Fisika
Pengertian Nada Dan Tangga Nada Diatonik Serta Macam-Macamnya
Berikut ini merupakan pembahasan ihwal frekuensi dan tinggi nada yang mencakup pengertian nada, macam-macam nada, tinggi-rendahnya nada, kuat-lemahnya nada serta tangga nada diatonik.
Kita mengenal ada nada yang tinggi dan ada pula nada yang rendah. Tinggi rendahnya suatu nada ditentukan oleh besar kecil frekuensinya.
Telinga insan hanya sanggup mendengar bunyi pada rentang frekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz. Rentang frekuensi ini disebut pula frekuensi audio (range audible).
Sedangkan, bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz disebut frekuensi infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz disebut frekuensi ultrasonik.
Beberapa binatang mempunyai kemampuan untuk mendengar bunyi dengan frekuensi ultrasonik, ibarat anjing yang sanggup mendengar hingga frekuensi 50.000 Hz dan kelelawar yang bisa mendengar bunyi hingga pada frekuensi 100.000 Hz.
Dengan berbekal pengetahuan ihwal korelasi antara frekuensi dan nada, insan membuat tangga nada. Rangkaian tangga nada diatonik yakni C - D - E - F - G - A - B - C′ (do - re - mi - fa - sol - la - si - do′) yang ditentukan dengan frekuensi tertentu ibarat yang tertera dalam tabel berikut.
Nada C disebut dengan nada C-tengah, dan nada C1 disebut dengan nada C-tinggi. Adapula nada C1 yang berbeda satu oktaf lebih rendah dari nada C disebut nada C-rendah.
Terlihat dengan terang bahwa nada C1 mempunyai frekuensi dua kali lipat dari frekuensi nada C. Dengan nada-nada yang teratur inilah kita mengenal musik dan alat musik.
Apa perbedaan kalau sebuah senar gitar dipetik perlahanlahan dan dipetik dengan kuat? Saat dipetik dengan kuat, maka nada akan terdengar lebih keras (bukan lebih tinggi).
Karena senar yang dipetik yakni senar yang sama, maka nada yang keluar pun akan sama atau dengan kata lain, frekuensinya tetap. Namun, apa yang membuat bunyi nada tersebut terdengar keras?
Yang membuat perbedaan yakni amplitudo. Telah kita ketahui pada pembahasan sebelumnya, amplitudo adalah simpangan terbesar dari gelombang.
Perbedaan antara nada tinggi, nada rendah, nada kuat, dan nada lemah ditunjukkan pada gambar berikut.
Sebagaimana gelombang pada umumnya, frekuensi bunyi berbanding lurus dengan cepat rambat dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang.
f = frekuensi (Hz)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
Frekuensi dan Tinggi Nada
Bunyi sebagai gelombang mempunyai dimensi frekuensi. Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu bunyi dengan frekuensi teratur yang disebut nada dan bunyi yang berfrekuensi tidak teratur yang disebut desah (noise). Dengan nada, kita sanggup melantunkan sebuah lagu dan membuat alat musik.Kita mengenal ada nada yang tinggi dan ada pula nada yang rendah. Tinggi rendahnya suatu nada ditentukan oleh besar kecil frekuensinya.
Telinga insan hanya sanggup mendengar bunyi pada rentang frekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz. Rentang frekuensi ini disebut pula frekuensi audio (range audible).
Sedangkan, bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz disebut frekuensi infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz disebut frekuensi ultrasonik.
Beberapa binatang mempunyai kemampuan untuk mendengar bunyi dengan frekuensi ultrasonik, ibarat anjing yang sanggup mendengar hingga frekuensi 50.000 Hz dan kelelawar yang bisa mendengar bunyi hingga pada frekuensi 100.000 Hz.
Dengan berbekal pengetahuan ihwal korelasi antara frekuensi dan nada, insan membuat tangga nada. Rangkaian tangga nada diatonik yakni C - D - E - F - G - A - B - C′ (do - re - mi - fa - sol - la - si - do′) yang ditentukan dengan frekuensi tertentu ibarat yang tertera dalam tabel berikut.
Tabel: Frekuensi pada Tangga Nada Diatonik |
Nada C disebut dengan nada C-tengah, dan nada C1 disebut dengan nada C-tinggi. Adapula nada C1 yang berbeda satu oktaf lebih rendah dari nada C disebut nada C-rendah.
Terlihat dengan terang bahwa nada C1 mempunyai frekuensi dua kali lipat dari frekuensi nada C. Dengan nada-nada yang teratur inilah kita mengenal musik dan alat musik.
Apa perbedaan kalau sebuah senar gitar dipetik perlahanlahan dan dipetik dengan kuat? Saat dipetik dengan kuat, maka nada akan terdengar lebih keras (bukan lebih tinggi).
Karena senar yang dipetik yakni senar yang sama, maka nada yang keluar pun akan sama atau dengan kata lain, frekuensinya tetap. Namun, apa yang membuat bunyi nada tersebut terdengar keras?
Yang membuat perbedaan yakni amplitudo. Telah kita ketahui pada pembahasan sebelumnya, amplitudo adalah simpangan terbesar dari gelombang.
Perbedaan antara nada tinggi, nada rendah, nada kuat, dan nada lemah ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar: Nada Kuat dan Lemah dengan Frekuensi yang Sama |
Gambar: Nada Tinggi dan Rendah dengan Amplitudo yang Sama |
Sebagaimana gelombang pada umumnya, frekuensi bunyi berbanding lurus dengan cepat rambat dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang.
v = f λ atau f = v/λKeterangan:
f = frekuensi (Hz)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
λ = panjang gelombang (m)