetap dengan kurs mengambang. Dalam sistem kurs ini pemerintah bila dipandang perlu ikut campur tangan menstabilkan kurs jikalau kurs mata uang gila (dollar Amerika) nilainya terlalu tinggi , sedangkan nilai rupiah terlalu rendah.Apabila nilai rupiah terlalu rendah terhadap dollar Amerika maka pemerintah melalui Bank Indonesia akan menjual dollar Amerika di pasar uang untuk mengurangi laju depresiasi atau penurunan nilai rupiah semoga nilai dollar Amerika menjadi turun.
Karena kalau dibiarkan akan merugikan dan memberatkan para importir, pengusaha yang materi bakunya impor, dan masyarakat pengguna produk impor.