Biologi
Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Insan (Fase Tahap Proses Perkembangan Janin Hingga Kurun Pubertas)
Pembahasan kali ini yaitu perihal pertumbuhan dan perkembangan pada Manusia, fase kehamilan dan perkembangan janin, tahap-tahap perkembangan janin, masa kehamilan, tahapan kehamilan dan proses perkembangan janin hingga masa pubertas.
a. Fertilisasi (Pembuahan)
Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang menghasilkan zigot, secara genetik bisa pria atau perempuan. Dari satu sel tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan membentuk tubuh embrio dan organ internal, organ luar, sakus amnio, dan chorion.
b. Hari ke-6 s.d 9
Pada fase ini, embrio akan menanamkan diri atau melekat pada rahim ibunya.
c. Minggu ke-2
Di sini terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio. Tubuh embrio terbentuk menjadi 3 lapisan. Lapisan luar (eksoderm) akan berubah menjadi lapisan luar kulit dan sistem saraf. Lapisan tengah (mesoderm) akan berubah menjadi pembuluh darah, tulang, kartilago, dan otot. Lapisan dalam (endoderm) akan berubah menjadi organ-organ dalam dan kelenjar-kelenjar.
d. Minggu ke-3
Jantung embrio mulai berdenyut, semula hanya mempunyai 1 ruang. Organ ini masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan hingga seluruhnya sanggup berfungsi sepenuhnya. Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi tiga segmen, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan anggota badan, mirip lengan dan kaki mulai terbentuk.
e. Minggu ke-4
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai. Plasenta yaitu organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, mempunyai kaki, paha, dan alat organ dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung.
Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk.
f. Minggu ke-5
Bagian-bagian otak mengalami spesialisasi fungsi. 40 hari gelombang otak bisa dideteksi. Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara verbal dengan lidah), lengkap dengan ujung gigi.
Wajah sudah mirip bentuk wajah manusia. Pada ahad ini, embrio mulai bergerak. Pergerakan awal ini penting untuk perkembangan kesehatan otot.
g. Minggu ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat mirip bayi miniatur dan kepala terlihat lebih besar sebab pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari embrio sudah jelas. Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa sistem organ, mirip jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki sudah jelas.
h. Minggu ke-8
Embrio telah menjadi fetus dikarenakan telah selesai proses organogenesis (perkembangan dan pembentukan organ). Alat genital fetus sensitif terhadap sentuhan. Penutup mata mulai terbentuk (pelupuk mata).
i. Minggu ke-10
Fetus telah sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi menghisap ibu jari, menciptakan gerakan bernapas dan gerakan menelan. Telapak tangan dan telapak kaki fetus sensitif terhadap sentuhan. Indera penciuman mulai berkembang. Gerakan fetus biasanya konstan, sanggup melangkah, menendang, jungkir balik, meregangkan badan, dan menggerakkan lengan.
j. Minggu ke-11 s.d 13
Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ reproduksi luar tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam pendengaran terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses osifikasi, menjadi keras mirip tulang orang dewasa, namun fetus masih mempunyai tulang yang lunak. Indera pengecap berkembang.
k. Minggu ke-14
Fetus bereaksi terhadap bunyi dan ada reaksi jikalau mendengar. Fetus bisa mencicipi emosi ibu ketika bahagia dan sedih. Ibu bisa mencicipi tendangan fetus yang kuat.
l. Minggu ke-15 s.d 16
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus sensitif terhadap sentuhan.
m. Minggu ke-19
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada ketika ini, rentan terhadap infeksi, sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada problem dalam pernapasan.
n. Minggu ke-24
Pada umur ini, jikalau bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
o. Minggu ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya dan sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.
Setelah bayi lahir, pembiasaan yang pertama kali yaitu pernapasan sebab sehabis lahir persediaan O2 dari ibu terputus. Saat bayi lahir, perubahan mendadak antara udara yang hangat di dalam rahim dengan udara luar yang hambar menjadikan bayi menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan pernapasan pun dimulai.
Pada ketika bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi susu biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah tumbuh lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara umur 12 dan 16 bulan, kemudian gigi taring menyusul.
Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, mencar ilmu memfokuskan mata, serta mengkoordinasikan mata dengan mengikuti benda bergerak. Usia 2 bulan mulai tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk memegang benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai mencar ilmu bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah mulai sanggup membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing. Memasuki umur 7 bulan, bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak, mencar ilmu bangun sambil berpegangan. Selanjutnya, bangun tanpa berpegangan di simpulan tahun pertama. Selain itu, mulai mencar ilmu memalsukan majemuk bunyi yang mempunyai arti tertentu.
Tahun kedua, telah mengetahui relasi dirinya dengan keluarga, dan ingin mengetahui semuanya. Perhatian gampang teralihkan. Antara umur 1 - 3 tahun, bayi mencar ilmu memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, mencar ilmu untuk tidak tergantung pada orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar lebih cepat, sanggup berjalan, mulai berceloteh hingga bercakap-cakap, memeriksa rumah dan sekitarnya, serta mencar ilmu makan sendiri.
Antara umur 3 - 6 tahun, sifat keingintahuan sangat menonjol. Banyak bertanya, kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur sehingga mulai bisa memecahkan teka-teki sederhana. Angan-angan anak berkembang pesat, penuh imajinasi, contohnya sobat main pura-pura, ayah khayalan, dan memalsukan orang tua.
Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang. Jika cedera susah sembuh. Keadaan keseimbangan metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang kecepatannya, kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut memutih.
Pada perempuan (umur 48-50) mengalami menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ reproduksi menghasilkan ovum. Pada pria kemampuan seksual kemungkinan menurun.
Penurunan yang teratur dalam hal penciuman, pendengaran, penglihatan, dan ingatan. Pada masa usia lanjut sering terjadi gangguan kesehatan. Hal ini tergantung pada manusia, bagaimana memelihara dan menjaga kesehatan tubuhnya. Masa ini, tanggung jawab insan biasanya sudah berkurang.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini yaitu uraian perihal tahapan pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.1. Pertumbuhan Prakelahiran
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada insan dimulai semenjak terjadinya fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah membentuk embrio.Tahap-tahap Proses Perkembangan Janin
Berikut ini yaitu pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran pada manusia.a. Fertilisasi (Pembuahan)
Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang menghasilkan zigot, secara genetik bisa pria atau perempuan. Dari satu sel tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan membentuk tubuh embrio dan organ internal, organ luar, sakus amnio, dan chorion.
b. Hari ke-6 s.d 9
Pada fase ini, embrio akan menanamkan diri atau melekat pada rahim ibunya.
c. Minggu ke-2
Di sini terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio. Tubuh embrio terbentuk menjadi 3 lapisan. Lapisan luar (eksoderm) akan berubah menjadi lapisan luar kulit dan sistem saraf. Lapisan tengah (mesoderm) akan berubah menjadi pembuluh darah, tulang, kartilago, dan otot. Lapisan dalam (endoderm) akan berubah menjadi organ-organ dalam dan kelenjar-kelenjar.
d. Minggu ke-3
Jantung embrio mulai berdenyut, semula hanya mempunyai 1 ruang. Organ ini masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan hingga seluruhnya sanggup berfungsi sepenuhnya. Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi tiga segmen, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan anggota badan, mirip lengan dan kaki mulai terbentuk.
e. Minggu ke-4
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai. Plasenta yaitu organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, mempunyai kaki, paha, dan alat organ dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung.
Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk.
f. Minggu ke-5
Bagian-bagian otak mengalami spesialisasi fungsi. 40 hari gelombang otak bisa dideteksi. Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara verbal dengan lidah), lengkap dengan ujung gigi.
Wajah sudah mirip bentuk wajah manusia. Pada ahad ini, embrio mulai bergerak. Pergerakan awal ini penting untuk perkembangan kesehatan otot.
g. Minggu ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat mirip bayi miniatur dan kepala terlihat lebih besar sebab pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari embrio sudah jelas. Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa sistem organ, mirip jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki sudah jelas.
h. Minggu ke-8
Embrio telah menjadi fetus dikarenakan telah selesai proses organogenesis (perkembangan dan pembentukan organ). Alat genital fetus sensitif terhadap sentuhan. Penutup mata mulai terbentuk (pelupuk mata).
i. Minggu ke-10
Fetus telah sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi menghisap ibu jari, menciptakan gerakan bernapas dan gerakan menelan. Telapak tangan dan telapak kaki fetus sensitif terhadap sentuhan. Indera penciuman mulai berkembang. Gerakan fetus biasanya konstan, sanggup melangkah, menendang, jungkir balik, meregangkan badan, dan menggerakkan lengan.
j. Minggu ke-11 s.d 13
Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ reproduksi luar tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam pendengaran terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses osifikasi, menjadi keras mirip tulang orang dewasa, namun fetus masih mempunyai tulang yang lunak. Indera pengecap berkembang.
k. Minggu ke-14
Fetus bereaksi terhadap bunyi dan ada reaksi jikalau mendengar. Fetus bisa mencicipi emosi ibu ketika bahagia dan sedih. Ibu bisa mencicipi tendangan fetus yang kuat.
l. Minggu ke-15 s.d 16
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus sensitif terhadap sentuhan.
m. Minggu ke-19
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada ketika ini, rentan terhadap infeksi, sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada problem dalam pernapasan.
n. Minggu ke-24
Pada umur ini, jikalau bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
o. Minggu ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya dan sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.
Gambar: Proses Perkembangan Janin |
2. Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan insan yaitu masa balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa bau tanah (manula).a. Masa Balita dan Anak-Anak
Kelahiran merupakan perubahan lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi sehabis kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan dari proses perubahan dari embrio dan janin. Bayi sangat membutuhkan ASI (Air Susu Ibu) untuk pertumbuhannya.Setelah bayi lahir, pembiasaan yang pertama kali yaitu pernapasan sebab sehabis lahir persediaan O2 dari ibu terputus. Saat bayi lahir, perubahan mendadak antara udara yang hangat di dalam rahim dengan udara luar yang hambar menjadikan bayi menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan pernapasan pun dimulai.
Pada ketika bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi susu biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah tumbuh lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara umur 12 dan 16 bulan, kemudian gigi taring menyusul.
Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, mencar ilmu memfokuskan mata, serta mengkoordinasikan mata dengan mengikuti benda bergerak. Usia 2 bulan mulai tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk memegang benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai mencar ilmu bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah mulai sanggup membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing. Memasuki umur 7 bulan, bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak, mencar ilmu bangun sambil berpegangan. Selanjutnya, bangun tanpa berpegangan di simpulan tahun pertama. Selain itu, mulai mencar ilmu memalsukan majemuk bunyi yang mempunyai arti tertentu.
Tahun kedua, telah mengetahui relasi dirinya dengan keluarga, dan ingin mengetahui semuanya. Perhatian gampang teralihkan. Antara umur 1 - 3 tahun, bayi mencar ilmu memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, mencar ilmu untuk tidak tergantung pada orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar lebih cepat, sanggup berjalan, mulai berceloteh hingga bercakap-cakap, memeriksa rumah dan sekitarnya, serta mencar ilmu makan sendiri.
Antara umur 3 - 6 tahun, sifat keingintahuan sangat menonjol. Banyak bertanya, kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur sehingga mulai bisa memecahkan teka-teki sederhana. Angan-angan anak berkembang pesat, penuh imajinasi, contohnya sobat main pura-pura, ayah khayalan, dan memalsukan orang tua.
b. Masa Remaja dan Masa Pubertas
Menjelang usia 6 - 11 tahun, mula-mula pertumbuhan tubuh terjadi secara cepat, kemudian melambat. Anak mulai tidak tergantung orang tua, mulai berkembang nalar pengendalian diri. Baca Selengkapnya...c. Masa Dewasa
Pada masa dewasa, pertumbuhan tinggi tubuh pada insan berhenti. Secara psikologis, insan sudah matang dalam anutan mulai sadar akan tanggung jawabnya. Memikirkan pentingnya pekerjaan dan pendidikan demi masa depan, juga rencana untuk berkeluarga.d. Manula
Manusia tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi bau tanah yaitu proses yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia lanjut usia sering disebut manulaPada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang. Jika cedera susah sembuh. Keadaan keseimbangan metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang kecepatannya, kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut memutih.
Pada perempuan (umur 48-50) mengalami menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ reproduksi menghasilkan ovum. Pada pria kemampuan seksual kemungkinan menurun.
Penurunan yang teratur dalam hal penciuman, pendengaran, penglihatan, dan ingatan. Pada masa usia lanjut sering terjadi gangguan kesehatan. Hal ini tergantung pada manusia, bagaimana memelihara dan menjaga kesehatan tubuhnya. Masa ini, tanggung jawab insan biasanya sudah berkurang.