Geografi
Isi Perjanjian New York Antara Indonesia Dan Belanda
Pembahasan kali ini membahas wacana perjanjian New York, isi perjanjian New York, perebutan irian barat, mempertahankan irian jaya barat, tempat terjadinya perjanjian New York dan hasil perjanjian New York.
Menteri keamanan nasional yaitu Jenderal A.H. Nasution pun segera menandatangani persetujuan pembelian senjata dari Rusia.
Selanjutnya, dibuat Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dengan panglimanya Brigjen Soeharto. Operasi-operasi untuk membebaskan Irian Barat dilakukan dalam tiga fase, yaitu fase infiltrasi (akhir 1962), fase eksploitasi (1963), dan fase konsolidasi (1964).
Fase infiltrasi dilakukan dengan memasukkan sepuluh kompi di sekitar sasaran tertentu dengan tujuan membuat kawasan bebas de facto.
Kesatuan itu harus sanggup membuatkan kekuasaan wilayah dengan membawa serta rakyat Irian Barat dalam usaha fisik.
Fase eksploitasi dilakukan dengan mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan dan menduduki semua pos pertahanan musuh yang penting.
Fase konsolidasi merupakan upaya menegakkan kekuasaan RI secara mutlak di seluruh Irian Barat. Pertempuran sempat terjadi di Laut Arafuru. Dalam pertempuran tersebut, gugur salah satu putra terbaik bangsa, yaitu Yos Sudarso.
Irian Barat merupakan payung untuk menghadapi komunisme bagi negara Barat, menyerupai Australia dan Amerika Serikat. Pada dikala itu paham komunis berkembang di Indonesia. Demi kepentingan pertahanannya, negara-negara Barat tersebut bangun di belakang Belanda.
Hal ini mengakibatkan semakin berat pula duduk kasus yang harus dihadapi Indonesia. Pemerintah Amerika menyadari bahwa apabila pertempuran menghebat, berarti peranan komunis di Indonesia semakin kuat.
Oleh alasannya itu, pada tahun 1962 Amerika mendesak Belanda untuk berunding dengan Indonesia. Perundingan pun terjadi antara Menteri Luar Negeri Subandrio dan Dr. van Royen, dengan perantara Ellsworth Bunker dari Amerika.
a. Dilakukan penghentian permusuhan.
b. Setelah pengukuhan persetujuan antara Indonesia-Belanda, paling lambat 1 Oktober 1962, United Nation Temporary Executive Authority (UNTEA) tiba di Irian Barat untuk melaksanakan serah terima pemerintahan dari Belanda dan bendera Belanda pun diturunkan.
c. UNTEA akan menggunakan tenaga-tenaga Indonesia, baik sipil maupun militer tolong-menolong alat keamanan putra Irian Barat dan sisasisa pegawai Belanda yang diperlukan.
d. Pasukan Indonesia tetap tinggal di Irian Barat yang berstatus di bawah kekuasaan UNTEA.
e. Angkatan perang Belanda dan pegawai sipilnya berangsur-angsur dipulangkan dan harus selesai paling lambat tanggal 1 Mei 1963.
f. Bendera Indonesia mulai berkibar pada tanggal 31 Desember 1962 di samping bendera PBB dan pemerintah RI mendapatkan pemerintah di Irian Barat dari UNTEA pada tanggal 1 Mei 1963.
g. Pada tahun 1969 diadakan penentuan pendapat rakyat (Act of Free Choice). Keberhasilan Trikora yakni berkat kolaborasi antarpejuang militer dan diplomat-diplomat Indonesia.
Dalam Trikora, dikenal seorang sukarelawati berjulukan Siti Rahmah Herlina Kasim. Bersama sukarelawan lainnya, perempuan yang berjuang melalui jalur jurnalistik ini menunjukkan keberaniannya. Ia menerima hadiah dari Presiden Soekarno berupa pending emas seberat setengah kilogram.
Trikora dan Persetujuan New York
Untuk menggerakkan rakyat sebagai pendukung usaha pengembalian Irian Barat, dibuat Front Nasional Pembebasan Irian Barat.Menteri keamanan nasional yaitu Jenderal A.H. Nasution pun segera menandatangani persetujuan pembelian senjata dari Rusia.
Isi Trikora
Pembelian senjata tersebut yakni pembelian senjata terbesar dalam sejarah Indonesia. Selanjutnya, dilakukan rapat umum di Yogyakarta yang menghasilkan Tri Komando Rakyat (Trikora) yang berisi hal-hal sebagai berikut:- Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
- Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
- Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Perjanjian New York |
Fase infiltrasi dilakukan dengan memasukkan sepuluh kompi di sekitar sasaran tertentu dengan tujuan membuat kawasan bebas de facto.
Kesatuan itu harus sanggup membuatkan kekuasaan wilayah dengan membawa serta rakyat Irian Barat dalam usaha fisik.
Fase eksploitasi dilakukan dengan mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan dan menduduki semua pos pertahanan musuh yang penting.
Fase konsolidasi merupakan upaya menegakkan kekuasaan RI secara mutlak di seluruh Irian Barat. Pertempuran sempat terjadi di Laut Arafuru. Dalam pertempuran tersebut, gugur salah satu putra terbaik bangsa, yaitu Yos Sudarso.
Irian Barat merupakan payung untuk menghadapi komunisme bagi negara Barat, menyerupai Australia dan Amerika Serikat. Pada dikala itu paham komunis berkembang di Indonesia. Demi kepentingan pertahanannya, negara-negara Barat tersebut bangun di belakang Belanda.
Hal ini mengakibatkan semakin berat pula duduk kasus yang harus dihadapi Indonesia. Pemerintah Amerika menyadari bahwa apabila pertempuran menghebat, berarti peranan komunis di Indonesia semakin kuat.
Oleh alasannya itu, pada tahun 1962 Amerika mendesak Belanda untuk berunding dengan Indonesia. Perundingan pun terjadi antara Menteri Luar Negeri Subandrio dan Dr. van Royen, dengan perantara Ellsworth Bunker dari Amerika.
Isi Perjanjian New York
Perundingan ini menghasilkan Persetujuan New York. Isi Persetujuan New York sebagai berikut:a. Dilakukan penghentian permusuhan.
b. Setelah pengukuhan persetujuan antara Indonesia-Belanda, paling lambat 1 Oktober 1962, United Nation Temporary Executive Authority (UNTEA) tiba di Irian Barat untuk melaksanakan serah terima pemerintahan dari Belanda dan bendera Belanda pun diturunkan.
c. UNTEA akan menggunakan tenaga-tenaga Indonesia, baik sipil maupun militer tolong-menolong alat keamanan putra Irian Barat dan sisasisa pegawai Belanda yang diperlukan.
d. Pasukan Indonesia tetap tinggal di Irian Barat yang berstatus di bawah kekuasaan UNTEA.
e. Angkatan perang Belanda dan pegawai sipilnya berangsur-angsur dipulangkan dan harus selesai paling lambat tanggal 1 Mei 1963.
f. Bendera Indonesia mulai berkibar pada tanggal 31 Desember 1962 di samping bendera PBB dan pemerintah RI mendapatkan pemerintah di Irian Barat dari UNTEA pada tanggal 1 Mei 1963.
g. Pada tahun 1969 diadakan penentuan pendapat rakyat (Act of Free Choice). Keberhasilan Trikora yakni berkat kolaborasi antarpejuang militer dan diplomat-diplomat Indonesia.
Dalam Trikora, dikenal seorang sukarelawati berjulukan Siti Rahmah Herlina Kasim. Bersama sukarelawan lainnya, perempuan yang berjuang melalui jalur jurnalistik ini menunjukkan keberaniannya. Ia menerima hadiah dari Presiden Soekarno berupa pending emas seberat setengah kilogram.